JAKARTA – Pdt. Tony Mulia menggelar seminar dan doa “Mematahkan dan Memutuskan Kutuk Generasi” di House of Worship, beralamat di Jl. Kelapa Puan Raya FU 1 Nomor 13-14, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2019) pukul 10.00 WIB.
Pada seminar dan doa ini, Pdt. Tony Mulia mengungkap cara mematahkan dan memutuskan kutuk yang sudah turun termurun, dengan bertolak dari kitab Ulangan 28: 1-14 yang berbicara tentang berkat dan Ulangan 28:15-68 yang berbicara tentang kutuk.
Lebih jauh, Kata Pdt. Tony Mulia, jika umat mau diberkati maka harus melepaskan semua kutuk generasi yang ada pada dirinya. “Tidak ada raja, nabi apalagi orang hebat dan pintar yang dapat memutuskan kutuk dari Adam sampai ke Yesus,”katanya seraya mempertegas Yesus lah yang mampu memutuskan kutuk. “Yesus Kristus sendiri yang menjadi kutuk menggantikan kita, di Kayu Salib Dia katakan semua kutuk generasi (keturunan) Aku patahkan.”
Itu sebabnya, kata Pdt. Tony Mulia, umat Tuhan harus meminta secara khusus kepada Tuhan untuk memutuskan kutuk generasi atau yang pernah dilakukan oleh nenek moyang. “Kalau kita betul-betul putus dari kutuk generasi (dari apa yang dilakukan para pendahulu—nenek moyang) maka hidupmu harus pasti diberkati, harus menjadi kepala bukan ekor, tidak pernah kekurangan dan harus menjadi berkat buat orang lain,” jelasnya.
Fasilitator Nasional Jaringan Doa Nasional (JDN) ini pun menceritakan kesaksian dirinya yang sering mengalami alergi, dan sudah berlangsung belasan tahun, tapi tidak ada satu pun obat atau dokter yang bisa menyembuhkan.
Pdt. Tony Mulia mengaku, sudah banyak hamba Tuhan yang mendoakannya, tetap saja tidak kunjung sembuh. “(sambil menayangkan foto-fotonya di layar LCD ketika mengalami bengkak–alergi). Lidah saya bisa bengkak, muka saya bisa bengkak. Dokter bilang, jangan makan seafood, saya ikutin. Tapi setelah saya enggak makan seafood, tetap bengkak. Bahkan hanya mimpi makan seafood, bangun pagi wajah sudah bengkak. Kadang juga setelah saya khotbah, tiba-tiba bengkak sehingga saya harus mengakhiri pelayanan saya hari itu,” cerita Pdt. Tony Mulia sambil menjelaskan bagaimana stres yang dialaminya ketika bengkak tanpa sebab yang jelas.
Ketika awal 2017, Pdt. Tony Mulia mendapatkan visi untuk memutuskan kutuk generasi, dan dimulai dari keluarganya. Mereka berdoa bersama dan memohon kepada Tuhan untuk melepaskan kutuk generasi yang ada dalam hidup anggota keluarganya. Semenjak itu, bengkak yang dialaminya tidak pernah lagi muncul hingga saat ini. “Untuk memutuskan kutuk memang hanya Tuhan saja yang mampu,” tegasnya.
Menurut Pdt. Tonny Mulia, beberapa hal yang menyebabkan kutuk terjadi yaitu Mengakui dan menyembah dewa-dewa palsu termasuk mengultuskan sesuatu seperti New Age, uang, jimat-jimat, mantera, dan lain-lain; Terlibat dalam okultisme, termasuk astrologi, sihir, dukun, hipnotis, konsultasi ke paranormal, membaca garis tangan, pemanggilan arwah, dan lain-lain; Tidak menghormati dan menghina orangtua; Menindas dan berlaku tidak adil kepada yang lemah dan tidak berdaya; Percabulan, perzinahan, pedofilia, homoseks; Anti Israel dan bangsa Yahudi karena mereka adalah umat pilihan TUHAN; Memaksakan kebenaran diri sendiri; Kedagingan, hawa nafsu; Murtad, tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat; Pencurian: korupsi, suap, sogok; Sumpah palsu–berbohong di bawah sumpah; Mengambil hak dan milik TUHAN atau sumber lain yang menjadi milik TUHAN; Mengucapkan kata-kata negatif, umpatan, sumpah serapah, dan lain-lain; Ketakutan, kecemasan, kegelisahan, dan kekhawatiran yang berlebihan.
“Tanda-tanda orang terkena kutuk ada beberapa hal diantaranya mengalami gangguan kejiwaan dan mengalami alergi (bengkak) dengan sebab yang tidak jelas,” ucapnya.
Pdt. Tony Mulia juga menunjukan beberapa video yang berisi kesaksian para umat yang telah dilayaninya dalam seminar doa pelepasan kutuk generasi. Mereka semua yang telah dilayaninya, saat ini diberkati, baik keuangan, keluarga dan lain-lain.
Di akhir acara Pdt. Tony Mulia meminta umat yang ingin diputuskan kutuk generasi maju.
Saat itu, Pdt. Tony Mulia, ajak semua yang hadir yang ingin memutuskan kutuk generasi untuk memuji, menyembah kepada Tuhan, dan minta ampun kepada Tuhan.
Saat itu, satu persatu Pdt. Tony Mulia doakan dengan menumpangkan tangan di setiap umat, satu persatu umat pun menangis dan menerima lawatan Tuhan.
Sebelum seminar dan doa ditutup, Pdt. Tony Mulia, meminta bagi umat Tuhan yang sudah hadir dan berkomitmen memutuskan kutuk generasi supaya membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Juga yang sudah merasakan kutuk generasi sudah dilepaskan, dan hidupnya terbebas dari berbagai kutuk, dapat menyempatkan diri bersaksi agar banyak jiwa dilepaskan dari kutuk generasi. (NW)