YOGYAKARTA – Healing Movement Ministry (HMM) selalu ada saja kejutan dalam menggelar Kebaktian Kebangunan Rohani dan Kesembuhan Ilahi (KKR-KI) Healing Movement Crusade (HMC).
Di tahun 2018, tepatnya Selasa, (14 Agustus), HMM menggelar KKR-KI HMC menggelar di Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur. Ini memang bukan hal baru. Sudah beberapa kali HMM menggelar KKR-KI HMC di area Candi, pernah di area Candi Prambanan, dan sekarang di area Candi Borobudur.
KKR-KI HMC ke 300 kali ini digelar, Selasa (14 Agustus 2018) di dalam area Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, di Magelang, tepatnya di Taman Lumbini Candi Borobudur, atas kerjasama Gereja-gereja yang tergabung dalam Jaringan Doa Sekota, Badan Kerjasama Gereja-gereja di Magelang dan Persekutuan Pelayanan Hamba Tuhan Garis Depan (PPHTGD).
Di gelarnya KKR-KI HMC di TWC Borobudur, yang dimulai pukul 17.00 – selesai, memiliki daya tarik tersendiri bagi umat Tuhan yang ada di luar Kabupaten Megelang. Itu sebabnya umat Tuhan dari luar kota Magelang sudah sejak siang berada di depan TWC Borobudur tetapi belum bisa masuk karena masih jam operasional pengunjung (wisatawan) TWC Borobudur. Bagi umat Tuhan yang ingin masuk melihat TWC Borobudur saat itu harus membeli karcis.
Untuk memenuhi keinginan umat Tuhan, panitia KKR-KI HMC meminta semua peserta masuk dari pintu 7 yang bukan pintu umum untuk masuk ke areal wisata. Umat Tuhan yang sudah hadir begitu gembira.
Kegembiraan itu terungkap karena banyak diantara umat Tuhan berfoto bersama dengan rekan-rekannya di TWC Borobudur. Bahkan tim HMM dari Jakarta, tampak begitu bersemangat berfoto bersama, baik menggunakan kamera SLR, mirrorless, handphone, bahkan drone.
KKR KI HMC dimulai sesuai jadwal. Seperti biasa, KKR-KI HMC dimulai dengan puji-pujian dan penyembahan oleh tim musik, singers dan worship leader dari panitia lokal. Bersamaan dengan itu, umat Tuhan yang ada di tenda-tenda orang sakit mulai dilayani oleh tim doa kesembuhan dari HMM.
Satu persatu umat Tuhan yang sakit didoakan, dan mujizat demi mujizat mulai terjadi dan dirasakan oleh umat Tuhan.
Saat itu KKR-KI HMC dibuka dalam doa, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Panitia, penampilan Marching Band dari GKP, Paduan Suara Serafim, sambutan Bupati yang diwakilkan.
Usai sambutan mewakili Bupati, Worship Leader dan Singers serta pemain music HMM dari Jakarta yang dipimpin oleh Pdt. Welyar Kauntu, tampil membawakan pujian dan penyembahan sekitar 45 menit diikuti umat Tuhan yang hadir.
Pdt. Welyar Kauntu mengajak umat Tuhan untuk siapkan hati menerima firman Tuhan dengan menyanyikan pujian penyembahan.
Sementara menyembah Tuhan, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo yang menjadi pemberita firman Allah naik ke atas panggung.
Malam itu, hadirat Allah sangat terasa kehadirannya, sampai-sampai Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menggunakan beberapa waktu untuk pemberitaan firman Tuhan. Penyembahan harus diakhiri dengan doa karena sudah waktunya untuk pemberitaan firman Tuhan.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, diawal pemberitaan firman Tuhan, terlebih dahulu mengakui menikmati pujian dan penyembahan malam itu. “Yang merasa diberkati Tuhan, angkat tangan”pintanya dan berkata Tuhan sangat mengasihi Indonesia, Tuhan sangat mengasihi Jawa Tengah, Tuhan juga sangat mengasihi daerah Magelang dan sekitarnya—Tuhan mengasihi semua yang hadir.
Pada kesempatan itu, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dengan tegas berkata ia tidak tahu keadaan umat Tuhan yang datang mengikuti KKR-KI HMC, mungkin ada yang keadaannya baik atau mungkin ada yang keadaanya kurang baik, tapi ingat! apapun yang menjadi masalah atau yang umat Tuhan alami hari ini, ketahuilah bahwa Tuhan Yesus sangat-sangat mengasihi umat Tuhan yang hadir maupun yang menonton lewat layar teve.
Saat memberitakan firman Tuhan, kuasa Allah yang hadir sangat terasa. Suasana itu membuat Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, digerakkan Tuhan untuk mendoakan umat Tuhan yang sakit. “Kepada yang sakit, angkat tangan kanannya dan tangan kiri letakkan di dada,”pinta Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo. Seketika itu juga umat Tuhan langsung mengikuti permintaannya. “Tuhan Yesus Engkau melihat anak-anakMu yang sedang meletakkan tangan di dada, yang sedang menangis dan berseru memanggil-manggil namaMu, Engkau mengasihi mereka, lepaskan kasihMu kepada semua yang hadir di tempat ini. Tuhan Yesus mereka datang dengan berbagai masalah, saya yakin Engkau akan membuat mereka pulang dengan tidak sama seperti mereka dating. Amin,” demikian doanya.
Usai mendoakan umat Tuhan yang sakit, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo melanjutkan memberitakan firman Tuhan dengan menyelipkan kesaksiannya untuk memperkuat pemberitaan firman Tuhan.

Kesaksiannya tentang perintah Tuhan pada dirinya 12 tahun yang lalu, tepatnya bulan Agustus, ia mendapatkan perintah dari Tuhan untuk pergi ke kota-kota di mana Tuhan tunjuk dan di kota-kota itu Tuhan perintahkan kepadanya untuk mengumpulkan serta mengajak Gereja-gereja membawa orang miskin, orang sakit, orang yang tidak punya uang untu ke dokter, orang yang tidak punya pengharapan, sebab Tuhan akan menyembuhkan mereka. “Itu perintah yang saya terima 12 tahun lalu, dan hari ini di area TWC Borobudur adalah yang ke 300 kali digelarnya KKR-KI HMC,” demikian kesaksiannya.
Selama 12 tahun dan di 299 tempat terdahulu, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, berterima kasih kepada Tuhan karena dipercayakan Tuhan untuk melihat ribuan orang sakit di lapangan yang disembuhkan Tuhan seketika.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo memberi tahu kepada sekitar 8000 umat Tuhan yang hadir, untuk dapat menerima kesembuhan seketika dari Tuhan maka tidak diperlukan banyak syarat. “Saya menemukan di Alkitab, ada dua hal yang Tuhan Yesus katakan dan pada saat Tuhan Yesus mengatakan itu maka terjadilah kesembuhan,” tuturnya.
Pertama, ketika Tuhan Yesus berkata Imanmu telah menyelamatkan engkau, orang itu disembukan. “Hanya beriman (percaya) kepada Tuhan Yesus maka Tuhan Yesus mau dan mampu menyembuhkan saudara,” katanya.
Kedua, ketika Tuhan Yesus berkata dosamu sudah diampuni, orang itu sembuh. “Malam ini saya mengajak saudara untuk datang kepada Yesus dan mengaku dosa,” ajaknya.
Setelah memberitakan firman Tuhan, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo “membawa” umat Tuhan untuk memuji dan menyembah Tuhan serta diminta mengikuti doa yang diucapnya “Tuhan Yesus malam ini saya datang dihadapanMu, saya mau minta ampun atas dosa-dosa saya. Tuhan Yesus saya percaya atas korbanMu dan oleh bilur-bilurMu saya disembuhkan. Tuhan Yesus saya percaya, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan juru selamat saya, masuklah dalam hatiku, dan jadilah Raja dalam hidupku, sekarang, ya Tuhan, sembuhkan saya,” demikian doanya yang diikuti seluruh umat yang hadir.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo juga berkata kepada umat Tuhan yang masih dalam hadirat Allah. “Teruskan doa saudara, minta yang menjadi kebutuhan saudara,” katanya.
Beberapa waktu kemudian, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo meminta umat Tuhan yang ingin didoakan untuk segera maju ke depan. Seketika itu juga tempat yang disediakan langsung penuh.
Sebelum mendoakan umat Tuhan yang maju ke depan, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo mengajak umat Tuhan untuk masuk di dalam hadirat Tuhan lebih dalam. “Terus sembah Tuhan,” kata Pdt. DR.Ir. Niko Njotorahardjo dan meminta kepada yang sakit secara fisik untuk mengangkat tangan. “Tuhan Yesus lihatlah anak-anakMu yang mengangkat tangan, Tuhan sembuhkan mereka, yang lumpuh dapat berjalan, yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar dan yang kanker, tumor, stroke serta penyakit fisik lainnya, sembuh dalam nama Yesus, AMIN” demikian Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo mendoakan umat Tuhan.
Katanya lagi, ada berapa banyak yang datang dengan beban berat sampai merasa ketakutan dan kebingungan. “Angkat tangan saudara” kata Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dan meminta PS. JH Gondowijoyo berdoa buat umat Tuhan yang angkat tangan.
Lanjutnya, ada berapa banyak yang hubungan suami-istri, orangtua dan anak, antar keluarga yang hubungannya tidak baik (lagi sakit)? “Angkat tangan,” kata Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dan meminta Pdt. Hanny Andries dari Batam untuk berdoa buat umat Tuhan.
Masih kata Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, ada berapa banyak secara ekonomi, keungan lagi sakit? Angkat tangan. “Tuhan lihat tangan-tangan yang terangkat, bahwa benar iblis pencuri datang untuk membunuh, mencuri dan membinasakan, malam ini Engkau datang untuk membebaskan mereka dan memberikan kehidupan yang melimpah kepada mereka, termasuk kelimpahan secara materi, terima…terima..terima…dalam nama Yesus Amin,” doa Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo.
Kesaksian Yang menerima Kesembuhan
Tidak beberapa lama dari doa-doa yang dinaikan, banyak umat Tuhan merasakan kesembuhan secara mujizat. Sebagai bukti menerima kesembuhan, umat Tuhan diminta bersaksi di depan umat Tuhan yang hadir.
Tampil pertama, Pdt. Budi Sastradiputra yang bertugas mewawancarai umat Tuhan yang menerima kesembuhan dari Tuhan. “Tiga bulan yang lalu saudara Margaret ini mengalami persitiwa kecelakaan saat berboncengan di motor. Margaret jatuh dan kaki sebelah kiri di bagian pahanya patah. Kemudian ke dokter dilakukan operasi untuk disambung,”.
Hasil diagnosa dokter, Margaret sekitar 3 bulan tidak boleh menapakkan kakinya dan berjalan harus dibantu dengan tongkat. “Waktu datang ke tempat KKR-KI HMC Margeret semestinya tidak bisa berjalan jauh, apalagi masih terasa sakit. Tadi ke sini Margaret masih menggunakan tongkat,” kata Margareth dan mengutarakan alasannya memaksakan diri ke KKR-KI HMC, yaitu imannya (yakin) disembuhkan oleh Tuhan.

Iman dari Margeret menjadi kenyataan, saat sedang memuji Tuhan, ia merasakan jamahan Tuhan di kakinya, dan tanpa diketahuinya dengan pasti, ia sudah dapat berjalan jauh dan melompat-lompat. Umat Tuhan yang melihat kesembuhan itu meresponnya dengan “Puji Tuhan,”.
Kemudian, Pdt. Welyar Kauntu tampil dan berkata ibu disebelahnya sudah tiga tahun mengalami pendarahan. Setiap hari sedikitnya ada enam kali harus mengganti pampers. “Tadi ke sini (KKR-KI HMC masih pendarahan tetapi setelah didoakan sekitar pukul 5.30, sampai sekarang sudah tidak merasakan ada darah sedikitpun yang keluar,” kata ibu tersebut yakin dirinya sudah disembuhkan oleh Tuhan.
Terus secara bergantian, Pdt. Budi Sastradiputra dan Pdt. Welyar Kauntu mewawancarai umat Tuhan yang disembuhkan secara mujizat. Tapi karena keterbatasan halaman, tidak semua kesaksian dapat ditulis.
Sebelum meninggalkan panggung, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo berkata kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat-sangat dekat. Karena itu makin sungguh-sungguhlah dengan Tuhan, hidup lebih intim dengan Tuhan. (NBS)