JAKARTA – Menurut Wikipedia, harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan bersama dengan para malaikat karena bentuknya yang tinggi dan umumnya berwarna emas serta memiliki senar. Biasanya harpa berbentuk dasar segitiga.
Di Indonesia sendiri, para harpis (sebutan untuk para pemain harpa) jumlahnya belum begitu banyak. Namun, bukan berarti Indonesia tidak memiliki harpis handal. Seperti, perempuan cantik berkulit putih yang bernama Maria Pratiwi. Ia adalah seorang harpis yang sudah dikenal di Indonesia maupun mancanegara berkat kepiawaiannya bermain harpa. “Daya tarik harpa suaranya. Di harpa itu kan unik, untuk menghasilkan suatu jenis suara aja cukup ribet. Tapi kalau berhasil membuat suatu suara untuk mengiringi sebuah lagu, rasanya puas banget. Kenapa? Karena kalau piano kan nadanya udah ada, kalau di harpa ini nadanya kita buat sendiri,” ungkap Maria kepada MITRA INDONESIA yang ditemui usai acara “Happiness A Holiday Concert” di salah satu mall di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (14/12/2019).
Selain aktif bermusik, Maria merupakan seorang guru musik harpa di tempat kursus miliknya yaitu Maria Harp School. Lewat Maria Pratiwi Harp School, Maria mendidik anak-anak belajar harpa secara profesional. Juga setiap tahun, dirinya selalu menggelar konser untuk mengasah kemampuan anak didiknya. “Sangat bersukacita saat murid-murid mendapatkan nilai terbaik dalam ujian. Tahun 2019 ini 3 orang murid kami mendapatkan penghargaan nilai tertinggi untuk ujian Harpa ABRSM London. Itu adalah anugerah hasil kerja keras dari murid guru dan orang tua yang selalu berdoa serta mendukung,” katanya dengan penuh ucapan syukur.
Maria menjamin anak-anak akan mendapatkan pengajaran yang paling baik. Prinsip yang dipakai Maria adalah kekeluargaan. Artinya, ia menciptakan suasana yang hangat secara personal dengan anak didik maupun orang tua mereka. “Sangat senang saat latihan bersama, adanya kebersamaan, bercerita kehidupan melalui kegiatan belajar mengajar kami. Kami tidak hanya datang les, duduk manis, main musik. Tapi kami berbagi cerita dan kami seperti keluarga sendiri,” ungkap lulusan perguruan tinggi musik di Goldsmiths University of London, Inggris jurusan Harp Performance.
Di sisi lain, bicara soal Natal, Maria senantiasa bersyukur ketika Natal tiba. Sebab, waktu ini ia pakai untuk intropeksi diri sekaligus bersukacita serta berlibur bersama orang-orang yang terkasih. “Natal itu pastinya perubahan karakter dalam hidup. Di mana kita harus belajar untuk mengubah karakter yang dulunya gelap, terus berubah menjadi terang. Jadi Natal itu suatu momen yang bahagia, berkumpul dengan keluarga, setelah setahun bekerja. Kita bisa berkumpul bersama, dan musik-musik Natal pasti bisa membuat hati yang sukacita bersama keluarga,” katanya dan menambahkan rencana yang akan dilakukan di tahun 2020 adalah kembali membuat single. (NW)