JAKARTA – Indonesia di tahun 2023 – 2024 ini berada dalam tahun politik. Pasalnya akan nada pemilihan Presiden – Wakil Presiden, Gubernur – Wakil Gubernur, Bupati – Wakil Bupati, Walikota – Wakil Walikota dan pemilihan legislatif (DPR, DPD, DPRD).
Momentum politik ini membuat banyak masyarakat Indonesia mulai kuatir dengan keamanan bangsa. Pdt. Tony Mulia dari Jaringan Doa Nasional meminta tidak perlu dilebih – lebihkan soal kekuatiran. Sebaliknya, jadikan momentum politik ini sebagai momentum untuk meningkatkan dan memperbanyak doa buat perjalanan Indonesia ke depan.
“Saya berada di Gerakan doa itu sejak sebelum tahun 2000 an, dan telah melewati pemilihan umum berkali – kali maka saya mau tegaskan doa yang kita naikkan didengar oleh Tuhan. Kita harus bangga dengan adanya Jariangan Doa (bukan saya loh tapi Jaringan Doa),”katanya.
Kenapa harus bangga? Pdt. Tony Mulia mengaskan keberadaan Indonesia saat ini tidak lepas dari doa umat Tuhan. Keberadaan bangsa Indonesia yang makin baik, bukan soal Ir. Joko Widodo hebat tetapi karena capurtangan Tuhan. Apalagi Prabowo Subianto dan Ir. Joko Widodo yang tadinya berkompetisi untuk kursi Presiden bisa bekerjasama sampai hari ini, itu kalau bukan Tuhan tidak mungkin.
Kalau Tuhan sudah pimpin Indonesia sampai hari ini, Pdt. Tony Mulia berpendapat ke depan tidak mungkin Tuhan hancurin. “Saya yakin pasti Tuhan akan berikan yang lebih baik, soal siapanya, itu bukan urusan saya tetapi urusan Tuhan. Urusan umat Tuhan berdoa dan Tuhan pasti menjawabnya,”
Pdt. Tony Mulia menuturkan siapapun nanti akan terpilih menjadi Presiden pasti ada dalam kendali Tuhan. “Jadi jangan marah kalau pilihan kita tidak terpilih, sebab yang terpilih itu pasti dari Tuhan—itu harus kita support, kita harus terima. Saya tahu bahwa Tuhan sedang bekerja bagi bangsa ini. Cuma cara Tuhan mengerjakan itu tentu berbeda dengan cara kerja kita, jangan dipaksakan harus sesuai dengan kita,”.
Pdt. Tony Mulia mengajak semua umat Tuhan berdoa agar Tuhan memberikan Presiden. Buat bangsa ini tidak sekedar mengerti tentang Pancasila tetapi mampu menerapkan setiap silanya. “Kita saat ini harus berdoa agar lebih baik. Kalau Tuhan memilih pemimpin yang akhirnya membuat umat Kristen lebih sulit mempraktikkan peribadatan kepada Tuhan, itu urusan Tuhan—sebab bisa saja Tuhan melihat hal itu akan membuat iman umat Kristiani di Indonesia semakin meningkat. Sebab kita harus mengerti kadang adanya tekanan itu menjadi baik buat perjalanan rohani kita,”