Melalui Rakernas I, DPA GBI
Membangun Generasi Dahsyat dalam Favor Tuhan
JAKARTA – Departemen Pemuda dan Anak Gereja Bethel Indonesia (DPA GBI) sebagai tempat berkumpulnya seluruh pemimpin-pemimpin muda GBI dari seluruh daerah di Indonesia dan luar negeri mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang pertama periode 2017-2021 bertema “Era Kita Menuju Generasi Dahsyat” di Aula Graha Bethel Jl. Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Selasa- Kamis (23-25/1/2018).
Rakernas I ini dihadiri 33 KPD, 1 KPLN (dari Timor Leste), 22 KPW, 26 Sekda, 12 Bendahara Daerah, 14 Wakil Ketua plus 36 Pengurus Pusat DPA BPH GBI dengan total yang hadir 144 orang. Ketua Pelaksana sekaligus Sekjen DPA GBI Pdt. Yusuf Suranta Purba menjelaskan, Rakernas ini akan membahas program yang akan dijalankan DPA GBI satu tahun kedepan. “Para pengurus ini nantinya akan bekerja untuk mengevaluasi dan menyusun strategi pelayanan satu tahun kedepan seperti program kerja, tata kelola organisasi dan lain-lain,” katanya ketika pembukaan Rakernas I, Selasa (23/1/2018).
Pagi itu, pelayanan firman Tuhan disampaikan Pdt. dr. Dwijo Saputro, Sp.Kj(K). Dalam khotbahnya Pdt. Dwijo mengambil nats dari Yohanes 6:38 sebagai pesan yang harus dijadikan prinsip para pelayan Tuhan dalam melakukan misi Yesus.
“Sekarang kita sedang menghadapi krisis dalam generasi zaman now, tantangan yang ada adalah bagaimana Kekristenan Alkitabiah itu diwariskan kepada generasi muda karena mereka adalah masa depan pemimpin gereja. Kalau kita mau generasi muda memiliki attitude, respon, pola pikir seperti Tuhan Yesus maka pertama kita perlu definisi yang jelas untuk generasi muda dari sejak dini sampai berumah tangga (keluarga muda). Kedua, mengadopsi perspektif multigenerasi yaitu memberi kesempatan kepada orang-orang yang lebih tua dan bijak dalam iman untuk menanamkan warisan iman dan spiritual kepada generasi berikutnya. Ketiga, Adopsi firman Tuhan dari Ulangan 6:4 untuk mengajar generasi muda untuk lebih mengasihi Tuhan Yesus lebih dari segalanya. Keempat, Ayah harus memimpin dan menjaga hal-hal kerohanian di rumah tetap mantap sebagai pelatihan dan pengajaran kepada anak. Kelima, rumah dan gereja harus mengajarkan doktrin keimanan yang sehat dan pemuridan,” tegasnya seraya menambahkan bahwa generasi yang mendapatkan favor dari Tuhan adalah generasi yang menjalankan perintah Tuhan.
Sementara itu Ketua PP DPA BPH GBI, Pdt. Joel Jeffri Manalu, M.Th., mengucap syukur karena ia bersama rekan-rekan dipercaya memimpin DPA. “Didalam organisasi ini kita diberi kepercayaan dan kesempatan oleh Tuhan dalam kurun waktu empat tahun, untuk melayani di DPA yang mengajak semua orang bergandengan tangan melayani generasi muda. Kita akan mengkaji, menyusun, mengevaluasi, memberikan pembekalan kepada para pengurus di periode 2017-2021 ini sehingga bisa satu arah dan tujuan dalam melayani generasi ini,” ujarnya seraya menambahkan dalam masa pelayanannya, ia sudah menyiapkan kurikulum untuk mewariskan iman kepada anak-anak serta mempersiapkan pelatihan kepada para guru karena masih ada ketidak seimbangan antara sarana pendidikan, training di kota dan daerah. “Oleh karena itu kita membuat gerakan 2000 dimana kita akan turun ke daerah-daerah yang sulit, terpencil, suatu gerakan misi untuk melatih dan memperlengkapi para pelayan generasi yang berada disana. Gerakan ini mengajak semua generasi untuk memberikan sumbangsih dari dana mereka yang Rp. 2000,- untuk dipakai membiayai pelatihan-pelatihan tersebut,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketum BPH GBI. Pdt. Dr. Japarlin Marbun mengatakan saat ini adalah era yang penting sekaligus genting bagi para pelayanan generasi muda. Ada dua poin yang disampaikan, seperti, pertama pelayanan generasi muda menentukan eksistensi gereja kedepannya. Kedua, mempersiapkan para pemimpin karena nasib gereja serta bangsa ada di tangan generasi muda. “Para pelayan generasi muda harus memiliki Value (nilai) generasi muda yang dahsyat bercirikan dinamis, mengandalkan Tuhan, membangun hubungan harmonis dan sinergis, setia, taat dan patuh kepada peraturan dan prinsip tata gereja, memiliki keyakinan atas potensi yang Tuhan taruhkan dalam dirinya, mengayomi dan mentoring KPA-KPA lokal serta melayani total terhadap pekerjaan Tuhan di muka bumi,” terangnya.
Tambahnya, salah satu tantangan pelayanan sekarang adalah perkembangan media digital yang begitu cepat. “Salah satunya bersaing dengan media digital yang begitu canggih dan cepat dimana kita akan tergilas dengan teknologi bila tidak waspada, disamping itu sambil kita tingkatkan penatalayanan. Justru kita juga harus berjuang dengan keras mengembangkan ide-ide kreativitas yang luar biasa, yang out of box agar Injil juga aktual sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Pdt. Japarlin Marbun. (Broery)