Suasana penyambutan Paus Fransiskus di Irak (Foto : FB Bambang K)

Jakarta – Perjalanan Paus Fransiskus, Minggu (7/3/2021) tiba di Stadion Franso Hariri, Erbil dan melakukan Misa. Sebelum Misa berlangsung, Paus Fransiskus terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada umat Tuhan dan para pemimpin Gereja dari berbagai denominasi. Juga kepada semua uskup, pemerintah dan otoritas sipil, termasuk kepada seluruh masyarakat yang telah menyambutnya dengan luar biasa. 

Pada saat itu, Paus Fransiskus menekankan  Irak selalu dihatinya. “Irak akan selalu bersamaku, di hatiku,” kata Paus.

Pada kesempatan yang sama Paus Fransiskus meminta semua orang untuk bekerja bersama dalam persatuan untuk masa depan perdamaian dan kemakmuran yang tidak meninggalkan siapa pun dan tidak mendiskriminasi siapa pun.

Sedangkan dalam homily pada misa, Paus Fransiskus mengatakan apa yang dilihatnya di Irak, yaitu Gereja di Erbil, Irak hidup. “Hari ini, saya bisa melihat secara langsung bahwa Gereja di Irak hidup, dan bahwa Kristus hidup dan bekerja dalam hal ini, umat-Nya yang suci dan setia,” kata Paus dalam homili pada Misa seperti yang dilihat dalam halaman penakatolik. 

Paus Fransiskus juga memuji apa yang telah dilakukan oleh Gereja – gereja di Irak sudah sampai ketilinganya. “Gereja di Irak, dengan rahmat Tuhan, sudah melakukan banyak hal untuk mewartakan kebijaksanaan Salib-Nya yang luar biasa ini dengan menyebarkan belas kasihan dan pengampunan Kristus, terutama kepada mereka yang sangat membutuhkan.”pujinya di depan sekitar 10.000 orang yang hadir, dan puluhan ribu lainnya mengikuti lewat online, termasuk di radio, televisi dan internet.  

BACA JUGA  Covid-19 di RI Melandai Kegiatan Gereja (Ibadah Offline) “Bergeliat”

Dibatasinya kehadiran orang di Stadion Franso Hariri Erbil, Irak, sebagai bentuk tindakan untuk memutus penyebaran Covid-19 di Irak. 

Untuk itu, Paus Fransiskus menegaskan alasannya untuk melakukan perjalanan di Irak. “Saya datang sebagai peziarah di tengah-tengah kalian, untuk berterima kasih dan untuk meneguhkan kalian dalam iman dan kesaksian kalian,”tegasnya.

Bertolak dari kitab I Korintus, Bapa Suci menjelaskan Kristus adalah kekuatan dan kebijaksanaan Allah.“Terlalu sering kita jatuh ke dalam perangkap pemikiran bahwa kita harus menunjukkan pada orang lain bahwa kita kuat atau bijak. Karena menderita ‘luka perang dan kekerasan’ kita tergoda untuk bereaksi dengan kekuatan manusia, kebijaksanaan manusiawi.”jelasnya.

Lanjut Paus Fransiskus, semua manusia membutuhkan kekuatan dan kebijaksanaan Allah yang diungkapkan oleh Yesus di kayu Salib. “Tapi kita tidak bisa bersihkan hati kita dengan usaha kita sendiri. Sebaliknya, Yesus Kristus, Dia sendirilah, yang dapat membersihkan kita dari perbuatan jahat. Dia memiliki kekuasaan untuk menaklukkan kejahatan kita, untuk menyembuhkan penyakit kita, dan untuk membangun kembali bait suci hati kita.”terangnya.

BACA JUGA  Seminari Bethel Jakarta Jelaskan Kronologi 36 Mahasiswa Positif Covid-19

Paus Fransiskus berkata, Yesus tidak hanya membersihkan manusia dari dosa – dosa tetapi membagikan kuasa dan kebijaksanaanNya. Juga Yesus membebaskan manusia dari gagasan sempit dan hal yang memecah belah keluarga, iman serta komunitas. Semua itu guna membangun Gereja dan masyarakat inklusif yang peduli pada sesama yang membutuhkan.

Tambah Paus Fransiskus, di saat yang sama, Yesus menguatkan manusia untuk menahan godaan untuk membalas dendam. Yesus juga mengutus manusia bukan sebagai orang yang menarik – narik orang lain masuk agama Katolik, tetapi sebagai para murid misionaris, pria dan wanita yang akan bersaksi tentang kuasa Injil yang mengubah kehidupan.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini