JAKARTA – Sidang Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) akan berlangsung sejak hari ini, Selasa (27 Agustus 2019) sampai sampai Jumat (30 Agustus 2019) di Sentul International Convention Center (SICC), dengan beberapa agenda penting. Diantaranya, pada Rabu (28 Agustus 2019) direncanakan akan ada pemilihan Ketua Umum (Ketum) Badan Pekerja Harian (BPH) GBI.
Salah satu calon Ketum BPH GBI, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, sehari sebelum pembukaan, Senin (26/8/2019) telah digagas oleh beberapa pendukungnya untuk bertemu dengan sekitar 200 pendukungnya di salah satu restoran di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam pertemuan itu, Pdt. Rubin Adi Abraham, memperlihatkan kelasnya sebagai seorang tokoh dan kader terbaik GBI. Di mana ia dengan tegas mengatakan dan meminta kepada pendukungnya untuk setia serta menghormati tata gereja GBI. “Saya maju sebagai calon Ketum BPH GBI bukan karena pengangguran dan mau cari pekerjaan. Saya maju karena ingin berbuat lebih lagi kepada GBI. Ini yang Tuhan taruh dalam hati saya, itu sebabnya kita tetap taat dan mengikuti apa yang ditulis tata gereja,” tegasnya.
Lebih dari itu, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham meminta kepada pendukungnya untuk mengindari politik uang. “Saya kira kita harus menolak politik uang. Ini mencari pemimpin gereja, bukan pemimpin politik. Kita harus berdoa supaya kehendak Tuhan yang jadi,” demikian kata-kata yang disampaikan di depan pendukungnya.
Bahkan, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, menolak permintaan salah satu pendukungnya, di mana, bila suara Pdt. Rubin Adi Abraham masuk putaran kedua dengan perolehan suara kecil maka dapat mengumumkan berkoalisi dengan calon lain yang bukan petahana. “Maaf, saya tidak akan berkoalisi dengan siapapun ketika masuk putaran kedua dengan perolehan suara yang sedikit. Ini bukan partai politik, dan kita harus memberikan pelajaran bahwa mencari pemimpin gereja tidak harus dengan cara-ara politik tetapi meminta kehendak Tuhan yang jadi,” tegasnya di depan lebih dari 200 orang pendeta pemilik suara, diantaranya hadir memberikan dukungan, orangtuanya, senior GBI, Pdt. Julius Ishak, serta keluarga besarnya.
Beberapa pendukung Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham seperti Pdt. Irwan Widjaja dari Batam berkata, apa yang dipaparkan Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, telah memperlihatkan ia bukan seorang yang ambisi tetapi seorang yang terpanggil untuk berbuat lebih bagi GBI.
Sedangkan, Pdt. Timotius Hardono gembala GBI Yogyakarta dengan penuh senyum berkata, tidak jadipun Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, tidak apa-apa. “Sudah dengarkan, biar kehendak Tuhan yang jadi,” tuturnya.
Para pemegang suara yang hadir pulang dengan dibekali oleh Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, semangat untuk menghormati tata gereja GBI dan berdoa agar kehendak Tuhan yang terjadi, dalam melahirkan Ketum BPH GBI periode berikutnya. “Kita bekerja agar supaya satu putaran selesai. Dan kalau Tuhan berkehendak hal itu tidak mustahil,” kira-kira demikian pesannya. (NBS)