Jakarta – Dunia makin hari makin memberikan kemudahan kepada manusia di kolong langit ini. Salah satu kemudahan yang diberikan adalah melakukan pembayaran tidak lagi menggunakan uang—hanya dengan sebuah kartu semua selesai.
Bahkan, sejak tahun 1998, berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pembayaran dengan penggunaan kartu terus berinovasi sampai melakukan uji coba membebaskan manusia untuk membawa kartu dengan menanamkan microchip di tangan atau di dahi manusia sebagai alat pembayaran. Teknologi yang digunakan adalah near-field communication atau NFC sama dengan system pembayaran nirkontak pada telepon seluler.
Pada tahun 2021, sebuah perusahaan Inggris – Polandia bernama Walletmor, menjadi perusahaan pertama yang menawarkan penanaman microchip yang besarnya hanya seperti satu butiran beras dengan berat kurang dari satu gram, kepada khalayak umum.
Hanya dalam satu tahun, pendiri perusahaan Walletmor, Wojtek Paprota seperti yang ditulis detik.com, mengatakan telah mendapatkan banyak yang “menyerahkan” diri dan “meminta” untuk dipasangkan microchip, sebagai alat pembayaran.
Apa yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan pembayaran ini penggenapan dari firman Tuhan yang tercatat dalam Kitab Wahyu 13? Ikuti pernyataan seorang gembala Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kawarang, Pdt. Edy Wagino, M.Th.
“Dalam perkembangan zaman, kemajuan teknologi informasi adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak. Demikian juga dengan microchip meski kebanyakan bersifat eksternal, banyak digunakan untuk transaksi keuangan. Meski demikian, sudah juga ada ditanamkan microchip terbatas untuk mengontrol kesehatan. Selama microchip digunakan untuk tujuan baik tidak menjadi masalah. Beda kalau microchip ditanamkan untuk mengontrol setiap manusia, dengan sentralisasi kekuasaan terpusat (seperti dijelaskan di Alkitab) bisa dikaitkan dengan itu,”jawabnya.
Lebih jauh, Pdt. Edy Wagino, M.Th menegaskan adanya penanaman microchip ke tangan manusia tidak serta merta langsung dikaitkan dengan 666 atau anti kristus. Sebab selama ini, microchip masih digunakan untuk menunjang kehidupan umat manusia, dalam arti memperlancar dan mempercepat baik data, keuangan dan informasi.
“Yang pasti semua yang dikatakan di Alkitab tentu akan digenapi. Kalau ditanya ini perlahan-lahan tanda kehadiran Anti kristus? Kalau ditelaah dalam firman Tuhan, tentu bisa saja. Namun, tak ada yang memastikan bahwa itu sudah pasti pertanda anti kristus coming,”terangnya.
Walau begitu, Pdt. Edy Wagino, M.Th, menegaskan dirinya tidak ingin menggunakan microchip yang di tanam dalam anggota tubuhnya. “Kalau ditanya, tentu saja tidak ingin menggunakannya. Saya lebih nyaman menggunakan microchip yang seperti sekarang yaitu menggunakan kartu pembayaran. Tidak perlu menamkan chip hanya untuk transaksi. Jangan lupa saat ini, transaksi uang justru sudah meninggalkan chip, sekarang lebih canggih lagi, cukup terhubung dengan akun virtual yang ada di handphone, langsung dapat melakukan transaksi,”
Gembala GBI Sinona, Karawang ini juga menegaskan tidak akan menyarankan jemaat yang digembalakannya untuk menggunakan microchip yang di tanam dalam anggota tubuh. “Cukup dengan akun virtual bisa transaksi dengan baik dan cepat, tidak butuh tanam microchip segala. Karena itu bisa saja merusak sistem jaringan tubuh. Lagi masih juga bisa menggunakan uang kartal,”tegasnya.
Diakhir, Pendeta yang juga aktivis sosial kemasyarakatan ini melihat kehadiran microchip tidak harus dilihat sebagai bentuk kesempurnaan pengamanan pembayaran karena tetap saja ada kelemahannya.
“Selama microhip masih terhubung dengan perangkat lain (alat sentral), seperti scanner maka masih bisa direkayasa. Apalagi masih berhubungan dengan namanya internet. Jadi bukan berarti ketika chip ditanam di tubuh serta merta langsung aman. Kembali lagi, kemajuan Information teknologi, bahkan cenderung meninggalkan chip, dalam konteks trend teknologi ke depan. Contohnya cukup setiap orang punya akun virtual semua sudah beres hanya dengan menggunakan gadget yang ada,”.
“Jadi umat Tuhan tidak perlu, was-was atau kuatir berlebihan dengan kemajuan teknologi microchip berarti tanda-tanda akhir zaman sudah dekat. Lebih, kita semua berlomba-lomba menjadi saluran berkat untuk sesama, sehingga kita bisa menjadi terang untuk sesama. Amin,”