KSB dari Aras dan Ormas yang bergakung di Jarom pose berama dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, William Aditya dan Perwakilan Menteri ATR/BPN, Mikhail Gorbachev Dom

JAKARTA – Jaringan Aras dan Ormas (Jarom), Dewan Pengurus Cabang (DPC) Jakarta Barat, Senin (30/01/2023), lalu menggelar “Bincang – bincang serius tapi santai” dengan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni dan Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi A, William Aditya Sarana serta dengan tokoh politik muda, Grace Natalia, dengan topik “Peran Tokoh Politik dalam Perizinan dan Sertifikasi Gereja” di ruang pertemuan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Citra 2, Jakarta Barat.

Aula yang berkapasitas lebih dari 100 orang itu tampak penuh dihadiri oleh pengurus dan anggota JArOm DPC, Jakarta, Barat, yang terdiri dari perwakilan Asosiasi Pendeta Indonesia (API), FORMAG, MUKI, PIKI, PGLII, PGPI, JGSK dan masih ada lain lagi.

Pembina JArOm, Pdt. Markus Sudarji, mengatakan kepada media ini, acara ini digelar berawal dari keinginan para kader yang tergabung dalam JArOm untuk audensi dengan Walikota, Gubernur dan kalau boleh dengan Presiden.

“Keinginan audensi ini, untuk menyatakan eksistensi adanya persatuan dari Pimpinan Ormas dan Aras Kristen, agar dapat diakui dan tentu supaya JArOm dapat dikenal. Jadi pertama kami mulai dengan keinginan untuk audensi dengan Walikota, Jakarta Barat,” tuturnya.

Adanya keinginan itu maka mulailah JArOm ini mencari siapa yang dapat dihubungi agar dapat menjembatani terjadinya udensi dengan Walikota Jakarta Barat. Pada saat itu, bertepatan ada anggota Jarom, Pdt. Ripin Suma, kenal dengan salah satu anggota DPRD yang duduk di Komisi A, membidangi pemerintahan, bernama William Aditya Sarana. “Saya langsung menghubungi Pdt. Ripin Suma agar dapat menghubungi William Aditya, dan memintanya untuk menyampaikan keinginan JArOm untuk beraudensi dengan Walikota Jakarta Barat,”

Pada kesempatan itu, terjadilah dialog antara Pdt. Markus Sudarji dengan Pdt. Ripin Suma yang memang juga sedang konsern membantu Gereja – gereja untuk mendapatkan sertifikasi tempat ibadah.

“Pdt. Ripin Suma juga mengusulkan supaya diundang juga Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) /Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni, untuk menjelaskan prosedur mendapatkan sertifikasi Gereja kepada semua anggota JArOm,”

Usulan Pdt. Ripin Suma yang baik itu, diteruskan Pdt. Markus Sudarji kepada para pimpinan JArOm, dan mendapatkan tanggapan positif. Bahkan makin berkembang dengan berpikir sekalian menghadirkan tokoh (politisi) muda untuk membicarakan eksistensi atau peran tokoh politik yang beragama Kristen di dunia politik, maka muncullah nama Grace Natali. 

BACA JUGA  DPC API Jakarta Barat Menyelenggarakan Natal 2022 API DKI, Pdt. Markus Sudarji Dipercayakan Beritakan Firman Tuhan

“Jadi yang hadir ini pribadi – pribadi yang bidangnya ‘dibutuhkan’ Anggota JArOm untuk mendapatkan informasi dan supaya audensi dengan pihak eksekutif (Walikota) dapat terwujud,” demikian dijelaskan Pdt. Markus Sudarji, dan bersyukur semua pembicara hadir walau memang Wakil Menteri ATR hanya diwakilkan kepada orang kepercayaannya (timnya), Mikhail Gorbachev Dom. 

Ketua pelaksana pertemuan JArOm, yang juga adalah Ketua DPC API Jakarta Barat, Pdt. Timotius Alex Candra, menjelaskan acara ini bukanlah sedang berpolitik tetapi bagaimana bekerjasama dengan para tokoh politik yang ada dibidang – bidangnya.

