Bekasi – Pesta demokrasi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) tingkat daerah Jawa Barat, atau disebut Musyawarah Daerah yang salah satu agendanya untuk memilih Ketua Majelis Daerah,sesuai jadwal, bila tidak ada aral melintang sudah tinggal beberapa bulan lagi. Sesuai jadwal yang ada, diperkirakan akan dilaksanakan bulan Mei 2022.
Makin dekatnya pesta demokrasi, Musyawarah Daerah, GPdI Jawa Barat, beberapa hamba Tuhan di GPdI Jawa Barat, mulai santer disebut-sebut atau diperbincangkan dikalangan pemegang suara bahwa layak dan tepat untuk menjadi Ketua Majelis Daerah.
Nama-nama yang santer disebut-sebut, diantaranya ada petahana, Pdt. Ferry Rompas (FR), Pdt. Yohanes Limuria (YL), Pdt. Adrian Sairongsong (AS), dan Pdt. Lodi Saerang (LS) serta Pdt. Marthen Salwiq.
Tidak salah hamba-hamba Tuhan GPdI Jawa Barat, menyebut nama-nama putra terbaik yang berkemungkinan untuk dicalonkan. Tetapi pada umumnya nama-nama yang disebut di atas belum ada yang menyatakan siap secara terbuka, selain YL.
YL menyampaikan kesiapannya untuk maju karena banyaknya hamba Tuhan GPdI Jawa Barat yang memintanya. “Beberapa bulan yang lalu ada banyak hamba Tuhan meminta saya untuk maju. Saya tidak langsung berkata iya. Saya berkata berdoa, dan saya sendiri memang berdoa. Dua bulan belakangan sampai beberapa hari kemarin, saya berdoa dan akhirnya saya menerima serta memutuskan untuk maju,”kata YL dalam pertemuan makan siang bersama di sebuah restoran di Bekasi, Jumat ( 22/10/2021).
Kesiapannya YL untuk maju sebagai calon Ketua MD GPdI Jawa Barat, sudah terlebih dahulu disampaikan secara terbuka kepada Ketua MD GPdI Jawa Barat. YL menyatakan secara terbuka kesiapannya hanya untuk kepentingan Tuhan yaitu pekerjaan Tuhan GPdI di tingkat Jawa Barat. “ Saya tidak pernah punya beban untuk menyatakan maju,”.
YL dipengurus MD GPdI Jawa Barat, bukanlah orang baru tetapi orang yang sudah mendapatkan kepercayaan menjadi pengurus MD selama empat periode dengan beberapa Ketua MD.
YL duduk menjadi pengurus MD, dimulai dari Kepala Biro, setelah itu dipercayakan menjadi Sekretaris Majelis Daerah dan saat ini dipercayakan menjadi salah satu Ketua MD. “Saya maju sebagai calon Ketua MD karena memiliki beban untuk GPdI Jawa Barat. Lewat pengalaman saya duduk di MD empat periode, saya sangat paham apa yang harus dikerjakan ketika dipercayakan sebagai Ketua MD nanti,”terang YL.
Ada banyak yang ingin YL kerjakan untuk GPdI Jawa Barat, bila dipercayakan sebagai Ketua MD. Tetapi semua rinciannya akan dibuat dalam satu tulisan lengkap yang namanya visi dan misi. Tetapi yang paling mendesak salah satu diantaranya, GPdI Jawa Barat memiliki kantor sendiri.
Alasannya karena dengan adanya kantor maka roda organisasi dapat dijalankan. Selain itu, GPdI sebagai salah satu Gereja besar yang terlibat melayani di Jawa Barat, belum memiliki kantor sendiri. Bandingkan dengan sinode-sinode lain—banyak sudah memiliki Gedung kantor sebagai pusat pergerakan organisasi tingkat Jawa Barat.
Bicara soal kantor, YL melihat paling ideal keberadaan kantor milik sendiri itu berdiri di Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kalaupun memang di luar Bandung, paling tidak harus memiliki Gedung kantor sendiri.
“Jumlah gembala GPdI Jawa Barat, kurang lebih ada 600. Kalau kita punya kantor, mungkin di Bandung, walaupun berbentuk Ruko, demi lancarnya rodak organisasi untuk melayani 600 hamba Tuhan dan mungkin akan terus bertambah,”paparnya.
Bila dilihat dari peta dukungan yang ada, sangat bisa diterima kehadiran YL dan berpotensi keluar sebagai pemenang. Pasalnya, YL sendiri adalah sosok yang dapat diterima oleh kelompok-kelompok yang memiliki massa di GPdI Jawa Barat.
Untuk itu, hamba-hamba Tuhan yang hadir bincang-bincang ringan pada makan siang bersama YL, berharap dengan pernyatan YL secara terbuka ingin maju sebagai calon Ketua MD GPdI Jawa Barat, makin menarik dukungan lebih banyak lagi dari hamba-hamba Tuhan GPdI Jawa Barat kepada YL.