Lovisa tengah diapit oleh rekan - rekannya di LOF, Chapter Tangerang.

JAKARTA –  Orang – orang di gereja pentakosta dan kharismatik, serta pembaca media ini tentu sudah banyak mengenal sosok wanita bernama Maria Veronica Mardjuki, yang biasa dipanggil Lovisa atau Visa.

Lovisa dikenal dikalangan orang – orang kharismatik dan pentakosta, karena keterlibatannya dalam kegiatan doa dan kegiatan sosial. Juga latarbelakang suaminya, Johanes Mardjuki yang sarat dengan prestasi dalam memimpin perusahaan – perusahaan property.

Lovisa saat diambil gambar sedang berada di sebuah restoran yang terkenal dan sedang viral di Jakarta Selatan.

Puji Tuhan, media ini mendapatkan waktu dari Lovisa setelah cukup lama meminta waktunya. Di tengah kesibukan perayaan Natal, Lovisa meneydiakan waktu buat media ini. Dari perbincangan media ini dan Lovisa, terungkap pengalaman – pengalamannya ketika “menerobos” dan melewati berbagai pergumulan, ujian dan cobaan, baik di kehidupan pribadinya, rumahtangganya dan keluarganya.

Lovisa membuka perbincangan (bersaksi), di mana beberapa tahun (sebelum) tahun 2024, bisnis yang dikerjakan oleh suaminya mengalami pelambatan—sedangkan kebutuhan terus meningkat. Secara hitung – hitungan tentu “mengkhawatirkan”, tetapi baginya, itu pergumulan yang mendorongnya untuk makin melekat dengan Tuhan.

“Tahun 2024, luar biasa. Kami menghadapi banyak pergumulan, di antaranya. proyek (bisnis) suami saya sudah hampir 4 tahun belakangan ini mengalami tantangan. Tapi selalu saya perkatakan kepada suami, banyak tantangan bukan berarti kita kecewa dengan Tuhan, dan stop berdoa atau melayani Tuhan, tidak, kita harus makin kenceng doa dan melayani Tuhan,”

Alasan Lovisa untuk tidak boleh stop berdoa dan melayani karena itu tidak membuat tantangan juga setop. “kalau kita stop, sedangkan tantangan tidak stop. Untuk itu kita terus terus berdoa, terus melayani Tuhan, terus berjalan bersama Tuhan maka tantangan atau masalah itu akan tertinggal di belakang kita—karena ada Tuhan bersama kita di depan. Itu saya  dan suami Imani. Kami terus berdoa (berlutut loh) dan terus melayani Tuhan,” tuturnya dan mengungkapkan hasil dari terus berdoa dan melayani Tuhan, proyek yang penuh tantangan selama 4 tahun belakangan, di tahun 2024, berjalan dengan lancar.

Lovisa juga mengungkapkan, proyek – proyek suaminya berjalan dengan lancer tidak lepas dari doa – doa para hamba Tuhan (baca : Pendeta), di antaranya, Pdt. Reza Solihin. “Pada Hari Ulang Tahun saya, tanggal 11 Agustus 2023, Pdt. Reza Solihin (sekarang sudah alm) berdoa, kira – kira begini, ‘Di awal tahun 2024, Tuhan membukakan pintu – pintu berkat kepada saya dan suami serta keluarga,’. Benar, sejak awal tahun 2024  tepatnya Februari, bisnis suami berjalan dengan lancar dan baik,”.

Sebelum tahun 2024, diakui oleh Lovisa, banyak mengalami dari Tuhan bukan hanya ia dan suami tetapi juga anak – anaknya. “Tapi saya selalu minta dan ingatkan kepada diri saya, suami, dan anak – anak untuk memberikan respon positif atas semua tantangan dan pergumulan yang hadir. Kenapa? Karena dengan adanya proses dari Tuhan, dengan adanya pergumulan, itu menjadi bukti mata Tuhan tertuju kepada kita, itu berarti ada maksud Tuhan,”ceriteranya.

BACA JUGA  Kesaksian Hendrik

“Dahulu kami pernah terpuruk, rumah kami gadaikan, semua yang ada telah kami gadaikan, tinggal diri saya yang tidak digadaikan. Rumah kami gadai ke bank, dan kalau kami tidak mampu bayar, maka rumah akan dieksekusi. Kalau dieksekusi saya bisa – bisa keluar hanya bawa koper. Kami berdoa, sertifikat rumah ada di bank agar bisa kembali ke tangan kami secepatnya. Tiba – tiba dapat pengumuman dari bank, ada tawaran bayar hutang pokok, tanpa bayar bunga maka hutang akan dihitung lunas dan sertifikat bisa diambil. Puji Tuhan, hutang pokok kami bayar, dan pihak bank kembalikan sertifikat rumah kami. Saya makin percaya Tuhan ada. Itu pertolongan yang luar biasa, Amin,”.

Lovisa bersama Suaminya, Johanes Mardjuki

Untuk itu, Lovisa berkata masalah yang menimpanya secara beruntun bagaikan jatuh dari tangga, jatuh ke got pula dan ketimpa tangga juga. Tapi hal itu tidak membuatnya kendor, malah membuatnya makin tekun datang kepada Tuhan, tekun beribadah, tekun berdoa dan tekun melayani Tuhan. “Bila kita mampu melakukan itu, maka Tuhan sudah menyediakan berkat untuk kita,”.

