Pdt. Gomar Gultom (ketiga dari kanan) saat mengikuti pembukaan Konges XII GAMKI

JAKARTA – Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom saat memberikan sambutan di Kongres XI Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang digelar dari Kamis-Minggu (1-4 Agustus 2019) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, mengatakan tema dari Kongres XI GAMKI sebagai bentuk otokritik terhadap gereja yang selalu menunjukan mata, hati dan telinga ke surga saja dan mengabaikan tugas panggilanya di tengah dunia ini.

Pada kesempatan itu, Pdt. Gomar Gultom menyinggung perhelatan Sidang Raya PGI yang akan diselenggarakan di Waingapu Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 8-13 November 2019. Sedikitnya ada 3 krisis dan satu tantangan yang sedang dihadapi gereja.

Pertama, Krisis kebangsaan, yang terlihat dengan maraknya gugatan terhadap Pancasila atas dasar ideologi transnasional sebagai alternatif, masalah-masalah kemanusiaan seperti kemiskinan dan ketertinggalan di sebagian wilayah.

Kedua, Krisis Ekologis, dimana gereja menyaksikan alam yang semakin kurang bersahabat akibat ulah manusia yang telah mengeksploitasi alam melebihi maksud-maksud penciptaan Tuhan.

Ketiga, Krisis keesaan gereja. Di satu sisi gereja menyaksikan makin giatnya gerakan oikumene tapi di sisi lain terjadi perpecahan gereja. “Selain gejala perpecahan gereja, semakin menggejalnya peran gereja yang minimalis, sebatas ritus-ritus. Kedua fenomena ini akan semakin menggerus peran gereja yang menyejarah itu, yakni transformasi masyarakat,” katanya.

BACA JUGA  SMD GBI Jakarta, Ketum BPP : Gunakan Rekening Gereja untuk “Mengelola” Keuangan Gereja

Tambahnya, sementara menghadapi ketiga kerisis tersebut, gereja juga menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 yang tidak ringan. Perobahan masyarakat yang begitu cepat, mendasar dan meluas dewasa ini, yang ditandai dengan perkembangan ilmu dan teknologi digital,yang diikuti dengan artificial inteligent, adalah sebuah peroses yang mau tidak mau harus menjadi perhatian bersama sebagi gereja.

Pdt. Gomar Gultom yang bukunya baru meluncurkan buku “Bersyukur dalam Karya” Menapaki Usia 60 tahun dan 33 tahun, menuturkan salah satu akibat peroses digitalisasi ini adalah tersungkurnya struktur masyarakat dalam berbagai aspek. “Kita bisa saksikan, misalnya, bagai mana banyaknya bidang usaha harus tutup karena tidak menyesuaikan diri dengan perkembangan online. Proses digitalisasi ini juga membuat kekuasaan berpindah, ke tangan para cyber trooper,” tuturnya di depan peserta GAMKI dan tokoh – tokoh yang hadir, diantaranya Dirjen Bimas KristenProf. Dr. Thomas Pentury, M.Si, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Jenderal (Purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A dan beberapa Anggota DPR-RI.

Baca juga: Peluncuran Buku Pdt. Gomar Gultom “Bersyukur dalam Karya”

Ditegaskannya, akibat dari digitalisasi, kantor pusat sinode dan pendeta tak lagi menjadi pusat rujuk. Semuanya kini tersedia dalam gawai yang hanya ada di genggaman warga jemaat. “Ini adalah sebuah peroses demokrasi yang luar biasa, karena kekuasana dan informasi terdistribusi, tetapi juga sekaligus bisa makin mempersiapkan keperdulian kita kepada sekitar oleh budaya ‘phubbin’ dan nomophobia. Pada giliranya juga akan makin mengurangi rasa tanggumg jawab kita,” tegasnya.

BACA JUGA  Seminar Agama – Agama Ke-36 PGI Berlangsung di Kalimantan Barat

Intinya menurut pendeta yang namanya disebut-sebut menjadi salah satu calon ketua Umum PGI yang akan dipilih di Sidang Raya, Waingapu NTT, saat ini sedang terjadi perubahan yang cepat, mendasar dan mulus. “Shopie, sang Homo Deus saya kuatir, kita hanya menjadi korban perobahan ini, dan tidak ikut dalam mengarahkan apalagi mengendalikan perobahan. Dalam suasana sedemikian, pilihan hanya dua, ikut berubah atau mati,” tegasnya.

Dalam konteks itulah Pdt. Gomar Gultom bersama gereja-gereja menyambut dan mengharapkan besar lewat Kongres GAMKI untuk memampukan dan mendampingi umat dalam menjalankan tugas panggilanya, memperlengkapi orang orang kudus bagi pelayanan pekerjaan pembangunan tubuh Kristus (EF 41:11-12).

Kongres XI GAMKI telah dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Jenderal (Purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A pada Kamis (1/8/2019) dengan dihadiri kurang lebih 350 peserta Konggres. (NBS)

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini