: Pdt. Dr. Kalis Stevanus, M.Th, adalah Ketua Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Roma 8:1 (TB) “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”.

Pernyataan ini bisa berakibat fatal bila tanpa penjelasan yang utuh sesuai konteks yang dibicarakan Paulus dalam Roma pasal 8 ini. Ayat ini dapat berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di mana orang Kristen berpikir bahwa “ada di dalam Kristus Yesus” berarti menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan memeluk agama Kristen.

Pemahaman yang keliru ini dapat menyebabkan orang Kristen “merasa sudah pasti selamat” atau bebas dari penghukuman. Kata “penghukuman” di sini menunjuk kepada hukuman kekal, di mana manusia terpisah dari Allah selama-lamanya. Mereka “merasa sudah pasti selamat” di sini karena sudah mengakui Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Pengakuan iman seperti itu menurut mereka sudah menyelamatkan. Padahal ini baru iman intelektual, belum sampai pada level iman dalam perbuatan, yaitu dalam arti hidup menuruti kehendak Tuhan. Iman yang benar bukan saja sebuah pengakuan akali, di mana seseorang mengakui ketuhanan Yesus, melainkan sebuah tindakan penurutan terhadap kehendak Tuhan (Ibr 11).

Lalu apa yang dimaksudkan Paulus “ada dalam Kristus Yesus”? Roma 8:1 dalam teks Yunani tertulis demikian” Οὐδὲν ἄρα νῦν κατάκριμα τοῖς ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ, τοῖς μὴ κατὰ σάρκα περιπατοῦσιν, ἀλλὰ κατὰ πνεῦμα (ouden ara nun katakrima tois en Kristo Iesou, me kata sarka peripatousin, alla kata pneuma). Dalam terjemahan Rm.8:1 (MILT) “Oleh karena itu, sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh”. Juga dalam terjemahan bahasa Inggris (KJV) “There is therefore now no condemnation to them which are in Christ Jesus, who walk not after the flesh, but after the Spirit“.

Kalimat terakhir Rm.8:1: “yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh” tidak ada dalam terjemahan LAI, tetapi justru sebenarnya inilah yang menjadi esensi kekristenan sejati. Jadi, yang dimaksudkan Paulus “ada di dalam Kristus Yesus” adalah mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Bagi mereka yang “berkeadaan” demikian, yakni tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh yang bebas dari penghukuman. Dengan kata lain, hanya mereka yang “ada dalam Kristus Yesus” yang sama artinya dengan tidak hidup menurut daging, tetapi hidup menurut Roh, yang tidak menerima penghukuman.

Inilah kekristenan yang sejati adalah Kristen yang PROGRESIF dan DINAMIS, bukan PASIF dan STATIS. Kekristenan itu tidak cukup sekedar beragama Kristen. Rasul Petrus mengajak setiap murid Kristus mengalami pertumbuhan iman yang progresif dalam perjalanan hidupnya mengikut Dia: “Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya” (2 Ptr. 3:18). Pengenalan akan Tuhan bukanlah sekedar pengetahuan intelektual semata, tetapi pengalaman yang hidup dan dinamis dalam kehidupan konkrit sehari-hari.

Berarti iman kepada Kristus adalah sebuah perjalanan waktu yang menuntut perjuangan dimerdekakan dari penghukuman. Namun, kemerdekaan dari penghukuman tersebut tidak terjadi sepihak dari Tuhan, melainkan juga pihak orang Kristen di mana orang Kristen dengan sukarela memberi diri hidup menurut Roh, dan bukan menurut daging. Kitalah yang harus menurut Roh dan menanggalkan perbuatan daging. Hal ini jelas membutuhkan respon yang memadai dari pihak orang Kristen untuk mau dipimpin oleh Roh.

BACA JUGA  Pdt. Valda Rompas di Youth Camp KD Pelrap MD GPdI Jabar : Bukan Pilihan Tapi Panggilan

Apa konsekuensi orang Kristen yang tidak hidup menurut Roh tapi menurut daging? Paulus menyebutkan pelbagai perbuatan daging tertulis dalam Galatia 5:19-21: ( 5:19 ) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, ( 5:20 ) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, ( 5:21 ) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.  Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Perhatikan pernyataan Paulus pada ayat 21 b “Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”. Selanjutnya di dalam Roma 8:5-8, ”Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah”.

