Pdt DR Japarlin Marbun ketika bertemu Presiden Joko Widodo. Foto-foto: Dok Pri

JAKARTA – Dalam rangka suksesnya Kongres Wanita Bethel Indonesia di Solo yang akan diselenggarakan tanggal 13-16 Agustus 2019 Pengurus Pusat Wanita Bethel Indonesia (WBI) Pdt. Dr. Eunike S Sadrach di damping Sekretaris WBI Laura Gracia Mesach dan ditemani Ketua Umum Badan Pengurus Harian (BPH) GBI Pdt. DR. Japarlin Marbun memberikan keterangan pers.

Baca juga: Wanita Bethel Indonesia Bedah Belasan Rumah Hamba Tuhan di Pedalaman

Dalam kesempatan itu, kepada awak media dari Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) Pdt. DR. Japarlin Marbun mengungkapkan periode kepemimpinannya dengan Sekretaris Umum Pdt. Paul R Widjaja akan berakhir pada Agustus 2019.

Di akhir periodenya, Pdt. DR. Japarlin Marbun berterima kasih kepada wartawan karena sudah dapat bersinergi dengan awak media untuk mempublikasikan keberhasilan tim BPH yang dipimpinnya.

Baca juga: Pentingnya Sinergi antara Gereja dan Media

Bersamaan dengan itu, Pdt. DR. Japarlin Marbun mengungkapkan hal-hal yang dikerjakan bersama tim pada periode 2014-2019 dan apa yang akan dilakukannya bila mendapatkan kepercayaan kembali untuk memimpin BPH GBI periode 2019-2023.

Pdt. DR. Japarlin Marbun mengungkapkan saat dirinya menerima tugas di awal periodenya, keadaan GBI banyak yang perlu dibenahi dan disempurnakan. Semisal ditemukan oleh tim BPH kepemimpinannya, pencatatan GBI disebutkan jumlahnya mencapai 6000 gereja dan pejabat GBI tercatat mencapai 23000 serta administrasi keungan yang begitu banyak dana masuk tetapi tidak jelas siapa pengirimnya.

Melihat kerjaan yang berat itu, Pdt. DR. Japarlin Marbun langsung meminta tim BPH untuk memprioritaskan pekerjaan yang haurs segera dilakukan. Pertama yang dilakukan adalah melakukan pemantapan administrasi dalam hal pendataan. Dalam hal ini yang dibangun adalah membuat database baru dengan sistem yang baru. Dengan begitu diperoleh data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, baik itu pejabat Pdp,  Pdm dan pendeta serta jumlah gereja.

Dengan administrasi tertata dengan baik, diperolehlah data yang real (nyata) jumlah pejabat GBI yang benar bukan 23000 tetapi berjumlah 18.000. Telah terjadi selisih atau kelebihan pendataan mencapai 5000 pejabat. Begitu pun dengan jumlah GBI yang kenyataannya hanya 4000 lebih, bukan 6000. Telah terjadi selisih atau kelebihan pencatatan mencapai 1000 gereja.

Kedua, pemantapan administrasi keuangan, baik internal maupun kepada gereja-gereja lokal. Sekarang ini semua pejabat yang mengembalikan perpuluhan namanya akan tercatat karena telah disediakan sistem pembayaran yang baru melalui virtual account di BRI dan BCA.

Juga dalam kepemimpinan Pdt. Japarlin Marbun  dan Pdt. Paul R Widjaja telah membuat kerjasama dengan bank BRI dan  BCA untuk mempermudah gereja lokal membuka rekening atas nama gereja. Ini dilakukan untuk mempermudah pemisahan atau membedakan mana inventaris milik gembala dan milik gereja.

BACA JUGA  Pertarungan Para Doktor di GBI, Dimenangkan Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham

Ketiga pemantapan organisasi, diantaranya melakukan pemantapan sistem rekrutmen pajabat GBI. Semua pejabat GBI selain terdata dengan baik, juga tidak ujuk-ujuk jadi pendeta tanpa jelas asal usulnya. BPH GBI sekarang telah menyediakan sistem rekrutmen yang baru, mulai dari bawah sampai ke atas dengan menggunakan sistem sertifikasi supaya pejabat-pejabat GBI yang notabene tidak semua berlatar belakang STT bisa tertata dengan baik.

Untuk itu telah dilakukan pola pelatihan yang jelas, berjenjang. Semua itu dapat di cek dalam empat tahun ini, seluruh materi-materi sidang MD yang dilakukan betul-betul terarah. Semua itu dengan maksud supaya pejabat-pejabat GBI mendapatkan sejumlah ketrampilan yang bisa membuat para gembala trampil dalam mengembangkan pelayanan.

Untuk mensukseskan pemantapan organisasi, Pdt. DR. Japarlin Marbun mendorong semua depertemen untuk melakukan berbagai pelatihan. Termasuk departemen PI, Misi, Pelayanan Masyarakat. Bahkan WBI, Pemuda, Pokja Keluarga yang sangat menonjol dalam periode ini.

