Musibah tidak ada yang tahu kapan datangnya. Namun, pada dasarnya setiap orang selalu berharap tidak tertimpa musibah. Seperti yang terjadi pada seorang perempuan bernama Rosanauli Saragih Simamarta. Kecelakaan mobil yang dialaminya tahun 2018, masih teringat jelas dalam pikirannya.
Ros begitu ia disapa merupakan seorang pelayan Tuhan yang aktif melayani dalam bidang sosial. Ia tidak sungkan untuk pergi ke pelosok-pelosok daerah untuk melayani kegiatan melalui bakti sosial maupun pengobatan secara gratis. Jarak tempuh, sulitnya medan, lelahnya fisik sudah menjadi makanan sehari-hari Ros ketika melakukan pelayanan. Tapi semua itu ia lakukan dengan penuh sukacita.
Tepatnya tanggal 5 September 2018, Ros bersama empat orang yaitu Franc Suherman, Willy Liong dan Oma Magdalena melakukan pelayanan pengobatan gratis ke Tulang Bawang, Lampung. Untuk mempercepat dan memudahkan transportasi, mereka menggunakan sebuah mobil dan dikendarai Frenc Suherman.
Sesampainya di sana, ia bersama tim mempersiapkan semua kebutuhan untuk acara pengobatan gratis tanggal 6 September 2018. Esoknya, Ros bersama tim dapat tersenyum sumringah karena acara dapat berjalan dengan lancar dan ada banyak masyarakat yang dapat dilayani. Ia pun tidak lupa mengucap syukur lewat doa dan pujian ketika malam tiba.
Esoknya, tanggal 7 September 2018, Ros bersama tim kembali menuju Jakarta. Perjalanan waktu itu berjalan dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun.
Namun, ketika tiba di daerah Ketapang atau sekitar 10 menit sebelum Bakauheni, mobil yang ditumpangi Ros menabrak truk bermuatan pupuk kandang. “Entah teman saya yang menyetir mobil mengantuk atau lelah, tiba-tiba mobil kami menabrak truk yang mengangkut pupuk kandang. Karena benturan yang sangat keras, kami semua menjerit ketakutan. Mobil kami sampai berputar-putar dan akhirnya berhenti di tengah jalan,” cerita Ros.
Tabrakan itu menimbulkan suara yang cukup keras sehingga mengundang masyarakat sekitar menghampiri mobil yang ditumpangi Ros. Mereka datang dan menolong. Ajaibnya, keempat penumpang mobil selamat tanpa luka sedikitpun.
“Di dalam mobil itu kami berempat dan salah satunya ada seorang oma yang sudah berusia 90 tahun, kami semua tidak ada luka atau pun memar,” jelasnya dan bersyukur mobil terhenti di tengah jalan karena di lokasi tempatnya kecelakaan terdapat jurang yang cukup dalam. “Sungguh kalau bukan Tuhan yang menjagai pastilah mobil kamipun sudah tergelincir masuk ke jurang.”
Meskipun tergolong parah, mobil tersebut mesinnya masih bisa hidup sehingga tetap bisa dikendarai hingga ke Jakarta dengan selamat setelah diperbaiki dibeberapa bagian. “Hal ini sangat luar biasa dan ajaib 1000% pertolongan Tuhan, secara akal manusia sangat mustahil dengan kondisi kendaraan yang boleh dikatakan cukup ringsek namun kami semua selamat dan mesin mobil pun masih bisa hidup,” paparnya.
Dari kejadian yang dialaminya, Ros hanya teringat pesan gembala sidangnya yaitu Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo mengenai Mazmur 91:14. Isinya, malapetaka bisa mendekati siapapun, tapi perlindungan Tuhan dan pernyetaan Tuhan yang akan menghindarkan seseorang dari malapetaka atau kecelakaan. “Kalau saya boleh ada sampai hari ini karena anugerah Tuhan dan perlindungan Tuhan yang nyata dan selalu menyertai kemanapun saya pergi melayani. Terima kasih Tuhan Yesus untuk penyertaanMu dalam kehidupan saya yang sangat ajaib,” kata Ros. (NW)