Jonathan Prawira adalah seorang pencipta lagu rohani yang namanya sudah banyak dikenal orang khususnya di Indonesia. Sejatinya, seorang pencipta lagu mampu memainkan alat musik. Namun tidak bagi Jonathan.
“Saya tidak bisa memainkan alat musik. Dan tidak pernah terpikir bisa menjadi pencipta lagu rohani seperti saat ini. Nilai musik saya dari dulu selalu rendah. Juga orang-orang yang mengajari saya bermain musik, nyerah karena saya tetap tidak bisa,” kata pria yang akrab disapa Jo.
Kepiawaiannya menciptakan lagu rohani berawal ketika Jo mulai benar-benar serius menyerahkan diri kepada Tuhan. Setiap hari ia begitu tekun mempelajari firman melalui bacaan Alkitab maupun renungan harian. “Saya banyak belajar dari Daud. Daud itu bermazmur lewat lagu. Daud seperti sedang kesaksian pujian, menyanyikan dan menubuatkan,” jelasnya.
Lagu pertama yang ia ciptakan tahun 1989 yang bertolak dari kisah Yehezkiel. Itu pun tercipta tanpa Jo sadari alias lagu itu tercipta mengalir begitu saja. “Pertama kali bisa menciptakan lagu tahun 1989 dari kisah Yehezkiel. Lagu ini tercipta tanpa sadar. Saya juga kasih ke gereja tapi enggak bilang saya yang menciptakan. Puji Tuhan lagunya diterima. Walaupun sampai saat ini akhirnya lagu tersebut tertulis penciptanya ‘no name’,” bebernya.
Jo berkata kemampuannya untuk menciptakan lagu adalah sebuah anugerah terbesar di dalam hidupnya. Dalam menciptakan sebuah lagu, Jo langsung mencatat ketika menemukan lirik yang bagus dan setelah itu direkam. “Lagu demi lagu terus tercipta begitu saja di otak. Ide itu muncul bisa kapan saja. Enggak pernah sediakan waktu khusus,” ungkapnya.
Hal yang agak lucu, menurut Jo, dirinya justru baru bisa merasakan berkat dari lagu yang diciptakannya setelah lagu tersebut tercipta. “Jadi setelah saya menciptakan lagu, baru saya merasakan apa pesan dari lagu tersebut,” kata Jo.
Tahun 1998 Jo mulai serius menggeluti dunia musik rohani usai mendapatkan peneguhan dari Tuhan. “Saya sukanya kerja kantoran aja karena ada gaji bulanan. Tapi di tahun itu, Tuhan melimpahkan mukjizat keuangan kepada saya dan mendapatkan pesan untuk jangan takut melayani Tuhan,” katanya.
Setelah serius, lagu-lagu karyanya banyak dinyanyikan artis rohani tanah air. Bahkan dirinya pernah menyabet penghargan di bidang musik. Diantaranya, “Victory Music Award” sebagai komposer/arranger terbaik 2000, ”IGMA Award” sebagai ”Songwriter of the year 2005” dan nominator best song ”Sperti yang Kau Ingini”, ”IGMA Award” sebagai ”Songwriter of the year 2006” dan nominator best song ”Hati sbagai Hamba” serta nominator penyanyi pria terbaik, ”IGMA Award” sebagai ” Best Song Pilihan Jurnalis 2006” untuk lagu ”Hati sbagai Hamba”, serta Perayaan 10 tahun dedikasi Jonathan Prawira di dunia rohani oleh infotainment.
Jo bersyukur Tuhan telah memberkati dirinya dalam dunia pelayanan. Ia akan terus menjangkau jiwa lewat lagu maupun pelayanan mimbar (khotbah) yang Tuhan percayakan saat ini. “Saya rindu umat Tuhan intim dengan Tuhan. Sebab Kekristenan bukan soal teori saja. Tapi, dari hubungan itu ada yang diubahkan,” ungkap Jo yang saat ini kira-kira sudah memiliki 4.800 lagu. (NW)
Baca juga: Jonathan Prawira Mundur dari Dunia Pelayanan?