Selasa, Januari 21, 2025

Refleksi Menyambut Natal 2024: Siapa Yesus Sebenarnya?

Ketika Yesus memenuhi nubuat ini melalui kelahiran-Nya, hal ini mengonfirmasi bahwa Dia bukan hanya manusia biasa, tetapi Allah yang menjelma menjadi manusia—datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia.

Menjadi Saksi Bagi Kedatangan Tuhan di Bumi

Mengerjakan Amanat Agung tidak harus pergi ke tempat yang jauh, di daerah terpencil, pegunungan, pelosok atau pedalaman.

Dia Datang Membawa Damai dan Pertentangan

Para pendiri agama ada yang mengklaim: “aku nabi pemberita jalan”, yang lain mengatakan “kulihat jalan”, ada yang memberi pengharapan “aku mencari jalan”, ada pula yang meyakinkan “aku tahu jalan”, para pemikir berkata “kita sedang menuju kesana”; tetapi dengan tegas dan gamblang Yesus berkata: “Akulah jalan” (Yoh 14:6). John Stott dalam bukunya “Kedaulatan dan Karya Kristus” dia menuliskan: Guru-guru lain meniadakan diri, tetapi Yesus mengangkat diri.

Yesus Pernah Diangkat Menjadi Tuhan?

Yesus tidak perlu menjadi Allah karena Dia adalah Allah. Mungkinkah yang bukan Allah berubah menjadi Allah? Tidak mungkin! Sebaliknya, mungkinkah Allah berhenti menjadi bukan Allah? Tentu juga tidak! Lalu bagaimana menjelaskan Firman (Yesus Kristus sebelum inkarnasi) itu telah menjadi manusia di dalam Yoh 1:14?

2 atau 3 Orang Berkumpul Bisa Menghadirkan Tuhan?

JAKARTA - Pernahkah mendengar seseorang mengucapkan kalimat: “dua atau tiga orang percaya berkumpul dalam nama Tuhan Yesus, Tuhan hadir” dan kemudian disambung dengan kalimat “apalagi di sini ada lebih dari tiga orang, firman Tuhan...

Iman. Emangnya Benar? Jangan Salah Lo

Alkitab berulang kali menunjukkan ternyata iblis mengenal siapa Yesus. Iblis mengenal Yesus adalah Anak Allah dan Dia maha kudus, Dia dari tempat yang maha tinggi.

Makna Dibalik Perkataan “Oleh Bilur-bilur-Nya Kamu Telah Sembuh”

Oleh kelompok orang-orang yang menafsirkannya demikian, mengaitkan Matius 28:17 ini dengan I Petrus 2:24 dalam menjustifikasi penggunaan kalimat “oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” dalam mendoakan orang sakit. Apabila ditafsirkan demikian, jelas ini akan bertabrakan dengan Yesaya 53.

Haruskah Menghakimi?

Atas dasar pandangan umum inilah yang mengatakan bahwa siapa saja yang menilai orang lain berarti dikategorikan “menghakimi”. Tidak heran, seseorang yang menganggap orang lain bersalah seringkali diberi label “menghakimi”.

Kalau Allah Baik Mengapa Ada Penderitaan?

Dia mengatakan: “Apakah Allah ingin mencegah kejahatan, tapi Dia tidak mampu? Jika begitu, maka Dia adalah Allah yang tidak mahakuasa. Jika Dia mampu, tetapi tidak ingin, maka Dia adalah Allah yang kejam. Apakah Dia mampu sekaligus ingin? Jika demikian, dari mana kejahatan datang?”.

Selamat oleh ( Iman ) atau ( Perbuatan ) atau ( Iman + Perbuatan...

Pemahaman seberapa besar dampak “kerusakan” yang terjadi pada manusia akibat kejatuhan Adam inilah membuat para bapa Gereja mempunyai pandangan berbeda-beda.

Kabar Populer