Para pimpinan lintas agama Banten ketika doa bersama

BANTEN – Bidang Pemuda Musyawarah Pimpinan Gereja (MUSPIJA) Banten di masa pandemi Covid-19 sekaligus dalam bulan Ramadan ini membuat Gerakan Dapur Rakyat di Provinsi Banten.

Dalam kegiatan ini, MUSPIJA Banten menggandeng Komunitas Lintas Agama Baten seperti PW Pemuda Muhammadiyah Banten dan GP Anshor Banten (Islam); Pemuda Muspija Kristen Banten; DPA  GBI Banten dan Gugus Tugas Daerah GBI Banten; GAMKI Banten dan Komunitas Relawan Bergerak (Kristen); FORMABUDHI Banten dan HIKMABUDHI Banten (Buddha);  Pemuda Katolik (Katolik); IPHB dan PHDI (Hindu); serta Matakin dan Pemuda Khonghucu (Khonghucu). 

Gerakan Dapur Rakyat diadakan secara 2 tahap. Tahap pertama diadakan pada Sabtu 9 Mei 2020 dengan membagikan 2.257 nasi bungkus ke masyarakat Tangerang Raya, yaitu kota Tangerang, kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan.

Baca juga : Ikut Rayakan Ramadan, Komunitas Dialog Kebangsaan Bagikan 2.257 Nasi Bungkus

Tahap kedua diadakan pada Sabtu 16 Mei 2020 dengan membagikan 2.276 nasi bungkus di area Banten Barat, yaitu kota Serang, kabupaten Serang, kabupaten Pandeglang, kabupaten Lebak dan kota Cilegon.

BACA JUGA  GAMKI Dipercaya Presiden Jokowi Salurkan Bantuan untuk Masyarakat yang Membutuhkan

Jika ditotal nasi bungkus yang sudah disalurkan di Tangerang Raya dan Banten Barat berjumlah 4.533.

Gerakan ini dinamakan Gerakan Dapur Rakyat karena dalam pengadaan ribuan nasi bungkus melibatkan ratusan warteg maupun pedagang sayuran di provinsi Banten. “Gerakan Dapur Rakyat ini adalah gerakan sederhana tapi memiliki dampak yang dapat dirasakan oleh kalangan masyarakat. Pemesanan produksi nasi bungkus melalui warteg-warteg dan warteg-warteg ini memasak dengan mengambil bahan-bahan dasar dari  pedagang sayur, pedangan telur, pedagang ayam, pedagang bumbu, dan lain-lain. Hal ini membuat para pedagang maupun pengusaha warteg memiliki pemasukan,” jelas Bidang Pemuda Muspija / Ketua DPA GBI Banten Pdt. Doni Susanto.

Dalam pelaksanannya, tim senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan pengecekan suhu tubuh, memakai masker dan sarung tangan. “Harapan dan doa kami sebagai umat Kristen dan sesama anak Bangsa, kiranya kegiatan ini menjadi sebuah momentum yang sangat berharga bagi seluruh umat beragama untuk memelihara kerukunan serta kerjasama dalam memberkati dan mengusahakan kesejahteraan masyatakat Provinsi Banten, sehingga menjadi sebuah kegerakan yang tidak berhenti hanya sampai disini. Dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini, kaidah terjaga, kerukunan terpelihara. Salam Kerukunan!,” harap Ketum MUSPIJA Banten Pdt. Pieter Faraknimella.

BACA JUGA  Dukungan dan Optimimisme di PESPARAWI Nasional XIII

Sebelum bergerak ke masyarakat, ada doa bersama dan deklarasi kebangsaan yang dihadiri perwakilan pemuda lintas agama dan perwakilan tokoh-tokoh agama.

“Tersedianya makanan nasi bungkus adalah sebuah pengharapan kehidupan dan kepedulian kasih dari Komunitas Lintas Agama di Banten melalui gerakan kemanusiaan dapur rakyat di 4 kota serta 4 kabupaten di Banten. Jadi melalui kegiatan Komunitas Lintas Agama ini, gereja-gereja di Banten bersama para sahabat lintas agama hendak menyatakan pengharapan dan kepeduliannya untuk berbagi di tengah situasi pandemi Covid-19,” ungkap anggota FKUB provinsi Banten Pdt. Benny Halim dalam sambutannya di kantor PW NU Banten. (NW)

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini