PANDEGLANG – Sejumlah personil polisi yang beragama Kristen di jajaran Polres Pandeglang menggelar ibadah bersama, bertempat di ruang Wakalpolres, Kamis (13/8/2020) pagi. Ibadah ini sudah rutin diselenggarakan, setidaknya dalam 4 tahun belakangan ini Polres Pandeglang bekerjasama dengan Gereja Pentakosta Rahmat (GPR) Pandeglang.
Turut hadir Wakapolres Pandeglang Kompol Adrian Tuuk, SIK., MH dan isteri, para Kapolsek, dan anggota Polres Kristiani lainnya beserta isteri. Jumlah keseluruhan yang hadir sebanyak 22 orang.
Dalam firman Tuhan, gembala Sidang GPR Pandeglang Pdt. Kasedu Niga, M.Th mengusung tema “Kemerdekaan Kristen” yang terambil dari Galatia 5:1. Pdt. Niga menjelaskan kemerdekaan memiliki arti bebas dan biasanya kemerdekaan itu disertau dengan perjuangan.
“Meski kita sekarang sudah merdeka dari belenggu penjajahan, apakah kita sudah dimerdekakan dari belenggu dosa? Sebagai orang percaya, kita harus mengerti bahwa Kristus telah memerdekakan kita dari belenggu dosa,” paparnya.
Pdt. Niga mengatakan setiap orang percaya sejatinya sudah dimerdekakan Kristus dari belenggu dosa. “Upah dosa adalah maut maka dosa tidak bisa diselesaikan oleh manusia karena dosa menyangkut hubungan kita dengan Tuhan. Jadi hanya Tuhan lah di dalam Kristus Yesus yang bisa menebus dan memerdekakan kita dari belenggu dosa. Oleh karena itu, mari kita taat, berdiri teguh di dalam Tuhan dan jangan pernah meninggalkan Yesus karena Dialah yang memerdekakan kita dari ikatan dosa,” terangnya.
Usai ibadah, MITRA INDONESIA coba berbincang-bincang dengan Wakapolres Pandeglang Kompol Adrian Tuuk, SIK., MH dan menanyakan landasan diadakannya ibadah Kristiani bagi anggota polres Pandeglang yang beragama Kristen. “Adapun yang melandasi Pembinaan rohani dan mental (Binrotal) di Polres Pandeglang adalah surat dari Mabes Polri dan ditindaklanjuti dengan surat telegram dari Kapolda Banten,” jelas Kompol Adrian.
Wakapolres Pandeglang Kompol Adrian Tuuk, SIK., MH ketika mendengarkan firman Tuhan
Adrian menambahkan, dalam rencana kerja Binrotal terhadap umat beragama baik Islam maupun Kristen wajib dilaksanakan di masing-masing Polda dan Polres dengan mengundang pendeta atau pemuka agama lain sesuai dengan agama dan kepercayaannya
“Dengan adanya Binrotal ini, bisa membentuk karakter dan kepribadian anggota Polri yang mempunyai jiwa penolong, pelayan, dan pengayom masyarakat sehingga ke depannya institusi Polri semakin dicintai masyarakat dan memberi manfaat kepada pembangunan baik bagi masyarakat kabupaten Pandeglang, juga lebih luas lagi bagi negara Indonesia,” harap Adrian. (HRY)