Juga telah menghidupkan seluruh organisasi dari pusat sampai daerah dengan memberikan dana operasional BPD yang sangat besar, memberikan kenderaan operasional serta melatih ketua BPD dan sekretaris sehingga trampil menjalankan organisasi.

Hasil kerja keras BPH kepemimpinan Pdt. DR. Japarlin Marbun dapat dilihat secara kasat mata. Diantarnya, penanaman lebih dari 1000 gereja, juga telah terjadi peningkatan jumlah PAUD yang luar biasa.

Begitupun dengan pelayanan kemasyarakatan yang dilakukan dengan sangat gencar.  Misalnya melakukan pelatihan-pelatihan TAGANA diberbagai tempat. Saat ini sudah lebih dari 7000 TAGANA GBI yang sudah terlatih dan terverifikasi. Hasil kerja kerasnya mendapatkan penghargaan dari Menteri Sosial.

Berbagai hasil yang telah dicapai, Pdt. DR. Japarlin Marbun menjadi sebuah kebanggaan karena GBI mulai diperhitungkan oleh pemerintah, baik tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi dan Pusat.

Pdt. DR. Japarlin Marbun berkata diperhitungkannya GBI itu dapat dilihat dari pertemuan dengan Presiden, Ir. Joko Widodo yang kata pembukannya, “Kami berterima kasih karena GBI telah berperan serta dalam pembangunan bangsa,” Kata Pdt. DR. Japarlin Marbun, menirukan apa yang disampaikan Presiden saat itu.

Juga dalam pertemuan itu, kata Pdt. DR. Japarlin Marbun, presiden menaruh harapan agar GBI tidak berhenti berperan serta dalam pengentasan kemiskinan.

Di tengah prestasi dan keberhasilannya memimpin BPH GBI, Pdt. DR. Japarlin Marbun berkata apa yang dilakukannya dengan waktu 4 tahun tentu belum sempurna.

Siapkan program penyempurna

Di periode kedua, Pdt. Japarlin Marbun, sudah mempersiapkan berbagai program yang akan dieksekusinya. Misalnya, ke depan GBI bisa punya rumah sakit dan universitas. Sehingga kehadiran GBI seperti yang diharapkan Presiden.

BACA JUGA  Pengurus Baru PERWAMKI Bertemu Pdt. DR. Japarlin Marbun

Program yang sudah disiapkan bertolak dari tema Sidang Sinode GBI “Great Harvest”.

Kata Pdt. DR. Japarlin Marbun, GREAT itu adalah singkatan dari, G = Growing Church. Artinya akan menjadikan GBI sebagai Gereja yang terus bertumbuh sampai kepada gol yang diharapkan oleh para pendiri. Untuk mencapai gol akan dilakukan langkah-langkah terarah yang focus supaya 10.000 jemaat itu dapat dicapai dengan cepat. Tentu tidak hanya sekedar kuantitas tetapi juga kualitas menjadi seperti Yesus.

Pdt DR Japarlin Marbun bersama istri

Diperiode kedua, Pdt. Japarlin Marbun sudah mencanangkan untuk mendirikan 1000 gereja baru yang betul-betul baru. Dan untuk mencapai itu maka ada beberapa temannya yang siap memberikan bantuan Rp. 50 juta setiap satu gereja.

Kemudian, R = Relevant Church. Artinya, GBI sebagai Gereja yang menjawab kebutuhan di daerahnya. Lalu E = Excellence Service Church. Artinya, GBI menjadi Gereja yang melayani dengan excellence.

Maksudnya GBI yang saat ini berada pada revolusi industri 4.0, bahkan 5.0, mau tidak mau harus meningkatkan mutu layanannya. Ke depan tentu akan banyak melakukan training kepada para pejabat, baik cara berkhotbah dan penanganan administrasinya. Sekarang sedang dibuat aplikasi gereja lokal yang bagus. Bahkan pendidikan Hamba Tuhan pun akan gunakan e-learning atau belajar jarak jauh. Juga sedang dipersiapkan, baik itu ada radio Bethel dan STT online serta TV Bethel. Berbagai dunia online akan disediakan buat GBI, karena itu bagian dari excellence service.

Selanjutnya, A = Accuntable Church. Artinya menjadi gereja yang bisa dipertanggungjawabkan baik secara teologis, secara administrasi keuangan. Sejak Pdt. Japarlin Marbun menjadi Sekum di era kepemimpinan Pdt. DR. Suhandoko Wirhaspati, telah membuat teologia GBI yang namanya pengajaran dasar GBI. Juga telah dibuat materi SOM bertumbuh, SOM berakar serta SOM berbuah.

Setelah itu, T = Transfornation Church. Artinya GBI yang ada di 26 negara dapat ikut mentransformasi bangsa-bangsa.

Sedangkan teknis-teknis untuk meralisasikan dan mendaratkan yang ingin dicapai di periode keduanya, Pdt. DR. Japarlin Marbun meminta untuk dapat mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan yang akan dilakukan. (NW)

Baca juga: Catat! Ini Jadwal Sidang Sinode XVI GBI

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini