Pdt. Dr. Subagio Sulistyo, MA saat menjelaskan perayaan Ibadah Natal GPdI Gratia

Cibubur – Natal Indonesia, Kristus untuk Indonesia, itu kata yang tepat disematkan ketika berada di tengah – tengah Perayaan dan Ibadah Natal Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Gratia Family Community, CIbubur. 

Pasalnya, sejak awal perayaan ibadah Natal, Gereja yang digembalakan oleh Pdt. Dr. Subagio Sulistyo, MA, tampil dengan pakaian adat dari berbagai suku dan budaya yang ada di Indonesia. 

Bahkan, pujian – pujian yang dinaikkan untuk Tuhan, digunakan lagu – lagu dengan Bahasa – Bahasa daerah yang ada di Indonesia, beserta tariannya. 

Juga yang dapat dicontoh dari Perayaan Ibadah Natal GPdI Gratia Family Community ini adalah diberlakukannya Prokes ketat. Setiap jemaat yang hadir, diharuskan menggunakan masker dengan benar, dilakukan pengecekan suhu, diminta melakukan scan aplikasi peduli lindungi.

Setelah itu semua sudah ditaati, panitia masih melakukan pendataan yang hadir untuk dengan mudah mendeteksi penularan Covid-19. Setiap yang hadir wajib menuliskan nama dan alamatnya. Untuk menghindari terjadinya penularan dari penggunaan pulpen, semua diminta untuk menggunakan hand sanitizer yang sudah disediakan panitia. 

Sampai di ruang ibadah, satu dengan yang lain akan duduk yang sudah diatur oleh panitia dengan jarak 1 meter—standar Prokes dari Satgas Covid-19 (Pemerintah). Dan yang berada dalam ruang ibadah tidak lebih dari 50 persen.

BACA JUGA  Pdt. Markus Sudarji dan Antonius Natan Pandu Webinar Departemen Keluarga BPP GBI, Pembicara Pdt. Gilbert Lumoindong.

Lewat pemberlakuan Prokes itu, pantauan media ini, umat Tuhan tidak ragu untuk mengikuti ibadah. Tampak umat Tuhan sangat “lepas” dalam mengikuti puji-pujian yang dipandu pasangan Worship Leader, dengan lagu – lagu daerah.

Apalagi ketika dinyanyikan lagu sekuler yang diganti kata-katanya menjadi kata – kata rohani. “Orang mau Mere suka memuji Tuhan, Kami di sini suka memuji Tuhan….Putar ke kiri e, sekarang kanan…”

Karena lagu dan tarian menampilkan budaya Indonesia, tampak umat yang hadir sampai tidak mau berhenti memuji Tuhan. Tapi waktulah yang membatasi, tibalah waktu untuk pemberitaan Firman Tuhan yang disampaikan, Pdt. Dr. Kim Jong Kuk, orang Korea yang sudah belasan tahun melayani di Indonesia.

“Saya kenal Pdt. Dr. Kim Jong Kuk, sudah lama sekali (masih) saya seorang pengusaha. Saya bertobat dan memutuskan menjadi hamba Tuhan, dan sampai sekarang kami tetap berteman,”kata Pdt. Dr. Subagio Sulistyo, MA, dalam memperkenalkan diri pemberita Firman Tuhan dalam Perayaan Ibadah Natal GPdI Gratia Family Community, Minggu (19/12/2021).

BACA JUGA  GKSI Versi Pdt. Dr. Jemmy Iwan Tangka Patuhi Imbauan PGI untuk Damai

Pada kesempatan itu juga, Pdt. Dr. Subagio Sulistyo, MA, mengungkapkan tema yang diangkat “Menjadi Penjala Manusia” ( Matius 4 : 19). “Kita semua dapat menjadi penjala manusia lewat kehidupan pribadi yang menjadi garam dan terang bagi mereka yang haus akan Tuhan. Terang dan Garam adalah kita menjadi duta – duta perdamaian maka semua orang akan tertarik untuk mengenal Tuhan,”Pdt. Dr. Subagio Sulistyo, MA, juga mengatakan untuk kita yang hadir bersyukur Tuhan  memberikan kesempatan masih bisa (bernafas) merayakan Natal tahun 2021 untuk juga mengerjakan pekerjaan Tuhan. “Saya percaya di mana ada kesatuan—segala sesuatu tidak ada yang mustahil. Saya ucapkan Selamat Natal (25 Desember 2021) dan menyongsong Tahun Baru (01/01/2022) adalah tahun Tuhan akan semakin memperbaharui (disempurnakan) dari hari ke hari, sehingga ketika Tuhan Yesus datang ditemukan kita tidak bercacat cela,”katanya dan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada panitia, undangan terlebih jemaat Tuhan.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
6
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini