SAMBAS – Jika mau dibandingkan, pelayanan di kota-kota besar mungkin akan lebih mudah karena sudah tersedianya berbagai macam akses. Mulai dari internet, transportasi, tempat dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana jika pelayanan di desa? Ehm… Tergantung desanya. Semakin terpencil, maka semakin besar juga tantangan yang harus dihadapi.
Sebuah kelompok persekutuan oikumene “Persekutuan Tubuh Kristus” adalah salah satu kelompok yang terjun dalam menjangkau jiwa-jiwa khususnya di pedalaman. Persekutuan Tubuh Kristus merupakan gabungan dari beberapa sinode seperti GKSI, GSPDI, GKNI, GPPS, GPDI dan Katolik. Lewat visi “merobohkan tembok denominasi dengan firman Tuhan dan menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang” mereka terus keluar masuk daerah terpencil untuk memberitakan injil.
Seperti ketika melakukan pelayanan di daerah perkebunan dan transmigrasi Satai, Desa Sepantai, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas. Mereka harus melewati jalan yang rusak dan naik perahu kecil menyusuri sungai. Soal waktu tempuh jangan tanya, berjam-jam, belum dihitung dengan fisik yang lelah.
Namun meskipun begitu, mereka tetap menikmati tugas panggilannya. Persekutuan yang dipelopori oleh Ps Junedi Manurung, Ps Robinson, Ev Landong, Ev Supenoh ini senang ketika kehadiran mereka disambut hangat oleh warga/umat Tuhan setempat. Itu sudah cukup mejadi pelipur lelah mereka setelah harus berjuang melewati medan yang sulit. (NW)