Doa bersama BAMAG dan BKGS Jumat (5/4/2019) di Pendopo Bupati Sukoharjo

SUKOHARJO Pesta demokrasi seharusnya menjadi kegembiraan bagi setiap orang. Namun belakangan ini, pesta yang seharusnya gembira justru penuh dengan hujatan dan berita hoaks. “Pesta demokrasi ini seharusnya membuat warga berpartisipasi dengan tenang dan penuh kegembiraan. Namun, kenyataannya, tidak demikian. Kalau kita menonton TV dan membaca media cetak dan online, kita dibuat takut karena berita-berita yang diproduksi untuk menciptakan ketakutan,” jelas Pdt. Zakheus Sutaji, hamba Tuhan GSJA.

Melihat realita yang ada, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) dan Badan Kerjasama Gereja Sukoharjo (BKGS) menyelenggarakan acara doa bersama di Pendopo Bupati Sukoharjo, Jumat (5/4/2019). “Kami berdoa, ya Tuhan, agar kedamaian ada di seluruh Indonesia, terutama juga di Kabupaten Sukoharjo ini,” seru Pdt. Daniel Karno dalam doanya. Ketua BKGS Kabupaten Sukoharjo tersebut berharap Indonesia damai, aman, bersahabat, dalam menjalankan tugas masing-masing sebagai bangsa yang besar.

BACA JUGA  Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo: 7 Maret 2019 Adalah Lahirnya Gerakan Generasi Yeremia

Acara ini dihadiri ratusan pendeta dari bebagai denominasi gereja sekaligus para aktivis Kristen. Hal ini membuat acara doa semakin menarik, pasalnya masing-masing orang berdoa sesuai dengan ajaran gereja tempat mereka melayani/berjemaat. “Kami berseru pada-Mu ya Tuhan, kiranya negeri yang aman dan damai terjadi di Indonesia. Walaupun kami berbeda pilihan, tetapi kami sungguh berharap pilihan politik tidak akan mengubah status kami sebagai anak bangsa yang mengasihi bangsanya,” kata salah seorang pendeta dalam doanya.

Joko, salah satu pelayan Tuhan di GJKI Milenium Damai yang turut ikut berdoa mengapresiasi apa yang dilakukan BAMAG dan BKGS. “Tidak menutup kemungkinan bangsa ini terbelah dan berkubu jika didasarkan pada kepentingan sesaat dan bukan pada kinerja calon presiden dan wakilnya,” katanya kepada MITRA INDONESIA seraya berharap para elit pemerintah dan elit partai senantiasa memikirkan keutuhan bangsa dibandingkan ambisi kelompoknya.

BACA JUGA  Bersandingnya Pdt. JE Awondatu dan Pdt. DR Ir Niko Njotorahardjo dalam 1 Abad GPdI di SICC Jawa Barat

Ya, memang Indonesia membutuhkan kedewasaan dalam berdemokrasi. Demokrasi kiranya dipahami bukan sebagai kebebasan yang sebebas-bebasnya. Namun, demokrasi adalah saling menghargai perbedaan dalam menentukan pilihan.

Doa semacam ini sangat penting. Secara tidak langsung, hal ini juga menjadi tanggung jawab setiap umat untuk berdoa bagi Indonesia. (MIZ)

Peserta berdoa dengan sungguh-sungguh
Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini