Pdt. Tony Mulia memberitakan Firman Tuhan tentang pemutusan kutuk

JAKARTA – Panggilan melayani Tuhan, hari – hari ini bagaikan panggilan biasa. Sebab hampir dengan mudah didapati dalam keluarga atau tetangga yang beragama Kristiani, yang dipanggil dengan panggilan pastor, pendeta ataupun evangelis.

Padahal, seseorang untuk menjadi pendeta, pastor atau evangelis tentu tidak mudah. Sebab dalam hidupnya haruslah mencerminkan seorang yang dekat dan mengenal Tuhan Yesus, paling tidak lebih baik dari jemaat Tuhan. Atau paling tidak, memiliki pengalalaman yang indah atas hubungannya dengan Tuhan Yesus Kristus.

Seperti seorang pendeta yang sudah tidak asing bagi pembaca tabloidmitra.com (MITRA INDONESIA), dengan nama Pdt. Tony Mulia, bila diperhatikan (dilihat) dengan mudah ia meminta kepada Tuhan, dan dengan mudah juga Tuhan mengabulkan permintaannya. 

Apa rahasianya sampai Pdt. Tony Mulia begitu mudah menerima jawaban dari Tuhan? Jawabnya, hidup dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. Kalau seseorang memiliki kedekatan dengan Tuhan, pasti Tuhan bicara kepada orang tersebut. “Kalau kita dekat dengan Tuhan, tidak mungkin Tuhan tidak bicara kepada kita. Kalau Tuhan bicara kepada kita, maka apa yang Tuhan bicarakan pasti terjadi,”jawabnya dan menambahkan bahwa ia belajar dari Ps. Morris Cerullo, di mana pernah berkata “Banyak orang berdoa tetapi berdoa karena dapat dari informasi atau dari media, dari pengetahuan maka yang didoakan adalah keinginan. Doa semacam itu, ada yang dijawab dan ada yang tidak,”. 

Masih menurut Ps. Morris Cerulo, kata Pdt. Tony Mulia, berdoalah bukan dari informasi, bukan dari media tetapi doakanlah apa yang didengar dari Tuhan, apa yang Tuhan bicara. “Kalau kamu dengar Firman Tuhan, dan Firman Tuhan bicara sama kamu, itu yang kamu doakan, itu pasti terjadi,”kata Pdt. Tony Mulia menirukan apa yang disampaikan Ps. Morris Cerulo. 

Pdt. Tony Mulia berkata, tidak salah berdoa dari informasi yang diperoleh tetapi kalau didoakan apa yang diperoleh dari Tuhan, itu pasti terjadi. “Mau tahu itu dari Tuhan atau tidak sederhana, kamu harus menjadi seorang penyembah yang konsisten. Saya termasuk penyembah yang konsisten, seperti jadwal di Gereja kami hari Kamis Jam 12. 00 – 14. 00 Wib waktu untuk menyembah Tuhan, tiba – tiba benturan dengan kegiatan penting lainnya, saya tetap memilih untuk memenuhi jadwal menyembah. Bagi saya jadwal menyembah lebih penting, karena itu jadwal ketemu Tuhan yang sudah dibuat. Apakah lebih penting ketemu Tuhan atau ketemu manusia?,” tanyanya pendeta yang mengembalakan jemaat GKB di Jl. Kelapa Puan Raya FU 1, No 13-14 Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

BACA JUGA  Sambutan Tahun Baru 2021 Ketua Umum GPdI Mendapatkan Apresiasi

Gembala Gereja Kristen Bersinar (GKB) El Bethel atau dikenal House Of Worship ini mengajak umat Tuhan untuk konsisten dalam jadwal ketemu (menyembah) Tuhan. Sebab menyembah itu adalah tidak hanya sebatas ketemu Tuhan tetapi juga melihat Tuhan. “Kalau kamu menyembah Tuhan, dekat dengan Tuhan, mungkin tidak Tuhan lihat kamu?”

Seseorang yang senang menyembah Tuhan, Pdt. Tony Mulia sebagai Fasilitator JDN, berkata ada 4 hal yang akan terjadi. Pertama, Tuhan bisa kasih Revelation, pewahyuan. “Tidak mungkinlah kita menyembah Tuhan, lalu Tuhan diam saja. Pastilah Tuhan ngomong (bicara) kepada kita, seperti, tiba – tiba ada ayat yang diingatkan  Tuhan dan itu menyetuh dalam hidup kita atau juga Tuhan bicara langsung kepada kitam,”.

Kedua, Tuhan bisa kasih manifestasi seperti sedang dalam penyembahan tiba – tiba air mata menetes (menangis).  Ketiga, Tuhan bisa impartasikan kuasaNya atau karuniaNya. Keempat, Tuhan ingin orang yang deket denganNya untuk mendemonstrasikan kuasaNya. “Tuhan kita bukan Tuhan yang diam, Tuhan yang hidup,”terangnya. 

Untuk mendapatkan 4 hal tersebut, Sekretaris Umum Sinode GKB ini kembali menegaskan agar tetap konsisten dalam jadwal penyembahan (bertemu) kepada Tuhan. “Firman Tuhan katakan, minta akan diberi, cari akan mendapatkan, ketok pintu akan dibukakan pintu. Kuncinya mendekat supaya dapat Revelation. Nah lewat Revelation itu lah yang didoakan,”paparnya, seraya bersaksi yang dialaminya di WPA di Sentul Mei 2022. 

Saat Pdt. Tony Mulia mengikuti WPA di Sentul, Mei 2022, tiba – tiba ada orang yang tidak dikenalnya datang dan berkata “Saya melihat kamu, ini waktunya kamu menuai, ini waktunya kamu dapat rewards, ini waktunya kamu untuk panen, ini waktunya mendapatkan pembagian termasuk keuangan. Kenapa? Karena Tuhan melihat kamu tidak kenal lelah,” kata orang dari Nigeria yang baru diketahui namanya Fidelis Okei.

BACA JUGA  Dihadapan Para Pendidik, Romo Benny Ingatkan Pentingnya Nilai Pancasila

“Orang ini baru pertama kali ketemu saya sudah ngomong begitu. Apa yang orang Nigeria omongkan itu terlupakan sesuai waktu berjalan. Tiba – tiba Agustus ada orang yang minta didoakan tentang keuangannya. Aneh, semuanya berjalan lancar dan hari ini 21 Januari 2023 ini saya diberkati,” ceriteranya dan meminta jangan jadi teori saja bahwa Tuhan dahsyat, tetapi harus “didemonstrasikan”. Walau memang untuk mendapatkan kuasa agar dapat mendemonstrasikan diperlukan proses yang tidak mudah, di antaranya komitmen untuk menyembah Tuhan.

Putuskan Kutuk Pasti Mendapatkan Pengalaman Indah dari Tuhan

Pdt. Tony Mulia menambahkan, selain berkomitmen menyembah Tuhan, seseorang yang yang ingin memiliki pengalaman indah dengan Tuhan Yesus Kristus, harus memutuskan kutuk terliebih dahulu.

“Kita memang sudah bertobat, sudah baptis, kita sudah berusaha mendekat dengan Tuhan, tetapi kita tetap akan sulit memiliki pengalaman yang indah dengan Tuhan, kenapa? Karena kenyataannya kita masih hidup di bawah kutuk,”teangnya.

Kutuk, dijelaskan Pdt. Tony Mulia, bukan sesuatu yang akan membawa kita ke Neraka. Coba baca kitab Ul. 28. “Jelas sekali kutuk itu tidak ada hubungannya dengan kita masuk Neraka tetapi kutuk itu membuat hidup kita di dunia susah, terus dalam pergumulan, bahkan penderitaan. Untuk itu perlu diputuskan,”jelasnya. 

Memutuskan kutuk dan masuk dalam menerima pengalaman yang indah dengan Tuhan, menurut Pdt. Tony Mulia, baca Kisah Para Rasul 3 : 21. “Tuhan belum akan datang kembali sebelum terjadi pemulihan segala sesuatu dalam hidup kita,”. 

Pemulihan segala sesuatu yang dimaksud diurai Pdt. Tony Mulia, Pertama, didahului dengan pemulihan keluarga, hubungan suami – istri, hubungan orangtua dan anak (Maleaki 4 : 6). Kalau orangtua dan anak jadi satu, di situ ada Blessing (berkat). Kedua, hasil bumi yaitu keuangan dipulihkan.  Ketiga, Gereja dipulihkan. Keempat, bangsa juga dipulihkan. 

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini