CIANJUR – Selasa (30/6/2020) bertempat di Sekolah Alkitab GPdI Cianjur (SAC), MD GPdI Jabar memutuskan menggelar rapat pleno dengan agenda memilih Ketua MD GPdI Jabar untuk meneruskan sisa periode kepemimpinan Pdt. JE Awondatu yang telah dipanggil Tuhan bulan April 2020.
Sejak pukul 08.00 para pengurus MD GPdI Jabar yang berjumlah 24 orang sudah nampak hadir. Termasuk para Ketua Wilayah GPdI di Jabar juga hadir. Di sisi lain, yang cukup menarik perhatian pengurus Majelis Pusat (MP) yang diwakili Ketum MP Pdt. John Weol, Sekum MP Pdt. John Lumenta dan Ketua Departemen Luar Negeri Pdt. Herry Lumatauw turut hadir.
Kehadiran pengurus MP disambut pengurus MD GPdI Jabar. Setelah itu, MP beserta para anggota MD GPdI Jabar maupun para ketua wilayah, menuju pusara alm Pdt. JE Awondatu. “Ziarah ini bukan untuk mengkultuskan kubur melainkan karena (alm Pdt. JE Awondatu) bagian dari GPdI dan kami semua merasa kehilangan rekan kerja yang sangat banyak karyanya. Tidak ada salahnya kita datang untuk mengenang beliau,” ungkap Ketum MP GPdI Pdt. John Weol.
Usai ziarah, MP beserta anggota MD GPdI Jabar menuju sebuah ruangan untuk melakukan pleno. Meskipun sebenarnya pleno hanya internal tapi anggota MD GPdI Jabar tetap mempersilakan MP mengikuti pembukaan pleno.
Pdt. John Weol pun sempat menjelaskan mengenai AD/ART GPdI soal pemilihan Ketua MD. Nampak ada dialog antara Pdt. John Weol dan para peserta sekitar 1,5 jam. Setelah itu didapati kesepakatan, MD GPdI Jabar menggelar pleno dan pengurus MP menuju ruangan lain untuk menunggu hasil pleno.
Kepada tabloidmitra.com, Pdt. John Weol menjelaskan kedatangannya ke rapat pleno MD GPdI Jabar dalam rangka mengawal sebab legal standing keberadaan MD di daerah adalah pengesahan dari MP. “Di Jabar saat ini terjadi kekosongan karena beliau dipanggil Tuhan. Merujuk pada AD/ART Bab 7 pasal 14 poin 3B ‘Apabila terjadi kekosongan ketua MD akan diputuskan oleh MP dengan mempertimbangkan usulan rapat pleno’, jadi MP tidak datang lalu tunjuk (ketua). Mereka pleno dulu, sepakat, dapat figurnya lalu dilaporkan kepada MP (untuk meminta persetujuan),” ungkapnya.
Jalannya pleno
Setelah pembukaan, rapat pleno yang dipimpin Plt Ketua MD GPdI Jabar Pdt. Marten Schalwijk langsung membicarakan nama-nama calon Ketua MD GPdI Jabar. Terungkap satu nama yaitu Melani atau akrab disapa tante Melani, istri alm Pdt. JE Awondatu untuk dicalonkan.
Setelah itu, tante Melani diundang masuk oleh anggota MD GPdI Jabar dan menjelaskan tentang kesiapannya memimpin MD. Dalam kesempatan tersebut, tante Melani bersedia dengan catatan semua anggota benar-benar mendukung secara penuh.
Setelah mendapatkan jawaban tersebut, rapat diskors dan pimpinan MD GPdI Jabar menyampaikan aspirasi pengurus MD untuk mengusulkan tante Melani menjadi Ketua MD GPdI Jabar kepada Pdt. John Weol.
Sayangnya, usul tersebut ditolak Pdt. John Weol dengan alasan tidak memenuhi kriteria yang diatur oleh AD/ART. Suasana pun sempat memanas dari para ketua wilayah pendukung tante Melani selama beberapa saat, tapi kemudian segera redam.
Baca juga: Kekecewaan Pengurus Wilayah MD GPdI Jabar Terhadap Pdt. John Weol
Selanjutnya, pleno kembali dilanjutkan dan diadakan voting untuk menentukan nama calon Ketua MD GPdI Jabar. Nama-nama yang muncul Pdt. Marthen S, Pdt. Yohanes L, Pdt. Ferdinand Rompas dan Pdt. Anthon.
Setelah itu dilakukan pemilihan dan dimenangkan oleh Pdt. Ferdinand Rompas dengan perolehan 12 suara, sedangkan Pdt Marthen S hanya mendapatkan 10 suara, Pdt. Yohanes L 1 suara dan Pdt. Anthon 1 suara.
Usai terpilih, Pdt. Ferdinand Rompas didoakan para anggota MD GPdI Jawa Barat dan MP sekaligus dilantik oleh Ketum MP GPdI Pdt. John Weol.
Ditemui usai terpilih, Pdt. Ferdinand Rompas menegaskan akan melanjutkan visi misi alm. Pdt. JE Awondatu. “Prinsip kami akan melanjutkan program dari Pdt. Awondatu yang baik akan kita lanjutkan, yang kurang akan kita sempurnakan,” tegasnya.
Kedepan, Pdt. Ferdinand Rompas akan segera membicarakan tentang susunan kepengurusan di bawah kepemimpinannya kepada para anggota. Ia pun memastikan, istri tante Melani akan diakomodir untuk masuk dalam struktur sebagai bentuk penghargan atas pelayanan Pdt. JE Awondatu selama ini. “Tante Mel akan kami akomodir, posisinya akan di atas dan masuk dalam struktur,” jelasnya. (NW)