JAKARTA – Gembala – gembala Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) memberikan apresiasi semangat pelayanan dari Ketua Umum GPdI, Pdt. Dr. Johnny Weol, MM., M. Th. Pasalnya berkali – kali gembala – gembala GPdI menyaksikan Ketum GPdI demi sebuah pelayanan, rela berboncengan di kendaraan bermotor roda dua. Bahkan dalam menempuh perjalanan yang ekstrem.
Kali ini, Senin (20/02/2023), Pdt. Dr. Johnny Weol, kembali terendus bepergian dengan menggunakan kendaraan roda empat. Kali ini Ketum GPdI bepergian ke Salatiga, demi sebuah pelayanan yang dikemas panitia, “Semusim Berlalu, GAP Dalam Kenangan”. Tepatnya mengikuti ibadah memperingati satu tahun meninggalnya, Pdt. G.A. Panjaitan gembala Jemaat GPdI Maranatha.
Terendusnya perjalanan sang Ketum bepergian menggunakan kendaraan roda empat, sekilas hal biasa. Tapi banyak gembala GPdI memberikan apresiasi karena sang Ketum, yang memiliki kemampuan atau dapat dibiayai organisasi untuk naik pesawat, memilih naik kendaraan dengan jarak tempuh lebih dari 5 jam.
Ketum GPdI dalam perjalanan ke Salatiga ditemani tim Majelis Pusat, di antaranya, Bendahara Umum Pdt. Dr. Brando Lumatauw dan Istri (Bendum GPdI), Ketua Harian Pdt. Dr. Herry Lumatauw, M.Th, salah satu Sekretaris MP Pdt. Dr. Wempi Kumendong, MH, Ketua Penginjilan Pdt. Eddy Pongoh. Juga tampak anggota Majelis Pusat lainnya, seperti Pdt. Berkat Panggabean, tim kerja Depdikjar, Pdt. Dr. Kres Kawalo, tim Infokom, Pdt. Chemuel Watulingas, SH., M.Th dan juga ada Pdt. Yunus Tulungen.
Tiba di Salatiga, rombongan Ketum ini langsung diarahkan ke Gedung GPdI Maranatha, di Kampus milik GPdI, STT Salatiga, Jawa Tengah, tempat untuk digelarnya acara dan sudah ditunggu dengan penyambutan oleh Keluarga Almarhum G.A. Panjaitan serta pengurus Majelis daerah, di antaranya Ketua Majelis Daerah (MD), Pdt Agus Herry Purnomo, M.Th, Sekretaris MD, Pdt. Yohanes Praptowarso, P.hD, Bendahara MD, Pdt. Dr. Daniel Zacheus, MA, CE, dan Wakil Ketua, Pdt. Joseph Minandar, Pdt. Frans Voge, S.Th, Pdt. Mangapul Lubis, Pdt. Dr. Hendrik Masengi, M.Th, dan lainnya.
Membuat banyak gembala GPdI makin memberikan apresiasi ketika melihat Ketum yang telah melakukan perjalanan kurang lebih 5 jam, tanpa berpikir dirinya membutuhkan istirahat langsung mengikuti ibadah dan memberitakan Firman Tuhan dalam acara “Semusim Berlalu, GAP Dalam Kenangan”.
Pada kesempatan penyampaian Firman Tuhan, Pdt. Dr. Johnny Weol, menjadikan ayat yang ada di dalam kitab Mazmur 18 : 31 sebagai titik tolak.
Ketua Umum pada kesempatan itu, mengingatkan sambil menekankan bahwa apapun yang terjadi dalam perjalanan hidup para gembala dalam melayani Tuhan jangan pernah kendor, terus maju. Sebab jalan Allah (Tuhan) adalah sempurna atau tidak ada cacat.
Pdt. Dr. Johnny Weol, meminta kata sempurna atau tanpa cacat jangan diartikan tidak ada kesulitan, pasti ada kesulitan. Tapi dalam kesulitan itu Tuhan hadir dan ikut memberikan kekuatan serta membuat kesulitan itu berlalu.
Sedangkan, mewakili keluarga, Pdt. Lydia Christine L. Panjaitan, menjelaskan acara dengan tema “Semusim Berlalu, GAP Dalam Kenangan” adalah acara ibadah syukur untuk memperingati satu tahun meninggalnya Pdt. G.A. Pandjaitan.
“Saya sebagai anak sulung dari Pendeta GAP, dan yang dipercayakan untuk meneruskan pelayanan di GPdI Maranatha,Salatiga, terus bersyukur atas kebaikan Tuhan pada keluarga kami sehingga bisa ada dan melayani sampai hari ini,”
Pada kesempatan itu, Pdt. Lydia Christine L. Panjaitan, berharap pelayanan yang dijalankannya sebagai penerus mendapatkan dukungan dari MP maupun MD. “Harapan supaya MP dan MD terus menerus memberikan dukungan dalam kami melanjutkan pelayanan. Dan biarlah semua itu hanya untuk kemuliaan Tuhan, dan kejayaan GPdI untuk menjadi berkat dan membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan”kata anak sulung Pendeta GAP yang lebih dikenal dengan panggilan Noni Pandjaitan, seperti dikutip dari media internal GPdI. Diakhir, Pdt. Noni mewakili keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketum MP GPdI dan rombongan, begitupun kepada seluruh pengurus MD GPdI dari Ketua MD sampai jajarannya, serta kepada seluruh gembala, undangan, tentu juga jemaat yang sudah hadir.