MEDAN – Sabtu (25/07/2020) GBI House Of Sacrifice atau dikenal dengan GBI Medan Plaza merayakan HUT ke-27 secara live streaming melalui Facebook dan Youtube Keluarga Besar Medan Plaza. Firman Tuhan malam itu disampaikan gembala senior, Pdt. R. Bambang Jonan.
Pdt. R Bambang Jonan mengungkapkan pengembalaan GBI Medan Plaza atau GBI House of Sacrifice memiliki panggilan dengan 3 karakteristk yang spesifik. “Saya percaya setiap gereja memiliki panggilan dan tugas masing-masing,” katanya dan meminta rekan sepelayannya yang menjabat gembala jemaat, Pdt. Edy Prajitno untuk setiap tahun menguji lagi panggilan dari GBI Medan Plaza Rayon 4.
3 karakteristik yang dimaksud seperti, Pertama, GBI Medan Plaza dipakai oleh Tuhan untuk berdoa bagi kesejahteraan Yerusalem dengan mengutip firman Tuhan di I Raja-raja 9:25. “Kita sekarang sedang membangun sebuah rumah tempat kediaman untuk Tuhan,” tuturnya dan menegaskan Nabi Salomo memerlukan 30 tahun untuk membangun bait Allah. Sedangkan GBI Medan Plaza, Rayon 4, baru 13 tahun, jadi sabar-sabar saja.
Kedua, GBI Medan Plaza Rayon 4 dipakai oleh Tuhan untuk memperhatikan orang-orang yang lemah, miskin dan berkekurangan. Itu sebabnya setiap minggu GBI Medan Plaza, Rayon 4, mengelar bakti sosial.
Ketiga, GBI Medan Plaza Rayon 4 dipakai oleh Tuhan untuk memulihkan pondok Daud, yaitu pelayanan Doa Pujian dan Penyembahan.
Dalam pelayanan firman Tuhan, Pdt. R Bambang Jonan menyelipkan kesaksian tentang pembangunan Gedung Rumah Persemmbahan. “Pada waktu kita membeli tempat ini, harganya Rp 18 miliar. Saat itu uang yang ada hanya Rp 1 miliar. Saya percaya banyak yang akan mundur. Saya juga pada waktu itu berpikir lebih baik mundur karena tidak mungkin kita mampu,” saksinya.
Disaat secara manusia tidak mungkin, Pdt. R Bambang Jonan mendapatkan dorongan untuk membeli tanah tersebut. “Pada waktu itu ada dorongan untuk beli, dan saya beli. Saat itu saya berdoa dan bertanya kepada Tuhan, apa yang harus saya lakukan. Maka dengan lembut Tuhan menunjukkan kepada kami supaya pergi ke Israel dan naik ke Gunung Hermon, di sana kami berdoa,” ungkapnya.
Pdt. R Bambang Jonan mengungkapkan gunung Hermon di dalam bahasa Alkitab berarti tempat kudus. “Kita ingin membangun satu tempat kudus bagi Tuhan. Saya naik ke gunung Hermon dan berdoa di sana,” ceritanya, dan menambahkan setiap tahun sampai hari ini, paling sedikit 2-3 kali ke kota Kudus Yerusalem hanya untuk berdoa, tidak untuk yang lain.
Hasil doa di gunung Hermon sangat nyata. Perjanjian pembelian yang akan dilunaskan dalam kurun 6 bulan, hanya dalam waktu 5 bulan sudah lunas. “Mukjizat terjadi, saya melihat berkat gunung Hermon itu mengalir, tidak perlu menunggu 6 bulan, dalam kurun waktu 5 bulan sudah lunas,” jelasnya.
Setelah itu, kata Pdt. R Bambang Jonan ada kebutuhan menanam pilar-pilar untuk membangun bangunan di atasnya, dengan biaya mencapai Rp 35 miliar. Padahal waktu itu baru saja melunasi pembelian Rp 18 miliar. “Sekali lagi, Roh Kudus berbicara supaya kami pergi ke tanah perjanjian dan naik kembali ke gunung Hermon. Kali ini luar biasa, dalam kurun waktu 4 bulan, dana Rp 35 miliar terkumpul semuanya,” syukurnya.
Ternyata, kebutuhan dari pembangunan Rumah Persembahan belum berakhir, saat itu masih membutuhkan dana untuk membangun strukurnya dengan biaya mencapai Rp 55 miliar dan yang terakhir membutuhkan RP 200 miliar. “Maka untuk kali yang ketiga kamu pergi ke Israel dan naik ke gunung Tabor, tempat di mana Tuhan menyatakan kemuliaannya, di sana kami berdoa,” katanya dan menambahkan, semua dana yang dibutuhkan di atas terpenuhi.
Baca juga: Lika-Liku Perjalanan Pdt. R Bambang Jonan Membangun GBI Medan Plaza, Rayon 4
“Saya mau berkata bahwa ayat-ayat firman Tuhan, ya dan Amin. Pada waktu kami mulai pergi beibadah di kota Kudus Yerusalem, kami berdoa untuk kesejahteraan kota Yerusalem maka berkat daripada Yerusalem datang mengalir,” ungkapnya.
Diakhir kesaksiannya, Pdt. R Bambang Jonan berkata akan berdoa buat generasi yang akan menggantikannya untuk dapat mengingat perjanjian bahwa ada berkat di GBI Medan Plaza yang berasal dari kota Kudus Yerusalem. (NBS)
Sudah lama saya meninggal kan GBI,bethany kemah daud,saya SOM angkatan ke 21,dah di baptis selam,hidup saya hancur sekarang,tp setiap melihat firman Tuhan hati saya selalu menangis, saya pingin kebaktian pun saya gak ada kabar lagi,saya pikir GBI sudah bubar karena covit ini,apakabar pak bambang jonan dan apakabar pak Manik, sekarang saya sering berdoa d kamar sendiri.
Gak usah pura pura baik.suatu hari nanti topeng pendeta tionghoa pasti terbuka.si nabi palsu yg menyelusup kedalam jemaat kristen
Ciri2 gereja jemaat nabi palsu,salah satu.ketika hari natal mereka merayakan natal,ketika imlek mereka juga merayakan imlek.lihat dirumah2 nya masih ada tempat pemujaan allah nenek moyangnya.
DI gereja haleluyah,dirumah halilintar pujian bagi dewa langit
Jangan sekali2 menghakimi saudaraku
Urus saja imanmu
Tahun 2023 baru 1 x ibadah sejak covid itupun di #doapuasa. tak sebanyak dulu. Semoga semua kembali seperti sediakala dan pembangunan selesai sesuai yg direncanakan.
Dari tahun 90-an cuma duit aja bahasanya