JAKARTA – Sebulan lagi, umat Kristiani di kolong langit ini, termasuk di Indonesia akan memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus atau dikenal dengan sebutan Hari Natal.
Menyongsong hari kelahiran Yesus Kristus, Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-Lembaga Injili di Indonesia (PGLII), mengeluarkan pesan Natal 2020, yang diberi tema, “Yesus Kristus Adalah Juruselamat dan Sumber Penghiburan Berlimpah-limpah” dengan didasari ayat firman Tuhan, yang terdapat dalam Matius 1:21; II Korintus 1:3-7, demikian yang diterima redaksi tabloidmitra.com dari pengurus PGLII.

Pesan Natal PGLII 2020 ini dimulai dengan menaikan puji syukur bagi Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, atas perkenanan-Nya kita semua dapat memasuki penghujung tahun 2020, menyambut perayaan Natal Tuhan Yesus Kristus 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 01 Januari 2021. Meskipun sebagian besar waktu perjalanan kita sepanjang tahun 2020 ini terhambat dengan pandemi Covid-19, yang membawa kesulitan dan penderitaan bagi kita dan bagi semua lapisan sosial masyarakat, namun kita tetap merasakan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan atas kehidupan kita semua. Kitapun tetap dapat melaksanakan apa yang diamanatkan Tuhan Yesus kepada kita, yaitu memberitakan Injil.
Perayaan Natal tahun 2020 ini merupakan peringatan hari kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia. Pada kesempatan ini kita akan merenungkan dua hal yaitu Tuhan Yesus Kristus datang sebagai Juruselamat dan Dia-lah sumber penghiburan berlimpah-limpah.
Yesus Kristus Datang Sebagai Juruselamat (Matius 1:21)
Pokok utama dari berita Alkitab adalah Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat manusia. Kitab-kitab dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memiliki satu fokus pemberitaan yaitu Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat. (bd. Ibr. 1:1,2; 1 Pet. 1:10-12) Natal Kristus bukan hanya peristiwa historis yang diperingati atau dirayakan, tetapi juga suatu proklamasi bahwa Allah berkehendak menyelamatkan manusia secara serius. (Mat. 1:21; Luk. 2:11) Natal Kristus dalam perspektif “Missio Dei” dipahami sebagai Allah Bapa mengutus AnakNya ke dalam dunia, menjadi manusia dan diam di antara manusia dengan suatu misi yaitu menyelamatkan manusia yang hidup dalam dosa (Yoh. 3:17). Kaum Injili tetap konsisten dalam pengakuan ini dan juga dalam pemberitaannya.
PGLII terus bertekad memelihara teologi Injili dan api semangat pekabaran Injil. Bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan. (Yoh. 14:6; Kis. 4:12) Keselamatan hanya di dalam Kristus adalah suatu kebenaran eksklusif yang tidak sama dengan paham pluralisme. Keselamatan tidak bersifat universal, bahwa karena Yesus Kristus telah datang ke dalam dunia sebagai Juruselamat, sehingga semua manusia diselamatkan. Orang yang diselamatkan adalah mereka yang telah dipilih Allah (Rom. 8:29), percaya dan menerima Kristus sebagai Juruselamat dalam hatinya (Yoh. 1:12), serta bertobat meninggalkan kehidupan lama dan berpaling/datang kepada Kristus (2 Pet. 3:9). Itulah sebabnya Injil Yesus Kristus harus tetap diberitakan kepada semua orang.
Kaum Injili akan tetap berani memberitakan Injil sekalipun dunia terus menolak. Penolakan dunia terhadap pemberitaan Injil adalah karena orang tidak dapat menerima ajaran sehat dan benar. Konsekuensi dalam memberitakan Injil adalah orang-orang percaya mengalami tantangan dan penderitaan. (2 Tim. 4:2-5) Sama seperti Rasul Paulus dalam 2 Korintus pasal 1 ini, dalam perjalanannya ketika ia memberitakan Injil, ia harus mengalami beban penderitaan yang begitu besar, seolah-olah seperti dijatuhi hukuman mati (ay. 8-9). Namun tidak satu langkahpun ia mundur dari memberitakan Injil, dan Tuhan senantiasa menyelamatkan dia.
Marilah kita bersama dalam merayakan Natal tahun 2020 ini tetap tergerak dan penuh semangat memproklamirkan Tuhan Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan manusia berdosa. Siapa yang menerima dan pecaya Yesus Kristus, maka ia diselamatkan.
Yesus Kristus adalah Sumber Penghiburan Berlimpah-limpah (II Korintus 1:3-7)
Beberapa bulan terakhir ini kita semua berada pada kenyataan pandemi covid-19 dan berbagai dampak yang diakibatkannya. Pandemi virus corona ini menyebabkan manusia berada dalam berbagai penderitaan. Orang-orang percaya pun ikut dalam pusaran ancaman dan penderitaan ini. Namun bagi orang-orang percaya, kita selalu mengalami penghiburan dan kekuatan di dalam Kristus.
Ketika kita merayakan Natal, maka kita memahami bahwa Kristus telah berinkarnasi menjadi manusia. Inkarnasi Kristus berarti Ia masuk kepada keadaan manusia dalam daging. Itulah sebabnya, Ia turut merasakan kelemahan-kelemahan manusia, karena Ia sama seperti kita, namun tidak berdosa. (Ibr. 4:15) Ia mengetahui dengan seutuhnya kelemahan dan penderitaan manusia, dan Ia secara tepat dan sempurna menghibur dan menguatkan kita dalam pergumulan dan penderitaan kita saat ini.
Rasul Paulus dalam 2 Korintus 1:3-7 ini menegaskan bahwa sumber penghiburan bagi orang-orang percaya adalah Allah Bapa dan Yesus Kristus. Allah Bapa yang penuh belas kasihan dan sumber segala penghiburan yang menghibur orang-orang percaya dalam segala penderitaan. (ay. 3,4) Dan oleh Kristus kita juga menerima penghiburan yang berlimpah-limpah. (ay. 5) Kekuatan untuk bertahan dalam penderitaan bagi orang-orang percaya, bukanlah pada diri mereka sendiri, tetapi bersumber kepada Allah dalam Kristus. Kita tidak harus berputus asa, tetapi dalam iman yang teguh kita menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan hidup kita, kita akan menang atasnya karena Allah-lah yang menjadi sumber penghiburan dan kekuatan kita.
Walaupun ada bermacam-macam penderitaan yang akan kita hadapi, namun penghiburan dalam Kristus pun berlimpah-limpah (ay. 4,5). Dalam kedua ayat ini Rasul Paulus menggambarkan bahwa penderitaan itu banyak dan bermacam-macam: “… segala penderitaan”, “… bermacam-macam penderitaan”, “… berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus”. Namun ia mengatakan bahwa “oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.” Sehingga setiap kita yang begitu banyak bahkan berlimpah mengalami penderitaan/kesengsaraan Kristus, akan dihiburkan dengan penghiburan yang tak terbatas. Penghiburan dan kekuatan dari Kristus pasti lebih dahsyat dari segala penderitaan kita.
Penghiburan dari Kristus menimbulkan suatu energi bagi orang percaya untuk saling menghibur. Dalam ayat 3, 4 dan 6, Paulus menggunakan suatu ungkapan sebab dan akibat: “Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan …”; “… jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu.” Itulah sebabnya penghiburan yang kita terima dari Kristus akan menjadikan tiap-tiap kita penguat dan penghibur saudara-saudara yang lain. Di tengah-tengah pengumulan dan penderitaan yang kita hadapi bersama, kita dipanggil untuk saling menguatkan satu dengan yang lain.
PGLII dengan motto “Dipanggil untuk bersekutu dan memberitakan Injil”, akan selalu menyadari untuk mengutamakan persekutuan bersama sebagai tubuh Kristus. Bersekutu bersama dalam kasih Kristus, saling menguatkan, saling menanggung beban dan saling melengkapi. Namun pada sisi lain, selalu bertekad melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, memberitakan Injil dan memuridkan. (Mat. 28:19)
Marilah dengan sukacita kita menyambut Natal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 1 Januari 2021, dengan semangat memberitakan Injil dan terus mengalami penghiburan dari Kristus untuk saling menguatkan satu dengan yang lain. Dan sebagaimana tema nasional PGLII 2020-2024, “Menghadirkan Kabar Baik dan Membangun Bangsa Melalui Iman yang Dalam dan Kokoh”, PGLII dan semua anggota terus menyalakan api Injil-Nya dan berperan dalam peningkatan kesejahteraan bangsa, penegakan keadilan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Marilah kita mewarnai Perayaan Natal dan Tahun Baru ini dengan kesederhanaan tetapi dengan limpah sukacita, sambil kita terus berdoa bagi seluruh warga bangsa Indonesia agar terbebas dari pandemi Covid-19, dan berdoa untuk Pemerintah RI agar Tuhan memberi kemampuan ekstra dalam memimpin bangsa ini dan dalam melakukan pemulihan di segala bidang kehidupan, Terpujilah Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus dan Roh Kudus penghibur yang sejati.
Pesan Natal PGLII 2020 diakhiri dengan mengucapkan selamat Natal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 01 Januari 2021, ditandatangani Ketua Umum, Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th dan Sekretaris Umum Pdt. Tommy Lengkong, M.Th. (NBS)