Lebih jauh, menghadapi proses dan tantangan serta pergumulan, Lovisa memberikan tips, dan itu sudah dipraktikkan bersama suaminya, beserta anak – anaknya. Tipsnya, tidak jemu – jemu berbuat baik, tidak jemu – jemu melayani Tuhan. “Kita ikuti saja maunya Tuhan, sebab proses, tantangan dan pergumulan itu ada, itu bukti kita masih hidup, itu untuk mendewasakan rohani kita. Untuk itu, ters berdoa dan layanilah Tuhan. Saya dan suami, sesibuk – sibuk apapun, Ketika ada undangan melayani, kami jalan. Kemarin kami ke Jogja, Bali dan beberapa tempat di dalam negeri,”.

Lewat berbagai proses dan tantangan serta pergumulan, Lovisa menegaskan Tuhan begitu baik dalam rumahtangganya. “Saya harus katakan, kebaikan Tuhan dalam hidup rumah tangga kami sangat luar biasa. Dulu kami pernah terpuruk secara ekonomi. Waktu itu saya hampir cerai sama suami. Lewat pengalaman itu, saya tahu Tuhan cinta saya, cinta suami saya dan cinta keluarga saya. Dan saya tidak akan menyia-nyiakan cinta Tuhan, saya akan terus berdoa dan melayani Tuhan,”

Istri dari Johanes Mardjuki ini mengingatkan, Tuhan tidak pernah berjanji bahwa ikut Tuhan berarti perjalanan hidup menjadi mulus, lancar, tidak tetapi Tuhan setia kepada janjiNya. “Kalau Tuhan setia pada janjinya, maka kita sebagai umatNya, harus harus juga setia, taat, takut akan Tuhan. Banyak orang setia, tetapi belum tentu takut akan Tuhan tetapiorang taat pasti setiap dan takut sama Tuhan,”

Perempuan yang aktif dimedia sosial, di antaranya tiktok, FB ini, menegaskan siapapun yang ingin Tuhan bukakan pintu berkat, maka hiduplah berkenan kepada Tuhan. “Apa yang Tuhan inginkan kita harus lakukan, bukan kehendak kita yang jadi tetapi kehendak Tuhan yang jadi. Yakinlah bahwa Tuhan tahu apa yang harus kita kerjakan dalam rangka menjalani hidup mengiring Tuhan, dan yakinlah Tuhan tidak pernah ingkar janji,”.

BACA JUGA  Perayaan Natal GPdI GRATIA Family Community dari Cibubur untuk Indonesia

Bicara Tuhan tidak ingkar janji, Lovisa memberi analogi dengan berkat. Kalau mau terima berkat “kayu jati” maka proses untuk menerima janji tentu memakan waktu yang lama. Tapi bila mau terima berkat “jagung”  maka proses untuk menerima janji tidak memakan waktu lama, dan akhirnya dengan cepat juga berkat itu habis.  “Orang pentakosta ada lagu ‘banyak berdoa banyak berkat, sedikit berdoa sedikit berkat dan tidak berdoa banyak hutang,’. Saya sudah mengalami itu semua, ketika sedikit berdoa ekonomi kami terpuruk.  Saya harus akui, saya dituntut Tuhan untuk menjadi “maria”. Di mana harus berada di kaki Tuhan,”.

Ladies Off Fellowship
Komitmen Lovisa dan suami untuk terus berdoa dan melayani Tuhan, dibuktikan oleh Lovisa dengan menerima tugas pelayanan di Ladies off Fellowship Chapter Tangerang. “Pada tahun 2024, saya memutuskan menerima untuk menjadi ketua LOF Chapter Tangerang. Saya berusaha untuk membawa perempuan – perempuan, paling tidak mulai dari teman – teman saya untuk bersama mencari Tuhan, berdoa, dan melekat kepada Tuhan,”.

Beginilah kekompakan Lovisa dan sahabat – sahabatnya. Kemanapun mereka bersama, termasui jalan – jalan di Mall seperti ini.

“Beberapa tahun lalu saya diminta untuk menjadi ketua LOF. Tapi saya belum siap, karena saya melihat tidak akan maksimal. Bagi saya, mendapatkan tugas pelayanan maka harus berikan yang terbaik, dan saya ingin berbuat maksimal,”

Lovisa memberikan informasi, LOF bukan gereja, melainkan perkumpulan ibu – ibu yang suaminya tergabung dalam Full Gospel Business Men’s Fellowship International (FGBMFI). “Hadirnya LOF ini supaya tidak hanya suami yang aktif tetapi juga istri – istri. Sebab kalau di FGBMFI itu khusus para pria,”

Lovisa saat diwawancarai media ini.

Dijelaskan Lovisa, di LOF dilarang menarik orang untuk ke gereja, karena tugasnya membawa orang untuk dekat kepada Tuhan. “Saya misalnya, karena ketua, lalu saya ajak rekan wanita LOF untuk hari minggu ke gereja saya, itu tidak boleh. Sebaliknya, kita menganjurkan untuk di hari minggu kembali ke gereja masing – masing,”.

Begitupun untuk tempat pertemuan LOF, Lovisa berkata, tidak boleh di Gereja atau rumah. Boleh di cafe, restoran ataupun hotel. “Selain ibadah, LOF ada kegiatan sosial semacam mengunjungi panti dan menggelar bantuan sosial. Juga ada kegiatan mengikuti konferensi bersama FGBMFI sesuai jadwal, baik di dalam negeri dan luar negeri,”.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini