BEKASI – Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) se-Bekasi dengan tema :”Bekasi Bright and Bloom” yang di selenggarakan pada 17 Mei 2024 di area parkiran Transera Harapan Indah, Kabupaten Bekasi, menghadirkan pembicara – pembicara…….
Adapun kegiatan ini di awali dengan kegiatan lomba menari dan menyanyi sekitar pukul 11:30 Wib sampai selesai. Dilanjutkan Ibadah KKR pada pukul 14:30 Wib, yang dipimpin oleh Worship Leader (WL) dan tim serta para peniup sofar.
Ibadah KKR ini terbagi beberapa sesi. Pada sesi pertama, Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Gideon Simanjuntak dengan tema “Roh kudus seperti angin yang melawat setiap umat-Nya,”.
Pdt. Gideon Simanjuntak menekankan umat Tuhan untuk percaya kepada Tuhan, beriman kepada Tuhan. Sebab dengan percaya dan beriman itu, umat Tuhan akan mendapatkan pemeliharaan dari Tuhan dan akan dipulihkan Tuhan dari berbagai keadaan.
Firman Tuhan yang disampaikan, tampak banyak umat Tuhan yang dijamah oleh Tuhan lewat firman Tuhan. Melihat antusias yang hadir saat itu, Pdt. Gideon Simanjuntak mengajak bagi umat yang membutuhkan pertolongan Tuhan, yang sedang dalam pergumulan hidup, yang sedang sakit dan rindu dipulihkan serta butuh didoakan, untuk maju ke depan.
Kontan banyak umat Tuhan maju ke depan. Saat itu, Pdt. Gideon Simanjuntak mengajak hamba – hamba Tuhan untuk bersamanya mendoakan dan menumpangkan tangan kepada umat Tuhan yang telah maju untuk mendapatkan doa.
Dari antara umat Tuhan yang telah didoakannya itu, ada yang bersaksi telah mengalami mujizat dari Tuhan. “Saya tadi datang dalam keadaan sakit, puji Tuhan setelah didoakan, dapat merasakan kesembuhan,”
Pada sesi kedua, Pdt. Gilbert Lumoindong yang bertugas menyampaikan firman Tuhan, meminta umat Tuhan yang hadir untuk percaya bahwa Yesus sang pengatur langit dan bumi mengasihi semua yang hadir.
Pdt. Gilbert Lumoindong mengajak ribuan jemaat yang ada untuk memperkatakan, “Saya harus beriman, saya harus mengampuni dan saya bertahan sampai akhir,” umat Tuhan yang hadir serentak memperkatakan secara bersama.
Diakhir penyampaian firman Tuhan, Pdt. Gilbert Lumoindong berdoa untuk bangsa dan negara, lalu ada penyalaan obor yang dilakukan oleh pendeta -pendeta yang hadir, sebagai bentuk atau pertanda persatuan dan kedamain.
Ibadah KKR ini diakhiri dengan celebration, menyalakan kembang api. (Penulis : Febinhard Laoli)