JAKARTA – Majelis Pusat (MP) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) pada 16 Februari 2023, telah mengeluarkan surat keputusan bernomor 014.04/MP.GPdI/II-2023, tentang Pelaksana Tugas Gembala GPdI Ekklesia Langowan, Sulawesi Utara, ditandatangani oleh Ketum MP GPdI, Pendeta Dr Jhonny Weol, MM., M.Th, dan Sekum MP GPdI Pendeta Elim Simamora. D.Min. D.Th.
Surat Keputusan tersebut berisi tentang penugasan Pdt. Brando Lumatauw sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Gembala GPdI Ekklesia Langowan, Sulawesi Utara.
Tidak beberapa lama dari diterbitkannya surat keputusan tersebut langsung berseliweran di media sosial khsusunya di lingkungan GPdI. Beraneka ragam tanggapan yang muncul. Ada yang tidak percaya, ada yang tidak terima dan ada yang menerima dengan positif, termasuk media ini. Bahkan media ini sempat memberitakan agar dapat memberikan kesempatan kepada PLT, Pdt. Brando Lumatauw untuk menjalankan tugas organisasi demi pelayanan yang ada di Langowan.
Terbukti, hanya dalam waktu singkat, 2 kali hari Minggu, media ini mendapatkan informasi gedung Gereja GPdI Ekklesia yang tadinya “mulai” ada jemaat yang pergi karena ada konflik. Tapi dengan adanya PLT Pdt. Brando Lumatauw, sekarang pemandangannya jadi berbeda, gedung Gereja tersebut dapat dikatakan pada Hari minggu kedua sampai sudah tidak bisa menampung kehadiran jemaat.
“Soal GPdI Ekklesia, Langowan, bukan keinginan saya. Ini murni tugas dari MP. Ada banyak saksi bahwa saya ini sudah terlalu banyak pekerjaan, termasuk memiliki 3 pengembalaan, jadi saya ini bukan pengangguran. Ini semua karena tugas organisasi dari MP,”katanya.
“Kalau cuma rekomendasi MP lalu saya ditugaskan ke sana, saya belum tentu berani, saya malu bila ditolak. Tapi karena permintaan jemaat, dan MP serta Tuhan ikut serta di dalamnya membuat saya berani menerima tugas ini dan melangkah,”
Dengan fakta yang ada sekarang, tidak membuat Pdt. Brando Lumatauw, berbangga diri. Sebaliknya ia makin tunduk dihadapan Tuhan, dan terus berdoa supaya tugas organisasi yang sedang dikerjakannya dapat dilaksanakan dengan baik seperti misi MP yaitu kegiatan di GPdI Ekklesia Langowan dapat berjalan sebagaimana mestinya, seperti sedia kala.
“Puji Tuhan, baru 2X kali hari minggu, jemaat sudah kembali banyak. Hari minggu kemarin sampai balkon penuh, bila dikira – kira bisa 1000 an yang hadir. Kalau biasanya hanya 600 san,” ceriteranya dan berkata biarlah kemuliaan bagi Tuhan, dan bukan karena gagahnya dalam menyelesaikan tugas organiasi di GPdI Ekklesia Langowan.
“Dalam waktu 2 minggu terjadi kegerakan rohani yang luar biasa. Saya bersyukur, itu karena Tuhan, bukan karena kemampuan semata saya, tanpa campurtangan Tuhan tentu saya tidak mampu,”paparnya.
Pencapaian yang terjadi di GPdI Ekklesia, mulai mendatangkan simpati dari jemaat dan dari gembala – gembala yang ada. Sampai – sampai simpati itu dinyatakan dengan meminta agar Pdt. Brando Lumatauw menjadi gembala definitive GPdI Ekklesia, Langowan. “Ini tugas organisasi, setelah selesai tugas tentu saya harus kembalikan kepada organisasi,”jawabnya diplomatis untuk menjaga situasi dan kondisi di GPdI Ekklesia, Langowan, terus berada di jalan menuju perkembangan.
Bagaimana mungkin jemaat yang hadir 1000 orang sedangkan jumlah jiwa jemaat kami hanya tujuhratusan jiwa..
PLT gembala tidak menjalankan tugas dengan baik ,hanya memihak.
Bagaimana mungkin jemaat yang hadir dalam ibadah mencapai 1000 orang, sedangkan jemaat tidak mencapai 1000 orang