“JArOm tidak berpolitik dan tidak akan pernah menggiring orang (Anggota) untuk mengikuti atau memilih partai tertentu. Apalagi kita tahu bersama, setiap individu (orang) memiliki hak politik yang menjadi rahasia dan pilihan dirinya masing-masing. Sebenarnya suka atau tidak dengan Politik, setiap individu itu otomatis akan terlibat dalam bagian politik. Baik kita memilih atau tidak memilih partai politik pada Pemilu nanti, saat itu lah kita sudah masuk dalam dunia politik, hanya saja kita tidak terlibat atau melibatkan diri secara langsung,”terangnya. 

Pada kesempatan itu Pdt. Timotius Alex Candra, meluruskan juga bila ada yang melihat kehadirannya Grace Natali “diserempetkan” dengan dukung mendukung partai politik tertentu maka itu namanya kekeliru dalam persepsi.

“Awalnya, pada Tanggal 19 Januari di tempat ini, di ruang ini kami bertemu dengan Ketua, Sekretaris dan Bendahara Ormas -ormas dan Aras Gereja tingkat Jakarta Barat,”katanya.

Pada Pertemuan itu para Ormas dan Aras yang saat ini bisa dikatakan tergabung dalam istilah JArOm, sepakat untuk bekerjasama dan membangun sekretariat bersama. Bertepatan ada informasi, di Kantor Walikota, masih banyak ruangan kosong maka untuk supaya mendapatkan titik terangnya informasi itu, kami memerlukan jembatan penghubung kepada Pak Walikota, muncullah usulan untuk minta bantuan Bro Willam Aditya, yang memang bidangnya, yaitu Komisi A, pemerintahan,” 

Diakhir perbincangan dengan media ini, Pdt. Timotius Alex Candra, menegaskan sekarang ini mau bicara dukung mendukung partai politik atau partai politik mau cari suara pendukung, masih lama. “Nanti juga akan ada waktunya untuk dukung mendukung, kalau sekarang bagaimana kita bisa bekerjasama dengan para tokoh yang memiliki kapasitas agar keberadaan umat Kristiani makin bisa dirasakan masyarakat atau istilahnya menjadi garam dan terang,” tuturnya.

BACA JUGA  Forum Santri Puji Langkah Kapolri Tindak Tegas Oknum Polisi Pelanggar

Pertemuan yang berlangsung hampir 3 jam, dengan pembicara 3 anak muda yang memiliki keahlian masing – masing di bidangnya, lebih banyak pada tanya dan jawab. Seperti William Aditya, menginformasikan dan mendapatkan pertanyaan sesuai pekerjaannya atau bidangnya, di DPRD Komisi, A, yang berhubungan di antaranya, Lurah, Camat, Walikota, Gubernur dan FKUB, atau berhubungan dengan identitas seperti KTP, Akte Nikah serta lainnya. “Bila pendeta berurusan dengan bidang saya maka saya siap membantu,”katanya dan menjawab beberapa pertanyaan kepadanya. 

Pada kesempatan itu juga, William Aditya menyatakan bersedia membantu JArOm untuk dapat beraudensi dengan Walikota Jakarta Barat, serta bersedia memperjuangkan JArOm untuk memiliki (ruangan) kantor (sekretariat) bersama di Kantor Walikota.

Begitupun dengan perwakilan dari Menteri ATR, kepada Mikhail Gorbachev Dom, menjelaskan perihal bagaimana Gereja untuk mendapatkan sertifikasi dari Kementerian ATR. 

“Soal sertifikasi Rumah ibadah. Selama ini kita akui atau tidak, kita sangat sulit untuk mendapatkan tempat ijin untuk beribadah. Dan salah satu diantara untuk memenuhi atau mendapatkan ijin itu adalah sertifikat tanah,”katanya dan meminta bila pendeta mendapatkan kesulitan, dapat menghubunginya. Sebagai bentuk ia akan membantu, saat itu diumumkan nomor HP nya yang bisa dihubungi. 

Sedangkan, Grace Natali , menjelaskan tantangan dan harapan ke depan dalam dunia politik di tengah praktik – praktik intoleransi yang masih saja terjadi. 

Pada kesempatan itu, Grace Natali juga menawarkan diri untuk membantu masyarakat Indonesia bila diperlakukan diskriminasi. “Agama apapun, suku apapun yang adalah warga negara Indonesia, bila diperlakukan tidak adil maka saya yakin kita semua akan terpanggil, termasuk saya, terpanggil untuk memberikan bantuan,”katanya.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini