Sejak Maret 2020, Presiden RI Joko Widodo mengkonfirmasi ada 2 warga di Tanah Air yang positif terjangkit virus corona. Setelah itu berbagai kebijakan termasuk seruan 3M yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker terus digalakan.
Virus corona atau Covid-19 ini pun bisa menyasar siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang yang usianya sudah lanjut dan apapun profesinya. Tidak terkecuali seorang pendeta.
Baru-baru ini, gembala GBI ROCK Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana menceritakan kesaksiannya sembuh dari Covid-19.
Pendeta kelahiran Surabaya 69 tahun yang lalu ini menuturkan, pertama kali dinyatakan positif Covid-19 tanggal 1 November 2020. “Sebelum dinyatakan positif saya mengalami demam 39,3 derajat dan diswab tanggal 31 Oktober,” ungkap Pdt. Timotius yang dikutip dari Youtube Channel ROCK Ministry TV dengan judul “Kingdom Culture – CORONA REVIVAL – Kesaksian Kesembuhan Pdt. Timotius Arifin dari Covid 19” Rabu (26/11/2020).
Pdt. Timotius menjelaskan, ketika dinyatakan positif dirinya merasa biasa saja bahkan tidak takut sama sekali. Ia justru khawatir dengan kondisi istrinya, Pdm. Fifi Sarah Yasaputra. “Saya begitu tenang,” katanya dan merasa lega ketika mengetahui hasil swab sang istri negatif.
Menurutnya, yang ribut justru dari pihak keluarga. Dirinya sempat ditawari untuk dievakuasi ke Surabaya. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Pdt. Timotius.
“Waktu dinyatakan positif, sementara batuk saya tetap paksa memuji Tuhan. Saya terus mengundang Tuhan datang menjamah saya. Saya sama sekali tidak takut dan khawatir karena punya pengalaman sudah pernah menang (sembuh) secara mukjizat belasan tahun lalu,” ceritanya.
Ia kemudian dirujuk masuk RSPTN Udayana Bali. Di rumah sakit, saturasi oksigen Pdt. Timotius sempat menunjukkan angka di bawah normal dan diharuskan masuk ke ruang ICU. “Ketika mendengar mau dimasukan ICU saya hanya berkata ‘I See You (Tuhan) – aku akan bertemu dengan Tuhan’. Lalu saya hanya nyanyi ‘You Raise Me Up.’ Ketika saya nyanyi itu saturasi saya naik dan tidak jadi masuk ICU,” katanya dan menegaskan informasi yang berkata dirinya dipasang ventilator adalah hoaks.
Di tengah kondisinya yang hanya bisa terbaring di ranjang rumah sakit, Pdt. Timotius terus berserah kepada Tuhan. Ia pun teringat kitab Mazmur 101 yang rencananya akan ia sampaikan dalam khotbah Minggu. “Selama 9 bulan ini saya selalu ajarkan jemaat untuk tidak takut. Dan saya juga memberi singkatan COVID yaitu CHRIST OVERCOMES VIRUS INFECTION AND DISEASES,” urainya.
2 hari setelah dirawat, tepatnya tanggal 3 November, dirinya kembali menjalani swab. Tanggal 4 November, hasilnya keluar dan dinyatakan negatif. Kemudian tanggal 5 November kembali diswab, dan esoknya tanggal 6 November, hasilnya keluar dan kembali dinyatakan negatif. “Sebenarnya saya sudah ingin pulang, tapi dokter katakan saya untuk istirahat dulu dan saya keluar pada hari kedelapan,” ungkapnya.
Apa yang membuatnya bisa sembuh dalam waktu yang singkat? Pdt. Timotius mengungkapkan hal simple yang ia lakukan yaitu hanya memuji Tuhan, percaya dan minta dipenuhi Roh Kudus. Menurutnya, hal tersebut membuatnya tetap tenang dan yakin bahwa Tuhan akan memberikan kesembuhan. “Ketika kita manut, saya jamin jamahan Tuhan datang,” katanya dan menegaskan Tuhan Yesus tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang.
Dalam kesaksiannya juga terungkap rasa terima kasihnya kepada pihak RSPTN Udayana Bali. Ia merasakan betul pelayanan yang baik dari para dokter maupun suster yang merawatnya selama kurang lebih 1 minggu. (NW)