Jalan keluar untuk menang atas segala keinginan daging dikatakan Paulus di dalam Gal.5:16 “Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging”. Perhatikan kata “hiduplah” dalam teks Yunaninya ditulis περιπατειτε (peripateite) yang berarti berkebiasaan. Artinya pihak orang Kristen sendiri yang mesti memenangkan perjuangan ini. Inilah perlombaan yang diwajibkan bagi setiap pengikut Kristus (Ibr.12:1-2). Kristus tidak menggantikan orang Kristen untuk meraih kemenangan atas perlombaan tersebut. Sejatinya inilah pergumulan kita setelah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, yaitu kita harus memilih hidup menurut Roh, dan bukan menurut daging. Hidup menurut Roh bukanlah proses instan atau momentum sesaat, tetapi sebuah perjalanan iman yang terus menerus, sehingga orang Kristen dipanggil untuk bertekun dan setia dalam mengembangkan imannya, dengan memberi diri Roh Kudus mengubah dan memperbaruinya setiap hari. Keputusan ini tidak hanya sekali saja, melainkan sepanjang hidup kita, di manapun dan kapan pun.

Untuk menang atas keinginan daging, tidak ada jalan lain selain hidup menurut Roh. Pimpinan Roh Kudus adalah perlengkapan yang diberikan-Nya untuk memenangkan pergumulan melawan kodrat dosa (kecenderungan berbuat dosa/menurut daging) dalam diri kita. Perjuangan kekristenan ditunjukkan oleh Paulus, yaitu mengubah hidup dari kodrat dosa kepada hidup dalam kodrat Ilahi. Jadi, yang dimaksud menang di sini adalah berhasil mengenakan kodrat Ilahi sebagai hasil dari perjuangan orang Kristen hidup menurut Roh. Setiap orang Kristen harus mengalami proses ini. Buah dari hidup menurut Roh adalah buah Roh—mengalami transformasi secara utuh, baik cara berpikir, bersikap dan bertindak, yaitu mengenakan kodrat Ilahi, sebuah cara hidup manusia baru di dalam Kristus. Perubahan ini sifatnya permanen, bukan kondisional. Ketika kita hidup menurut Roh, hidup kita akan memancarkan buah Roh dan menjadi kesaksian hidup bagi orang lain.

BACA JUGA  PGLII Minta Penembak Pdt. Yeremia Zanambani Dihukum untuk Rasa Keadilan

Sekali lagi, kemenangan ini bukan karena niat dan kekuatan orang Kristen semata-mata, melainkan karena kuasa Ilahi-Nya yang telah dianugerahkan kepada orang Kristen. Tanpa anugerah dalam Kristus, yaitu kuasa Roh Kudus mustahil orang Kristen mengalami pembaruan kodrat Ilahi. Hal itu ditegaskan Petrus di dalam 2 Ptr.1:3-4, “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia”.

Jika orang Kristen tidak menanggalkan manusia lamanya (kodrat dosa) alias hidup menurut daging, maka ia tidak dapat membuktikan percayanya kepada Tuhan. Paulus berkata di dalam Efesus 4:22-24, ”yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya”. Orang Kristen harus secara AKTIF menghindari dan melawan perbuatan-perbuatan daging (hasrat berbuat dosa), agar hidup kita tidak terikat oleh dosa.

Kodrat ilahi identik dengan buah Roh. Buah Roh merupakan kesaksian sejati dari hidup menurut Roh. Buah roh juga sebagai bukti dari pertumbuhan rohani—IMAN yang PROGRESIF. Ketika seseorang telah menerima Kristus, selanjutnya harus menjalani kekristenannya (hidup menurut Roh) sampai pada tujuan akhir, yaitu hidup bersama Kristus selamanya.

Betapa bahayanya, orang Kristen yang PASIF, berpikir bahwa “ada dalam kristus Yesus” dimaknai sekedar atau cukup menjadi orang Kristen. Mereka berpikir dengan menerima Kristus, sudah cukup dapat menyelamatkan. Padahal masih hidup dalam daging atau belum hidup menurut Roh. Ini merupakan kesalahan yang serius dan fatal.

