Jakarta – Persekutuan Gereja – gereja di Indonesia (PGI) menyurati warga Gereja di Indonesia, dengan nomor surat : No. : 075/PGI-XVII/2021. Hal, “Doa untuk Bangsa Menyambut Paskah”
Isi surat PGI yang diterima tabloidmitra.com, Senin (29 Maret 2021), yang dikirim oleh Humas PGI, Philip Situmorang, dan ditandatangani Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom serta Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty.
“Dalam tangisan dan kepedihan karena pendemi yang belum juga berakhir, kini kita menangisi aksi brutal bom bunuh diri yang melukai kurang lebih 14 orang di Gereja Katedral Makassar,”demikian bunyi pembukaan surat PGI kepada umat Tuhan di Indonesia.
PGI mengurai, seperti pesan Paskah 2021 (Yohanes 20:14-16), gereja-gereja terpanggil untuk berpaling pada “Sang Hidup.” Peristiwa bom bunuh diri ini menambah daftar panjang aksi kekerasan dan teror yang terjadi di nusantara. Namun sebagai gereja Tuhan di Indoensia, PGI mengimbau kepada semua warga bangsa dan umat Kristiani, hal-hal sebagai berikut.
Pertama, kita semua tentu mengecam segala bentuk aksi kekerasan dan terorisme, yang tak lain merupakan bayang-bayang kematian. Apapun bentuknya, kekerasan tidak pernah mampu menyelesaikan masalah. Oleh karenanya, walaupun di dalam dan sekitar Gereja, kita berkali-kali mendapatkan aksi kekerasan dan ancaman bom, hendaknya hal ini tidak menimbulkan reaksi berlebihan yang bisa memicu lingkaran kekerasan baru. Paskah mengajarkan pengampunan, dan melalui spirit pengampunan itu, kita terus mendoakan pelaku dan orang-orang di sekitarnya agar tersentuh oleh kasih-Nya dan dapat berbalik kepada Sang Hidup.
Kedua, memasuki rangkaian Minggu Paskah (Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi, dan Minggu Kebangkitan) marilah kita semakin meningkatkan kewaspadaan dalam doa-doa kita kepada Tuhan. Untuk setiap perayaan tersebut, kalau harus melaksanakannya dalam bentuk persekutuan ragawi, kiranya tetap waspada terhadap kemungkinan ancaman kekerasan baru, seraya tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Ketiga, marilah kita mendoakan para korban agar senantiasa diberikan kekuatan dan perlindungan serta pemulihan Allah dari luka-luka fisik maupun batin yang menimbulkan trauma atas kejadian tersebut. Gereja harus selalu hadir bersama dan menjadi bagian dari penderitaan umat.
Keempat, kita juga mendoakan pemerintah dan semua elemen bangsa untuk terus mengedepankan semangat kebangsaan ketimbang kepentingan-kepentingan politik dan politisasi agama menghadapi berbagai upaya kelompok teror di kawasan Asia maupun Internasional. Kita berdoa agar pemerintah dan aparat dapat melaksanakan tugas dengan baik. Pencegahan mesti mendapat prioritas bersama semua elemen bangsa termasuk gereja.
Kelima, marilah kita terus membangun solidaritas sesama anak bangsa untuk bersama-sama menyalakan lilin pengharapan di tengah ancaman perpecahan yang terus terjadi akibat aksi-aksi terorisme seperti bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar ini.
“Kiranya sapaan Rasul Paulus “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13) juga menyemangati Bapak dan Ibu. Tuhan menggendong kita dalam Kasih-Nya,”demikian isi surat PGI kepadaa umat Tuhan, dan ditutup dengan teriring salam dan doa atas nama Majelis Pekerja Harian PGI.