Om Nyong Saroinsong - Katoutje Karauwan (Istri)

Bekasi – Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) pada tahun 2022 ini akan melangsungkan Musyawarah Daerah (Musda) diberbagai Provinsi yang ada di Indonesia dan perwakilan – perwakilan di luar negeri.

Salah satu agenda dalam Musda untuk memilih Ketua Majelis Daerah (MD) periode 2022 – 2027. Untuk Musda GPdI Jawa Barat, direncanakan dilangsungkan pada 5 – 6 Juli di sebuah hotel di Cipanas, Cianjur Jawa Barat.

Kontestasi pemilihan Ketua MD GPdI, Jawa Barat di Musda (5 – 6 Juli) akan diikuti oleh beberapa nama yang sudah mencatatkan namanya kepada Panitia Nominasi (Panom) yang dipimpin oleh Pdt. Jantje Rumbayan, di damping Sekretaris Pdt. Sinyo Kumolontang, dan anggota, Pdt. Edi Tampi, Pdt. Ferry Pola, Pdt. Lely Lontoh.  

Berhubungan dengan kontestasi Musda GPdI Jabar, tabloidmitra, rencananya akan menginformasikan pencalonan dari beberapa calon yang ada. Untuk kali ini, tabloidmitra menaikkan informasi dari Pdt. Adrian Saroinsong, gembala GPdI Betlehem, Sasak Jikin, Jawa Barat. 

“Saya sudah ditelepon oleh Panom, Selasa (12 April 2022). Pada saat itu Panom sedang rapat. Saya diberikan informasi bahwa lolos dalam seleksi sebagai bakal calon Ketua MD GPdI Jawa Barat, periode 2022 – 2027,” kata Pdt. Adrian Saroinsong.

Lolosnya Pdt. Adrian Saroinsong dari Bakal Calon (Balon) menjadi calon karena telah memenuhi syarat seperti yang diatur oleh AD/ART GPdI.” Saya sudah menyerahkan berbagai bukti tertulis pernah di Jawa Barat, diantaranya, 52 tahun menjadi Gembala Jemaat – sejak 1970, dan 2 kali  menjadi Ketua Majelis Wilayah, 3 Periode Anggota Majelis Daerah, 1 Periode Penasihat MD. Sedangkan di Pusat, 2 Periode Anggota Komisi Pusat Pelnap, 2 Periode Komisi Pusat Penginjilan, 1 Periode Wakil Ketua Tim Departemen Penggembalaan MP,”

BACA JUGA  Gubernur, Kapolda dan Ketua DPRD Sumut Melayat ke Rumah Duka, Pdt. MD Wakkary

Keputusan Panom, kata Pdt. Adrian Saroinsong, yang biasa disapa Om Nyong ini adalah mutlak dan mengikat. “Pusat tidak mengintervensi. Bahkan Sekretaris Umum Majelis Pusat telah mengirim WA bahwa MP tidak mengintervensi Panom,”Buka Om Nyong.

Om Nyong menegaskan, ikut serta dalam bursa calon, tidak semata – mata kehendak sendiri tetapi karena ada dukungan. “Sekitar 1,5 tahun lalu saya diminta oleh kurang lebih 13 Ketua Wilayah dan banyak hamba Tuhan,”tegasnya,

Soal dukungan, tambah Om Nyong, saat ini dirinya mendapatkan dukungan 13 wilayah dari 17 Wilayah yang ada di GPdI Jawa Barat. “Itu dukungan awal ya. Dukungan itu saya terima tapi tidak terlalu serius. Sembilan bulan yang lalu, saya dua kali didatangi oleh hamba – hamba Tuhan, diantaranya ada Pdt. Edi, Pdt. Rony Soriton, Pdt. Melki Eman dan Bapak Aan, menanyakan kepastian pencalonan saya sebagai Ketua MD GPdI Jawa Barat,”

“Saat itu saya membuat surat pernyataan lewat pesan WA tentang kesiapan mencalonkan diri kepada mereka supaya tidak ragu. Dukungan tamba lama tamba kuat, sebagai bukti teman – teman tanpa sepengetahuan saya membuat grup – grup dukungan. Puji Tuhan, saya juga sekarang mendapatkan dukungan, dari pengurus – pengurus MD Jawa Barat, antara lain Pdt. Toviet Katiandago, Pdt. Yohannes Tamburian dan lainnya,”. Ungkapnya dan menegaskan lagi bahwa sampai hari ini teman – temannya yang sudah menyatakan mendukung masih tetap mendukung. Belum ada yang berkata sudah tidak mendukungnya lagi. Semuanya masih sepakat dan solid mendukungnya. 

BACA JUGA  Perupa Perempuan Menginterpretasikan Keberagaman dalam Pameran Seni Rupa ”Bhinneka Tunggal Ika”.

Bicara soal dukungan, Om Nyong bahkan sudah memetakan dukungannya per kabupaten/wilayah yang ada. “Kalau menang di Bekasi dan Bogor, itu pasti menang. Pendukung mayoritas saya, Wilayah 3 –  4 di Cirebon. Wilayah 2 di Bandung, Pdt. Steven Turangan. Juga katanya di Bekasi, masih pakai katanya karena saya belum dapat yang akurat. Sedangkan Wilayah 13 di Bogor dapat dukungan kuat dari Pdt. Melky Eman, dan masih ada lagi. Tetapi saya terus berdoa, karena tidak mau terlalu Percaya Diri (PD) pada kekuatan manusia, Saya mau kekuatan dari Tuhan, supaya semuanya berjalan sesuai kehendak Tuhan,”

Diakhir, Om Nyong Saroinsong meminta kepada semua calon untuk saling menghormati, menghargai satu dengan yang lainnya—jangan saling menjelekkan, apalagi saling menjatuhkan.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini