Terang Kristus di Era New Normal, Gereja Kerasulan Baru Jogjakarta Rayakan Natal

0
Ilustrasi : Gereja Kerasulan Jogjakarta

Yogyakarta – Bagi umat Kristiani tanggal 25 Desember merupakan hari kelahiran Yesus Kristus. Bila sudah memasuki bulan desember, gegap gempita Natal mulai terasa, apalagi mulai muncul hiasan – hiasan Natal, diantaranya, Natal, Sinterklas dan berbagai pernik – pernik Natal. 

Desember 2020 genap 10 bulan Indonesia diterpa badai Covid-19,  yang telah memporak – porandakan kehidupan masyarakat dari Kesehatan, sosial dan ekonomi. 

Kehidupan sosial begitu sangat terasa di bulan Natal ini. Pasalnya bagi umat Kristiani untuk merayakan Natal, mesti terjadi pertemuan antara sahabat, keluaraga ataupun orangtua (anak dan orangtua). Tapi pada peryaan Natal 2020 ini, semua itu harus dilakukan serba hati – hati karena ada virus Covid-19.

BACA JUGA  Pelmas dan Tagana Rajawali BPH GBI Hadir di Lokasi Bencana

Untuk menjaga dan memutus matarantai penularan, pemerintah sudah mengeluarkan berbagai himbauan untuk perayaan natal dibatasi, dan bila melakukan pertemuan harus juga dibatasi 50 persen dari isi ruangan yang semestinya. Lebih dari itu, hindari berjabat tangan apalagi cipiki – cipika, harus jaga jarak. 

Natal tetap Natal yang tidak dapat dihindari untuk diperingati. Seperti Gereja Kerasulan Baru yang memberi tema “Terang Kristus” yang diambil dari Injil Yoh 1 : 9 “Terang yang sesungguhnya yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia”.

Gereja ingin memproklamirkan, Kristus datang untuk mengenalkan kasih Allah pada manusia, untuk menerangi hidup manusia dan manusia menjadi terang kepada manusia yang lain. 

BACA JUGA  Sikap PGI Saat Dengar Pendapat Umum dengan DPR tentang RUU Minol

Gereja Kerasulan Baru, tidak akan berhenti menyuarakan terang dunia bagi Umat Tuhan dengan menunjukkan kasih Allah mengasihi semua manusia tanpa kecuali. Termasuk kepada yang diabaikan (terbaikan), dibenci dan bahkan disingkirkan oleh masyarakat misalnya, fakir miskin dan janda.

Pesan lain dari kelahiran Yesus adalah kesederhanaan, yang ditunjukkan melalui kesetiakawananNYA dengan manusia, termasuk dengan yang menderita, termasuk yang sedang mengungsi akibat konflik ataupun bencana.(Kontributor Jogja -AS)

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini