Jakarta – Warga masyarakat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), pada Selasa (15/03/2022) akan menghadapi pesta “fellowship” (persahabatan) sesama hamba Tuhan GPdI yang tersebar di berbagai pelosok bangsa ini sampai bangsa – bangsa.
Tetapi dengan situasi dan keadaan seperti sekarang ini, maka hamba – hamba Tuhan GPdI akan hadir dalam pesta “fellowship” atau yang sering disebut Musyawarah Besar (Mubes), harus dibatasi, dan diperkirakan hanya ratusan yang dapat ikut.
Agenda dari pesta demokrasi lima tahun sekali ini, akan juga memilih Ketua Umum (Ketum) GPdI periode 2022 – 2027, dan nama – nama yang telah lolos penjaringan lewat persidangan pleno Majelis – Majelis Daerah (MD), diantaranya, urutan pertama ada petahana, Pdt. John Weol, di susul Pdt. Franky Rewah dan terakhir ada Pdt. Jootje Poluan.
Pada hari Senin (7 Maret 2022), viral di lingkungan grup – grup media sosial, surat pengunduran diri dari pencalonan, Pdt. Jootje Poluan, yang ditandatangani di atas Materai, dilakukan pada 4 Maret 2022.
Bersamaan dengan itu, beredar juga surat Panitia Nominasi (Panom) yang berjudul “DOAKAN!!! Para Calon Ketua MP (Majelis Pusat) GPdI 2022 – 2027”. Dalam surat itu tertera nama ketiga calon, tetapi dipaling akhir diberikan catatan : Pdt. Jootje Poluan sudah mengundurkan diri.
Media ini, coba menelusuri kebenaran surat itu. Lewat WA, Pdt. Jootje Poluan menyatakan surat yang beredar itu benar adalah surat yang dibuatnya. “Tentu sudah dipertimbangkan dan diperhitungkan dari semua aspek. Tetapi yang terutama ialah dari semula bahwa Jootje Poluan (JP) dan Franky Rewah (FR) itu ‘seiring sejalan’.Jadi tidak boleh berbeda atau berseberangan dalam pencalonan Ketum MP. Sebaliknya harus saling mendukung dan memperkuat barisan menuju ‘GPdI YANG LEBIH BAIK’”demikian disampaikan Pdt. Jootje Poluan lewat WA.
Pdt. Jootje juga mempertegas bahwa dirinya sejalan dengan Pdt. Franky Rewah, untuk itulah pengunduran dirinya sebagai bentuk dukungan kepada Pdt. Franky Rewah, dan tentu dari penjelasan itu terurai harapan bagi pendukung atau simpati pada Pdt. Jootje Poluan, khususnya yang memiliki hak pilih dapat memilih Pdt. Franky Rewah.