Sion Ministry Gelar Seminar dan KKR Khusus Wanita
JAKARTA – Pada bulan Februari 2018, Sion Ministry yang dipimpin Pdt. David Eston kembali menggelar seminar dan KKR di Jakarta, setelah sebelumnya pada bulan November 2017 menggelar acara serupa. Kali ini Ps. Dave, panggilan akrabnya menggelar seminar dan KKR khusus wanita dengan tema “Membuka Kekuatan Seorang Wanita dan Melepaskan 7 Kutuk Hawa melalui Air Kehidupan” (Mazmur 144:2).
Seminar dan KKR yang diselenggarakan di Yayasan Kasih Bersaudara, Jakarta Pusat ini turut dihadiri Koordinator Sion Ministry Jakarta, Cecilia, kordinator Serang, Sherly, kordinator Surabaya, Angela, kordinator Tangerang, dan kordinator Papua, Ruth.
Dalam sambutannya, Cecilia menjelaskan, Sion Ministry bukan gereja melainkan sebuah ministry yang anggotanya terdiri dari berbagai denominasi gereja. “Sion Ministry bukan tempat untuk menarik orang lalu membuat gereja, melainkan tempat untuk memperlengkapi anak-anak Tuhan di akhir zaman,” katanya sembari menjelaskan tujuan diadakannya seminar khusus wanita adalah untuk memperlengkapi para wanita agar bisa bertumbuh di dalam Kristus.
Sementara itu, Ps. Dave dalam pemaparannya mengungkapkan, apa yang ia lakukan saat ini merupakan perintah Tuhan yang diberikan kepadanya. Seperti tahun 2018 ini, ia mendapatkan visi dari Tuhan untuk membentuk dan membawa kembali seluruh pasukan perempuan dari segala lini untuk kembali kepada Kristus. “Tatkala Tuhan Allah membentuk manusia (Adam) dengan materi dari debu tanah sedangkan ketika membangun perempuan (Hawa) Tuhan Allah mengambil dari tulang rusuk laki-laki maka sejatinya lebih kuat dari debu tanah dan tak heran perempuan disebut penolong karena materinya berbeda,” katanya.
Tambahnya, ketika jatuh kedalam dosa karena memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, Adam dan Hawa mengalami tiga hal yaitu ketakutan, ketelanjangan dan bersembunyi. Jika ditarik dalam konteks saat ini, ketakutan perempuan ialah takut tua, takut jadi perawan tua, takut ditinggal suami, tidak percaya diri dan lain-lain. Semua hal ini harus disingkirkan.
Lebih jauh, pendeta yang bdomisili di Jayapura ini menjelaskan perempuan adalah tiang bagi suami. Sebagai tiang, perempuan memiliki peranan penting dan jangan sampai peranan tersebut disalah gunakan. Seperti yang tercatat dalam Alkitab, beberapa tokoh yang dipengaruhi oleh perempuan seperti kepala Yohanes Pembaptis yang dipenggal karena manipulasi Herodias juga Sarah kepada Hagar.
Menurut pendeta yang senantiasa keliling Indonesia bersama Sion Ministry ini, perempuan sangat diperlukan di segala aspek kehidupan mulai dari keluarga, komunitas, gereja, usaha sampai bangsa dan negara. “Karena dilihat dalam Kejadian 3:6, di alam roh Hawa atau perempuan sanggup atau memiliki tiga kemampuan identifikasi pohon pengetahuan yang baik dan jahat yaitu pertama, baik untuk dimakan, kedua, sedap kelihatannya dan ketiga, memberi pengertian. Itu semua karunia yang dimiliki perempuan untuk dapat melihat jauh kedepan. Peristiwa Tuhan Yesus bertemu dengan perempuan Samaria dalam Yohanes 4:10, IA mencuci perempuan dengan Air Kehidupan agar karunianya dipertajam kembali.”
Ps. Dave menambahkan Air Kehidupan (Tuhan Yesus) mencuci perempuan (Efesus 5:26) dari tujuh macam kutuk Hawa yaitu Perseteruan, Racun ular, Kesusahan saat hamil, Kesakitan saat melahirkan, Birahi mendambakan laki-laki, Suami menguasai perempuan dan Kebutaan dan tuli secara roh. “Dari roh birahi membuka 30 macam roh cemburu, yang menyebabkan penyakit mulai masuk seperti kanker Rahim, kanker payudara, tumor, kista dan lain-lain dari kepahitan, sakit hati, kecewa dan masih banyak lagi,” terangnya.
“Firman-Nya dalam 1 Korintus 11:8-12 berarti laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan yang sama karena berasal dari Allah dan keduanya adalah mempelai perempuan untuk Kristus (gambaran dari suami-istri) yang menurunkan keturunan generasi dari Tuhan Yesus. Saat ini IA meminta perempuan Indonesia untuk menjadi pasukan Kristus untuk berdoa dan melayani Tuhan sehingga menjadi berkat untuk Indonesia dan dunia,” tambah Ps. Dave.
Intinya, pada hari pertama, pria 47 tahun itu mengupas berbagai hal tentang perempuan, mulai dari sejarah, kehidupan dan tantangannya, kutuk pada perempuan, hingga kemampuan dan kekuatan. Di penghujung acara, ia juga mendoakan setiap perempuan yang hadir sekaligus mengurapi.
Kemudian pada hari kedua, Ps. Dave lebih banyak memberikan konseling orang sakit. Dan malamnya, ayah dari Ribka Priskila ini mengajak peserta ke Monas untuk berdoa bagi Indonesia. Monas sengaja dipilih karena sebagai simbol pusat Jakarta sekaligus pusat ibu kota Indonesia. “Ada empat titik yang kita doakan dan secara profetik dicuci dengan Air Kehidupan seperti Monas, Balai Kota, Bank Indonesia dan TNI,” pungkasnya. (Broery)