Orang yang hidup menurut daging berarti tidak hidup dipimpin oleh Roh Kudus, dengan demikian, ia tidak dapat disebut sebagai anak-anak Allah. Sebab bukti seseorang disebut anak-anak Allah adalah dipimpin oleh Roh Kudus. Roma 8:14 dikatakan: “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah”. Orang yang masih hidup menurut daging, alias tidak hidup menurut Roh, meskipun telah menjadi Kristen tetapi BELUM DAPAT dikatakan “ada di dalam Kristus”. Ini berarti belum pasti keselamatannya.

Marilah kita bersama-sama memutuskan untuk hidup menurut Roh dan bukan menurut daging. Berdoa bukan hanya aktifitas memohon sesuatu kepada Tuhan, melainkan juga kesediaan dan ketaatan hidup menurut Roh serta penggarapan-Nya membentuk hidup kita. Dengan demikian, IMAN kita akan bertumbuh secara PROGRESIF, dan kita akan menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup dan berkuasa bagi kemuliaan nama-Nya (Mat.5:16).

Penulis : Pdt. Dr. Kalis Stevanus, M.Th, adalah Ketua Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
4
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

1 KOMENTAR

  1. בעזרת השם

    חסד ושלום לכם מאת האלהים אבינו והאדון ישוע המשיח

    מה נשמה? מה שלומך?

    Matius 28:18-20 TB ( dengan sedikit perubahan oleh anonim untuk penyesuaian ) Yeshua mendekati mereka dan berkata: ”Kepadaku telah diberikan segala kuasa di dalam Shamayim dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa talmidku dan benamkanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir dunia.”

    Bapak, ibu, saudara dan saudari maupun adik-adik yang membaca komentar ini, mengacu dan untuk menuruti perintah Rabi Yeshua kepada para talmidnya di Bukit Zaitun untuk menjadikan semua bangsa sebagai talmidnya, untuk dibenamkan dan diajarkan segala sesuatu yang telah beliau perintahkan, Yeshivat Shuvu dibawah supervisi Rabi Dr Itzchak Shapira dan Rabi Steven Bernstein mengundang semua orang untuk ikut ambil bagian dalam perintah itu. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi tautan terkait bila bapak, ibu saudara/i atau adik- adik berkeinginan untuk mendalami iman kepada Mesias dan Juruselamat yang sesungguhnya berdasarkan Yudaisme yang beriman kepada Yeshua sebagai mesias dan berikut tautannya :

    https://id.shuvu.tv/

    https://youtube.com/@AhavatAmmi

    https://youtube.com/@ORIIndonesiaORISingapore

    https://youtube.com/@AhavatAmmiIndonesia

    https://youtube.com/@elroifamilymjcommunity2248.

    Di channel ORI INDONESIA-ORI SINGAPORE selalu diadakan Kabbalat Shabbat secara live streaming setiap Jum’at petang bersama Kehilat El Roi, di hari Sabtu pagi diadakan Shabbat Sacharit, sore ada Shabbat Yeladim khusus untuk anak-anak dan setelah itu ada Shabbat Shiurim untuk membahas topik yang berhubungan dengan parashat pekan yang bersangkutan sesuai dengan siklus pembacaan Torah.Pada Minggu pagi diadakan Sacharit Yom Alef dan selalu mengadakan tujuh hari raya Yahudi yang didasarkan pada pemahaman Mesianik Yudaisme yang beriman kepada Yeshua sang Mesias.

    Doa saya semoga רוח הקודש/ Ruach Hakodesh/ Roh Kudus membuka hati dan pikiran bapak, ibu saudara/i dan adik-adik yang membaca komentar ini. השם kiranya memberkati kita semua

    האלהים אשר לו לבדו החכמה, לו הכבוד בישוע המשיח לעולמי עולמים. אמן.

    סליחה לי.רפואה שלמה כל טוב עם ישראל חי

    #adonaiituesa #yeshuasangmesiasdialahtuan #mengembalikantorahkepadabangsabangsa #menjadikansegalabangsatalmiduntuk yeshua #membagikankabarbaikpenebusan #bergabungdenganrumahisrael #sisaisraelakandiselamatkan

    ????✡️????????️????????????♥️????????️☀️☁️????????????⛰️❄️????????????️????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????️????????⚓⚖️????????️????️????️✝️₪

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini