Gembala - hamba Tuhan GPdI di Daerah Bogor yang mengikuti perayaan Natal GPdI Pelita, Pengembalaan Pdt. Glen Lasut

CILEUNGSI BOGOR – Perayaan Natal bagi kalangan umat Kristiani, khususnya Gereja, Persekutuan Doa ataupun kelompok umat Kristiani menjadi hal yang wajib untuk diselenggarakan. Ada yang menyelenggarakan perayaan tepat pada 25 Desember, ada juga yang sebelum ataupun sesudah 25 Desember.

Gembala GPdI Pelita, Pdt. Glen Lasut di dampingi istrinya pose Bergama pembicara, Pdt. N.B. Suratinoyo ditemani isti

Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Pelita, yang digembalakan oleh Pdt. Glen M Lasut, S. Th dan Slevy Lasut, menggelar perayaan Natal, Minggu (17 Desember 2023), di Gedung GPdI, Jonggol, menghadirkan pembicara, Pdt. N. Suratinoyo.

 “Arah Langkahku” (Lukas 1:79) menjadi tema yang diangkat GPdI Pelita untuk menjadi “pijakan” pelayanan Natal 2023 dan menjadi “bekal” memasuki tahun 2024 ini, dimulai dengan doa pembukaan, dan puji – pujian—seperti pada umumnya perayaan Natal.

Di tengah – tengah pelayaan itu ada penampilan pujian dari jemaat GPdI Pelita dan GPdI Jonggol, juga penampilan anak – anak Sekolah Minggu GPdI Pelita. Setelah itu, tibalah firman Tuhan disampaikan oleh, Pdt. N. Suratinoyo, gembala GPdI BETHEL Segara City.

Begini posenya Jemaat yang terlibat mengisi acara dalam perayaan Natal GPdI Pelita

Bertolak dari tema yang diberikan oleh, gembala GPdI Pelita, Pdt. Glen M lasut, S. Th dan panitia Natal GPdI Pelita 2023, Pdt. N. Suratinoyo menyampaikan pesan – pesan Tuhan. Tetapi sebelum itu, ia memperkenalkan diri. “Saya saat ini di percayakan Tuhan lewat organisasi GPdI Jawa Barat, khususnya oleh Ketua Majelis Daerah, Pdt. Ferdinand Rompas, saya sebagai Biro Eksternal atau bahasa kerennya, BIRO ANTAR LEMBAGA. Selain itu, saya dipercayakan Tuhan juga, ada dibeberapa organisasi, di antaranya duduk di DPP PIKI dan sebagai Pemimpin Redaksi tabloidmitra.com,”katanya sebagai pembuka dengan berpikiran tidak dikenal maka tidak “disayang”. Dengan memperkenalkan diri akan membuat “disayang” atau lebih tepatnya menjadi akrab.

“ARAH LANGKAHKU”, Lukas 1 : 79. “untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

Pdt. N Suratinoyo menjelaskan latarbelakang dari Kitab Lukas dan menjelaskan Lukas 1 : 79 adalah Lukas menyampaikan kebenaran kepada  Teofilus, tentang kehidupan pelayanan dan pengajaran Tuhan Yesus Kristus.

Gembala GPdI Pelita, Pdt. Glen Lasut memberikan penghargaan kepada pembicara, Pdt. N. B. Suratinoyo

Menurut Pdt. N. Suratinoyo, ceritera Lukas Pasal 1 ini, menjadi ceritera paling lengkap berbicara kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Untuk itu, kitab Lukas 1 ini MAU MENGAJARKAN bahwa bukan hanya imam yang dapat hidup benar dihadapan Tuhan, dan mendapatkan kepercayaan dari Tuhan. JUGA BUKAN hanya usia lanjut yang dapat hidup benar di hadapan Tuhan. Melainkan juga jemaat Tuhan dan kaum milenial dapat hidup benar dihadapan Tuhan. “Semua golongan kalau hidup benar dihadapan Tuhan, maka satu waktu akan Tuhan percayakan hal – hal yang besar. Amin,”tegasnya.

Gembala GPdI, Bethel Segara City ini mengatakan bandingkan Lukas 1 : 79 dengan Matius 2 : 12 “Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain,”.

“Jalan Tuhan, bukanlah jalan Kita. Tapi Tuhan ingin membawa kita pada jalan DAMAI SEJAHTERA.  BAGAIMANA kita mau memutuskan “LANGKAH KITA, JALAN KITA, KEPUTUSAN KITA?” tanya pendeta yang dikenal sangat terbuka dalam bergaul ini.

BACA JUGA  MUSPROV PGPI, Pdt. Adrian Sairongsong Ketua PGPI Jabar Periode 2023 - 2027

Jawaban dari pertanyaan yang diajukan, Pertama serahkan hidup dan percayakan setiap langkah atau tujuan, kepada Tuhan. Mazmur 37 : 5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Pembicara di Natal GPdI Pelita, Pdt. N.B. Suratinoyo

“Kalau kita percaya kepada Tuhan, pasti menyerahkan setiap langkah dan keputusan kita kepada Tuhan, maka kita akan memenangkan semuanya. MEMENANGKAN APA? Tentu kita akan mendapatkan pekerjaan yang baik, kita akan mendapatkan pacar yang cocok dan pas, serta kita akan selalu berhasil,” paparnya seraya memperkuat argumentnya dengan membaca  Masmur 37 : 23, Yeremia 10 : 23, Masmur 119 : 105

Kedua, saatnya berpikir keputusan langkah kaki atau jalan yang harus ditempu. Amsal 16 : 9 “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya,”.

“Kita harus melibatkan Tuhan dalam segala tindak tanduk yang harus kita lakukan. Termasuk mau memutuskan untuk mencari kerja, mencari pasangan hidup atau juga untuk memulai usaha dan lain sebagainya,”tuturnya seraya menguatkan dengan membacakan firman Tuhan,

Yakobus 4 : 14 – 15. “Bila kita melibatkan Tuhan, maka pertanyaannya siapakah lawan kita? Pemasmur berkata, Masmur 17:5 langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang,”.

 Keputusan apapun yang kita akan ambil, INGAT langkahnya harus berfokus pada Yesus Kristus. Berfokus kepada yang memberikan damai sejahtera, yang memberikan kehidupan kekal. Amin,” katanya seraya membacakan Mazmur 121 : 3 dan Ayub 23 : 11 serta 1 Samuel 2 : 9.

Ketiga, menjaga hati dalam menentukan jalan atau langkah. Amsal 16 :  2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

“Banyak orang setia ke Gereja, dan karena kesetiannya itu membuat dirinya merasa seakan paling dekat dengan Tuhan. Kitab Amsal mengingatkan kita! Amsal 16 : 25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut,”.

Pdt. N Suratinoyo berkata, agar hati tidak salah maka diperlukan Firman Tuhan sehingga diberikan hikmat. Mengutip Amsal 4 : 11 -12 “Jadi untuk mengambil keputusan kita harus BERHIKMAT. Malam ini, kita memperingati kelahiran Yesus Kristus. Kenapa kita memperingati kelahiran Yesus kristus? Apakah karena rutinitas atau untuk gagagahan? Atau untuk mengganti semua yang lama mejadi baru? Atau apa?” tanyanya.

BACA JUGA  Mukernas GPdI Tahun 2023 di Palembang, Sesuai Amanat AD/ART atau Tidak?

Jawabannya kata Pdt. N. Suratinoyo, semua yang hadir mau memperingati kelahiran Tuhan Yesus karena menyadari bahwa DIA JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP. “Mari kita baca Lukas 1 : 79 dan disambung dengan Yohanes 3 : 16, serta Yohanes 14 : 6.  Berita Natal bukan berarti soal rutinitas dan pesta atau semarak. Berita Natal atau berita keselamatan adalah berita baik yang harus disampaikan kepada banyak orang,”.

Pdt. N. Suratinoyo mengingatkan kepada yang hadir untuk tidak egois dengan keselamatan karena keselamatan mestinya milik semua orang. “Malam ini Tuhan memberikan kita semua yang hadir dengan tugas, tapi sebelum saya menjabarkan tugas dari Tuhan buat kita, mari kita baca I. Petrus 2 : 9,”katanya.

Pelayan di GBI Pelita, Pengembalaan Pdt. Glen Lasut

Tugas yang Tuhan berikan kepada semua yang hadir, berhubungan dengan keselamatan yang sudah diperoleh, Pdt. N. Suratinoyo mengungkapkan, pertama, Matius 28 : 19 – 20  “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Kedua, Maleaki 3 : 10 – 11 “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam,”.

Firman Tuhan ditutup dengan menyanyikan lagu, “Saat ku tak melihat jalanMu…”, dan mimbar diserahkan kepada Pdt. Glen M Lasut, S, Th, pada saat itu meminta salah satu pengurus Wilayahnya untuk berdoa.

Seperti biasa, dalam perayaan Natal, tentu tidak lengkap kalau tidak ada pemasangan lilin. Pada saat itu, diminta perwakilan – perwakilan untuk maju memasang lilin yang sudah disediakan oleh panitia dan pemasangan lilin diikuti jemaat yang hadir.

Perayaan terus berjalan dengan sambutan – sambutan dimulai dari gembala jemaat, Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia dan beberapa orang yang sudah dijadwalkan. Akhir dari perayaan, ada doa berkat, ada pemberian berkat kepada hamba – hamba Tuhan yang hadir dari Pdt. Glen M Lasut, S. Th dan istri, serta ada perjamuan kasih.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini