JAKARTA – Sejak berdiri pada Mei 1950, Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI) sekarang Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), telah merumuskan tugas gereja di bidang komunikasi, yaitu menyelenggarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan dan kesaksian Kabar Baik melalui berbagai media komunikasi. Tugas itu pertama kali dilakukan oleh KORAVI-DGI (Komisi Radio dan Audiovisual – Dewan Gereja-gereja di Indonesia) yang kemudian menjadi Komisi Komunikasi Massa – Dewan Gereja-gereja di Indonesia (KOKOMA-DGI) pada tahun 1960. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya YAKOMA PGI (Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia).
Saat ini bangunan YAKOMA PGI sudah uzur karena waktu. Maka dari itu, untuk dapat mengikut perkembangan zaman terutama dalam bidang revolusi media, MPH PGI memugar YAKOMA PGI menjadi Grha YAKOMA PGI.
Proses pemugaran ini ditandai dengan peletakan batu pertama di YAKOMA PGI Jl. Cempaka Putih Timur XI. No. 26, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019) siang. Turut hadir, Ketum PGI Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang, Sekum PGI Pdt. Gomar Gultom, Ketua Panitia Pembangunan Insmerda Lebang, mewakili donatur Ted Sioeng dan para hamba Tuhan maupun undangan, termasuk salah satu generasi muda dari kalangan artis, Choky Sitohang.
Mengawali acara, MC menjelaskan tentang tiga buah batu yang digunakan untuk seremoni peletakan batu pertama. Menurutnya, batu yang dipilih sengaja berbentuk bulat karena memiliki filosofi kebulatan tekad bersama untuk mewujudkan pembangan Grha YAKOMA PGI. Sedangkan, anyaman janur berwarna kuning dan hijau yang menjadi dinding lubang di mana batu tersebut diletakkan mengisyaratkan harapan yang mulia untuk mendapatkan ridho Ilagi dibarengi dengan jasmani serta rohani yang bersih.
Ketum PGI Pdt. Henriette Lebang dalam sambutannya menjelaskan sejak berdiri tahun 1950, YAKOMA PGI menjadi tempat berkumpulnya para artis dan seniman Kristiani juga gereja untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang berharga dari iman serta inspirasi mereka yang membawa kesejukan ketengah-tengah masyarakat lewat film, drama, sanggar, pujian-pujian, pengajaran lewat sarana komunikasi Kristiani.
“Saat ini dimana teknologi komunikasi menjadi pemeran utama dalam masyarakat, YAKOMA PGI yang nantinya akan dipegang oleh kolaborasi generasi milenial dan generasi sebelumnya lewat Grha YAKOMA PGI akan mempersiapkan, mengemas dan menampilkan nilai-nilai Injil, kebenaran Firman Tuhan kepada masyarakat kita yang mejemuk ini dan pasti akan menjadi berkat. Bye the Grace of Jesus Christ, we can do this. Harapannya dengan dukungan kita semua dalam berbagai bentuk, dalam satu tahun pembangunan Grha YAKOMA dapat selesai,” katanya.
Ketua Panitia Pembangunan, Insmerda Lebang dalam sambutannya, menyampaikan apa yang akan dikerjakan oleh tim pembangunan adalah “proyek” yang amat besar nilainya. “Bila gedung PGI fokus kepada manajerial kegerejaan dan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) adalah kajian-kajian Alkitab sebagai Firman Tuhan. Maka Grha YAKOMA PGI yang akan menyuarakan PGI dan LAI. Akan sangat luar biasa pelayanan Kristiani di Indonesia bila tiga gedung ini saling ada konektivitas. Diharapkan dengan adanya gedung yang baru akan bisa menjembatani pemikiran-pemikiran generasi lama dengan generasi muda sehingga generasi muda bisa menghadapi tantangan yang ada,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan santap siang bersama sekaligus MC mengajak para hadirin untuk berpartisipasi dengan ikut mendukung pembangunan Grha YAKOMA PGI baik melalui penggalangan dana khusus, penggalangan dana umum, dan bantuan in natura. (BR)