CEO GoPlay Edy Sulistyo dan Romo Andang L Binawan dalam talkshow yang dipandu moderator. (Foto-foto: tangkapan layar)

Jakarta – Pada dasarnya semua orang ingin sukses. Hanya saja kadang untuk meraihnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dalam acara Hope Fest 2021 Journey #1 “Harapan Baru, Semangat Baru”, Sabtu (12/6/2021), CEO GoPlay, Edy Sulistyo membeberkan tips dalam meraih kesukesan. Selain Edy, juga ada narasumber lainnya yaitu Dosen STFT Driyakarya Romo Andang L Binawan, SJ

Hope Fest 2021 yang disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Hidup TV diselenggarakan oleh Pertemuan Mitra Kategorial Keuskupan Agung Jakarta (PEMIKAT KAJ), Komisi Kepemudaan KAJ bersama Komunitas Light of Jesus Family.

Ketua KWI Ignatius Suharyo menjelaskan Hope Fest adalah sebuah gerakan dan perjalanan bersama seluruh kaum muda Katolik untuk kembali menemukan harapan. Dari harapan tersebut diharapkan kaum muda Katolik dapat menjadi mercusuar bagi orang-orang sekitar lewat berbagai hal yang sederhana dan bermakna.

“Kaum muda, ayo bangkit dan menengadahlah! Selalu ada harapan bagi kita semua, Tuhan memberkati,” kata Suharyo dalam sambutan.

Dalam talkshow, Edy Sulistyo menceritakan perjalanan karirnya hingga bisa meraih kesuksesan seperti saat ini. Menurutnya, kegagalan adalah makanan sehari-harinya. “Pengalaman berada di bawah itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi yang menariknya itu menjadi spirit journey dan cara Tuhan yang unik mengundang aku untuk menyaksikan kebesaran Dia,” ceritanya.

BACA JUGA  Ucapan Selamat PGI Atas Penunjukan Mgr Suharyo Menjadi Kardinal

“Aku dipaksa untuk setop memakai kemampuan sendiri, tapi (diminta) lebih ke arah berserah sepenuhnya. Mungkin kalau denger (aku) ngomong ini sekarang enak, tapi realitanya enggak. Aku benar-benar diproses,” tambah Edy.

Edy menjelaskan bahwa menemukan panggilan adalah cara yang paling tepat untuk bisa mencapai kesuksesan. Setiap orang harus mampu menemukan panggilannya terlebih dulu dan mulai menyelaraskan panggilannya tersebut dengan apa yang disenangi.

“Waktu aku bikin perusahaan atau start up, aku selalu bilang ke seluruh pegawai adalah bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Disitulah aku bisa menemukan sebuah panggilan, bagaimana aku bisa melayani Tuhan melalui pekerjaan yang kita lakukan,” ungkapnya.

Ketika pekerjaan yang dilakukan sesuai panggilan, lanjut Edy kecil kemungkinannya untuk gagal. Hanya saja yang perlu diingat adalah berusaha sebaik mungkin dalam mengerjakan setiap pekerjaan (panggilan) yang Tuhan berikan.

Edy menuturkan untuk menemukan panggilan butuh proses. Manusia bisa “merabanya” lewat kata hati dan bertanya apakah pekerjaan atau usaha yang sedang dijalani saat ini sudah menghasilkan buah kebaikan atau belum.

BACA JUGA  Paskah Menjadi Momentum GAMKI Memantapkan Kiprah

Di sisi lain, Edy menegaskan hal yang perlu dilakukan adalah menyerahkan usaha atau pekerjaan kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan selalu menopang. Dirinya kemudian memberikan analogi anak kecil yang menangis karena lapar dan sedang meminta susu kepada orang tua.

“Bagaimana saat anakku menangis saat kecil karena kelaparan ingin minum susu. Lalu aku mulai bikin susu, tapi anak tetap menangis. Padahal itu sedang diproses (membuat susu). Analogi yang sama membuat aku berpikir. Saat aku sedang menangis seperti itu, Tuhan ngomong ‘lo enggak bakal mati (karena) Kalau susunya kecepatan masih dingin, kelamaan akan kepanasan. (Jadi) yang Tuhan mau kasih adalah sesuatu yang tepat yang benar-benar enak banget,” paparnya.

Sebagai informasi, selain talkshow, acara diisi dengan pujian virtual dari kaum muda Katolik dan misa yang dipimpin Romo Andang L Binawan.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini