Jakarta – Hadirnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri berisi penggunaan pakaian seragam dan atribut bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah, disambut baik Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH PGI).
Siaran pers yang dikeluarkan PGI, Jumat (19 Maret 2021), diterima media ini dari Humas PGI, Philip Situmorang, berisi dukungan diterbitkannya SKB 3 menteri penggunaan pakaian seragama dan atribut peserta didik, pendidik dan tenaga Pendidikan di lingkungan sekolah.
PGI mendorong semua pemangku kebijakan yang bergerak di sektor pendidikan umum untuk mengimplementasikan SKB 3 menteri tersebut.
Menurut Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacky Manuputty, MPH PGI mendorong semua pihak untuk menjadikan SKB sebagai pedoman untuk mengembangkan toleransi sejak dini di sekolah.
“Kami menyambut dan mengapresiasi SKB 3 menteri yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri. Negara ini dibangun dan berdiri kokoh di atas konstitusinya, bukan berdasarkan etnis, agama, dan golongan tertentu. Sikap 3 menteri memberisignal adanya kepastian negara hadir yang telah dimandatkan oleh semua golongan untuk menjamin tegaknya konstitusi,”
Pdt. Jacky Manuputty melihat ketiga Menteri bersangkutan telah mengambil tindakan politik dengan nyali politik yang besar. Mengingat polarisasi bangsa dan politisasi identitas berdasarkan agama maupun etnis pada dua dekade terakhir ini telah menyentuh level yang mengkhawatirkan.
“Ironisnya fenomena ini telah juga menginfiltrasi dunia pendidikan umum yang seharusnya menjadi benteng paling kokoh dan netral untuk membangun karakter bangsa. Implikasinya serius karena secara tidak langsung menyuburkan sikap-sikap intoleran. Bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap siswa dan tenaga pendidik yang berbeda,” kata Pdt. Jacky.
Lebih jauh Sekum PGI, berkata SKB 3 menteri ini menjadi momentum politik sekaligus sosial untuk menggelorakan Gerakan Kembali ke Konstitusi, kembali ke rumah Indonesia yang hanya bisa tegak berdiri ketika keberagaman dihidupi dan dirayakan.
“Setelah secara internal kami dari PGI mencermati SKB 3 menteri ini, maka kami menyatakan dukungan bagi terbitnya SKB 3 menteri, sekaligus dukungan terhadap implementasinya,” terangnya.
Sebagai informasi, SKB yang dikeluarkan Mendikbud, Mendagri dan Menag berisi 6 keputusan, yang di antaranya mengatur, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah yang diselenggarakan pemerintah daerah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah berhak memilih untuk menggunakan pakaian seragam dan atribut.
Salah satunya menyebutkan tanpa kekhasan agama tertentu; atau dengan kekhasan agama tertentu, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Juga, pemerintah daerah dan sekolah memberikan kebebasan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk memilih menggunakan pakaian seragam dan atribut.