
JAKARTA – Rabu (15/03/2023), Gereja Pantekosta di Indonesia yang sedang menata organisasi karena baru saja (tahun 2022) mengukuhkan kembali, Pdt. DR. Johnny Weol, sebagai Ketua Umum (Ketum) periode 2022 – 2027.
Tepatnya, Pdt. DR. Johnny Weol, sedang menata organisasi di Lampung—mengikuti Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Lampung, tiba – tiba terdengar berita yang “mengguncang” GPdI, salah satu hamba Tuhan yang mengokohkan doktrin GPdI, Pdt. Andre Hanny Mandey meninggal dunia.
Pada saat mendengar berita itu, Pdt. DR. Johnny Weol yang merupakan anak rohani dari Pdt. A. H. Mandey tersebut, langsung meneteskan air mata—bukti Ketum GPdI ini merasakan kehilangan orangtua dan sosok seorang pemimpin yang diteladaninya.

Pdt. DR. Johnny Weol, langsung bergegas mencari jadwal keberangkatan pesawat untuk segera menuju tempat disemayamkannya Pdt. A.H. Mandey, tepatnya di GPdI Ketapang, Jl. K.H. Zainul Arifin, Jakarta Pusat.
Bersamaan dengan itu, berbagai lini media sosial organisasi GPdI dan Gereja – gereja aliran Pentakosta, diramaikan (“dibanjiri”) dengan ucapan berita duka atas berpulangnya Pdt. A.H. Mandey.
Ketokohan Pdt. Andre Hanny Mandey (Pdt. A.H.Mandey) harus diakui tidak sebatas di GPdI. Pasalnya ia pernah memimpin Sekolah Alkitab Beji (SAB) yang telah melahirkan hamba – hamba Tuhan yang tersebar di berbagai aliran Pentakosta. Banyak di antaranya alumni – alumni SAB bahkan sudah menjadi pimpinan organisasi Gereja di aliran Pantekosta di luar GPdI.
Di kalangan GPdI sendiri, nama Pdt. A.H. Mandey tidak asing dan mendapatkan predikat sebagai tokoh. Predikat itu layak (patut) untuk diterimanya, karena hidupnya telah didedikasikan untuk GPdI sejak masa muda.
Sebagai bukti pria kelahiran Balikpapan, 17 Juli 1933 ini duduk diorganisasi Majelis Pusat, masih berusia 36 tahun telah dipercayakan menjadi Sekretaris Umum periode 1969 – 1973, periode 1973 – 1976, periode 1976 – 1980.

Setelah menjabat sebagai Sekum GPdI selama 3 periode (12 tahun), gembala GPdI Ketapang, GPdI Kramat dan GPdI Soho Jakarta ini dipercayakan menjadi Ketua Umum GPdI selama 33 tahun dalam periode 1980 – 1984, periode 1984 – 1988, periode 1988 – 1991, periode 1991 – 1995, periode 1995 – 2000, periode 2004 – 2007 dan periode 2007 – 2012. Terakhir menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Rohani (MPR) GPdI periode 2017 – 2022.
Tidak heran ketika berita duka pada 15 Maret 2023, “menggema” diberbagai lini media sosial, spontan ribuan pelayat dari berbagai kota di Indonesia, dan tidak kenal usia datang melayat ke GPdI Ketapang Jakarta. Tidak sedikit pelayat yang sampai meneteskan air mata saat melihat pria yang dikenal energik sudah tidak bisa “meladeni” panggilan atau sapaan.
Lebih dri itu, banyak di antara pelayat yang tidak mau kehilangan kebersamaan dengan tokoh GPdI tersebut, momentum akhir itu diabadikan dan di posting di media – media sosial. “Foto terakhir bersama tokoh GPdI, orangtua kami dan panutan kami. Om pekerjaan Om sudah selesai dan mencapai garis akhir. Selamat jalan, ya Om,” demikian kata – kata yang banyak terpublish di media – media sosial baik yang dimiliki warga GPdI atau warga organisasi Gereja lain yang masih aliran Pantekosta.
Suami dari Pdt. (alm) Lenny Rungkat – Mandey, seperti yang telah dinformasikan secara luas akan rangkaian ibadah penghiburan sejak Rabu (15 Maret) 2023 sampai Sabtu (18 Maret ) 23 berada di GPdI. Ketapang dan Minggu ( 19 Maret ) 2023 – Senin ( 20 Maret ) 2023 di GPdI, Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Dari GPdI Jl. Kramat raya tersebut akan dilangsungkan ibadah pelepasan untuk menuju tempat pemakaman umum Petamburan, Jakarta Pusat.
Sekilas Informasi
Pdt. A.H. Mandey adalah putra sulung dari empat bersaudara dengan memiliki 2 saudara pria dan 1 saudara wanita, dari pasangan Arnold Sulu Mandey dan Adolphine Linkan Paat.
Semasa mudanya, sebelum mengikuti Pendidikan Sekolah Alkitab, Beji, Batu Malang, Angkatan ke 2 dan 3, tahun 1957 – 1958, pernah bekerja di Kantor Belanda Wattering En Loeber di Batavia
Almarhum bersama istri (almarhumah) Pdt. Lenny Rungkat – Mandey dikaruniai oleh Tuhan 2 orang anak yaitu Hessel Mandey Refy Mandey, dan dikaruniai 2 orang cucu.