SENTUL – Mendekati hari pelaksanaan Sidang Sinode XVI, Gereja Bethel Indonesia (GBI) tepatnya akan digelar, Selasa-Jumat (27-30 Agustus 2019) di SICC, tanpa henti panitia bekerja agar di hari H semuanya telah siap.
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Sidang Sinode GBI
Kepada wartawan di SICC, Kamis (15/8/2019 ), Ketua Panitia Sidang Sinode Pdt. Sutadi Rusli ditemani Sekretaris Panitia Pdt. Satria, disaksikan Badan Pekerja Harian (BPH) GBI, diantaranya, Ketua Umum Pdt. Japarlin Marbun, Sekretaris I Pdt. Himawan Leonardo, Sekretaris II Pdt. Naftali Untung, M.Th., Bendahara Umum Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th., Ketua DPA GBI Pdt. Joel Manalu, M.Th., berkata kesiapan digelarnya Sidang Sinode GBI sudah di atas 90 persen. “Persiapan teknis digelarnya Sidang Sinode bisa dikatakan sudah mencapai 99 persen. Hari ini kita tinggal finalisasi. Intinya kami sudah siap,” katanya.
Ditanya soal sistem pemilihan, Pdt. Sutadi Rusli berkata Sidang Sinode GBI XVI di SICC ini menggunakan sistem konvensional yaitu dengan cara menulis nama. “Kalau minta sistem digital atau IT, kami sudah siap. Tapi BPH meminta untuk menggunakan sistem menulis nama calon yang dipilih atau manual,” jelasnya dan mengungkap kandidat Ketum BPH GBI periode mendatang terdiri dari 4 orang yaitu Pdt. Dr. Japarlin Marbun, Pdt. Jacob Nahuway, MA., Pdt. Ferry Haurissa, MTh., dan Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, MTh.
Tetapi untuk absen peserta kata Pdt. Sutadi Rusli, menggunakan dua sistem yaitu sistem konvensional dengan menggunakan nametag atau badge dan sistem digitalisasi.
Sekretaris panitia, Pdt. Satria menambahkan bahwa kesiapan teknis penyelenggaraan Sidang Sinode XVI GBI ini tidak lepas dari kerja tim. “Setiap bagian di kepanitiaan Sidang Sinode XVI ini memang menguasai dengan baik apa yang akan dikerjakannya. Juga tentu karena adanya sinergisitas kepanitiaan bagian A, B dan seterusnya. Sekali lagi persiapan teknis, kami sudah bisa katakan sudah di atas 90 persen,” paparnya dan mengungkapkan Sidang Sinode XVI ini akan dihadiri mencapai lebih dari 5000 pejabat GBI.
Pdt. DR. Japarlin Marbun menambahkan, Sidang Sinode XVI di SICC ini mengangkat tema Great Harvest dan sub tema Menuai dengan Kuasa Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:8), dengan rangkaian kegiatan, terdiri dari opening, seminar-seminar dengan muatan pembinaan-pembinaan untuk peserta, pemilihan Ketua Umum BPH periode 2019-2023, pelantikan Pendeta, pelantikan anggota Majelis Pekerja Lengkap (MPL), pelantikan anggota Badan Pengurus Daerah (BPD) dan pelantikan Ketua Umum BPH GBI terpilih. Tapi sebelum dilaksanakan Sidang Sinode XVI, terlebih dahulu ada diklat calon pendeta yang dilaksanakan di Cisarua, Kabupaten Bogor pada tanggal 24-27 Agustus 2019.
Pada kesempatan itu, Pdt. Himawan Leonardo memberikan info pencapaian-pencapaian BPH GBI, periode 2015-2019 atau yang dikerjakan selama 4 tahun. “Kami membangun infrastruktur digital. Kami telah melakukan pendatan ulang pejabat GBI dan jumlah gereja. Data yang ada sekarang, sesuai dengan data digital yang kita punya, bisa dipertanggungjawaban,” katanya dan merinci infrastruktur yang telah berhasil dibangun, diantaranya, pendataan (database) gereja-gereja dan kependetaan yang ada.
Kata Pdt. Himawan Leonardo, selain itu BPH telah membangun pendataan, seperti data pembayaran persepuluhan yang dimana dulu tidak bisa dipantau tetapi dengan sistem yang sudah dibangun saat ini maka semuanya bisa dipantau dan dipertanggungjawabkan. “ Apa yang kita buat sekarang, ini bukan untuk kami di BPH Periode ini tetapi siapapun yang memimpin BPH GBI ke depan dapat memanfaatkan yang telah kami bangun,” tegasnya.
Di depan wartawan, Pdt. Himawan Leonardo berkata BPH periode kepemimpinan Pdt. Japarlin Marbun telah melakukan terobosan melakukan kerjasama dengan BCA dan BRI untuk tertib administrasi GBI ke depan. “Kalau dulu keuangan gereja pakai nama pribadi tetapi dengan apa yang kami buat sekarang, tinggal soal kemauan dari kita pribadi mau tertib, tidak ada yang sulit, sudah dipermudah dengan sistem dan kerja sama yang sudah dibangun,” terangnya
Dalam konfrensi pers tersebut terpampang nyata kemampuan-kemampuan dari beberapa pendeta di GBI, diantaranya Pdt. Sutadi Rusli sebagai ketua panitia pelasaksana Sidang Sinode XVI, yang berhasil mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Sidang Sinode XVI di SICC.
Begitupun ketika Pdt. Himawan Leonardo mewakili Sekretaris Umum BPH Pdt. Paul R Widjaja dalam menjelaskan berbagai kinerja yang telah dilakukan BPH GBI.
Beberapa wartawan yang tergabung dalam PERKUMPULAN WARTAWAN MEDIA KRISTEN INDONESIA (PERWAMKI) yang hadir mengikuti penyampaian kesiapan Sidang Sinode XVI mengungkapkan pada periode BPH GBI 2019-2023, siapapun pimpinannya, selayaknya atau mengusulkan untuk mengakomodir Pdt.Sutadi Rusli duduk menjadi salah satu Ketua.
Begitupun dengan Pdt. Himawan Leonardo, bila memang Pdt. Paul R Widjaja sudah tidak ingin duduk menjadi Sekretaris Umum di BPH GBI periode 2019-2023, selayaknya kader terbaiknya ini, siapapun yang terpilih menjadi Ketua Umum BPH GBI, dapat memberikan kepercayaan menjadi Sekretaris Umum BPH GBI. (NBS)