JAKARTA – Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) merayakan hari jadinyabyang ke-48 di Gepemberi, Kelapa Gading, Rabu (17/7/2019). Tema yang diangkat yaitu “Berdiri Teguh di Dalam Kuasa Injil (Kolose 1:23 ).”
Sebelum Ibadah Syukur, beberapa pimpinan PGLII DKI Jakarta, diantaranya, Ketua PGLII DKI, Pdt. Dr. RB Rory dan Sekretaris Umum (Sekum) PGLII DKI Jakarta, Dr. Antonius Natan, menemui wartawan yang tergabung dalam Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI), yang dipimpin Stevano Margianto dari media victoriousnews.com.
Pada kesempatan itu, Ketua PGLII DKI Jakarta, berkata dengan HUT PGLII ke-48 ini membuat pengurus baik di tingkat pusat dan daerah akan makin memperkuat hubungan antar lembaga Aras dan lembaga-lembaga keumatan yang ada.
Sedangkan Sekum PGLII DKI Jakarta, menambahkan dengan memberikan informasi dimana PGLII akan menggelar sebuah acara international, yaitu World Evangelical Alliance (WEA) yang akan diadakan di SICC pada November 2019.
Ibadah HUT PGLII yang diselenggarakan PGLII DKI Jakarta ini, mengadirkan Ketua Umum PGLII Pdt. Ronny Mandang, sebagai pemberita firman Tuhan, yang terambil dalam Kolose 1:23 .
Tampak hadir dalam Ibadah HUT ini petinggi-petinggi aras gereja, diantaranya Ketua PGI Pdt. Bambang Widjaja, Sekum PGI Pdt. Gomar Gultom dan petinggi PGLII, seperti Pdt. Nus Reimas, serta pimpinan-pimpinan Aras gereja lainnya, baik dari Gereja Bala Keselamatan dan KWI.
Saat itu, wartawan yang hadir mendapatkan press release yang ditandatangani oleh Ketua Umum PGLII, Pdt. Ronny Mandang dan Plt Sekretaris Umum Pdt. Tommy Lengkong.
Dalam Press release, ditekankan HUT PGLII ke-48 merupakan momentum bagi anggota PGLII untuk melakukan perenungan sejauh mana sebagai umat Kristiani berperan bagi kemajuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Sebagai Lembaga Aras Nasional PGLII memperhatikan persoalan dan tantangan masa depan, gereja harus cepat beradaptasi dengan gelombang perubahan modernisasi, gereja tidak boleh hanyut terbawa arus jaman, gerejalah yang memimpin kemajuan, gereja menjadi terang serta sumber inspirasi pembaharuan sehingga mampu dan mempertahankan nilai-nilai eskatologi.
Dalam press release PGLII menekankan supaya Gereja harus selalu tereformasi “Ecclesia reformata, semper reformanda est” bahwa gereja harus me-reeksakminasi dirinya sendiri secara berkelanjutan dalam rangka mengutamakan kemurnian doktrin dan praktiknya, istilah yang berarti reformasi belum selesai, reformasi berjalan terus. Tentunya perubahan seyogyanya memperkuat iman Kristiani dan dalam wujudnya tetap memiliki warna Kristiani Indonesia.
Dalam perjalannya mewujudkan “Bersatu dan Memberitakan injil” Kaum Injili terus menerus melakukan estafet kepemimpinan secara berkelanjutan tanpa paksaan dan dilakukan dengan kesadaran dan kekuatan dalam kebersamaan. Oleh anugerah Tuhan kebersamaan yang dibangun oleh gereja dan sinode bahkan kekompakan yang dirajut antara sesama aras gereja nasional yang terjalin dengan baik dan sehat. Tidak sampai disitu PGLII juga menjalin persahabatan dengan agama-agama lain di Indonesia.
Dalam press release tertuang harapan PGLII, di mana Umat Kristiani Indonesia tetap setia untuk berdoa dan menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wujud Bhinneka Tunggal Ika serta menghormati bendera Merah Putih. (NBS)