Narasumber dari UK Petra dan Peserta dari UK Surakarta

SURAKARTA Mutu perguruan tinggi menjadi perhatian pemerintah. Karena itu, pemerintah melalui Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Permenristekdikti No. 62 tahun 2016 mengenai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) perguruan tinggi.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, standar-standar tersebut harus diuraikan dalam visi dan misi perguruan tinggi. Setiap perguruan tinggi harus melakukan penjaminan mutu secara terstruktur, objektif, berdasarkan data, transparan, dan akuntabel.

Atas alasan itulah Universitas Kristen Surakarta (UK Surakarta) menyelenggarakan lokakarya SPMI pada Senin-Rabu (8-10/7/2019). Kegiatan tersebut terlaksana atas kerja sama UK Surakarta dengan UK Petra Surabaya. Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan setelah pada bulan sebelumnya menyelenggarakan lokakarya Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

Baca juga: UKS dan UK Petra Bersinergi Tingkatkan Kualitas

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Kristen Surakarta mengatakan tujuan kegiatan ini adalah hendak memperdalam pemahaman mengenai kebijakan SPM, kebijakan SPMI, dan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) yang komprehensif. “Kami hendak mendalami berbagai hal terkait dengan beragam kebijakan SPM/SPMI juga hal-hal yang berhubungan dengan SNPT secara menyeluruh,” ujar Maria Atik Sunarti Ekowati., S.T., M.Kom., kepada tabloidmitra.com.

Harapannya, UK Surakarta bisa menjawab tantangan zaman dengan menyediakan Sumber Daya Manusia yang andal bagi kepentingan bangsa dan negara ini.

Lokakarya yang berlangsung di UK Surakarta tersebut dipandu oleh Dr. Gan Shu San, M.Sc., dan Ir. Emmy Hosea, M.Eng.Sc dari Universitas Kristen Petra (UK Petra) sebagai narasumber.

BACA JUGA  The New STT Bethel The Way Sangat Siap Menggelar Perkuliahan Online

Ibarat makanan, materi disampaikan dengan cara yang renyah, kedua narasumber tersebut memaparkannya dengan mudah sehingga gampang dipahami oleh peserta.

Sebelumnya, Rektor UK Surakarta, Mardanung Patmo Cahjono, S.E., M.Sc.Ak., dalam arahannya pada hari pertama telah menyampaikan agar lokakarya dan penyampaian materi dapat dilakukan secara kekeluargaan. Istilah kekeluargaan yang dimaksudkan rektor adalah materi disampaikan tidak seperti kepada mahasiswa di kelas. Dalam pantauan media ini, memang materi yang disampaikan kedua narasumber sangat jelas dan gampang dipahami.

Suasana belajar dalam workshop

Pada sesi terakhir hari pertama, peserta diberikan tugas untuk dikerjakan dan didiskusikan pada hari kedua. Para dosen UKS tersebut diberikan Pekerjaan Rumah (PR) untuk dibawa pulang dan dikerjakan di rumah masing-masing.

Selanjutnya pada hari kedua dibantu oleh narasumber akan mendiskusikan dan mempresentasikannya. Tentu saja energi para dosen tersita untuk mengerjakan setiap PR yang ditugaskan. “Bapak dan Ibu, kami tidak mau meninggalkan tempat ini tanpa hasil. Kami memberikan semua yang kami mengerti dalam setiap sesi. Harapannya melalui Program Asuh PT. Unggul 2019 ini, UK Surakarta semakin baik dalam pelayanan kepada masyarakat,” ujar Dr. Gan Shu San, M.Sc., saat menyampaikan materi.

Menarik, karena para dosen yang sudah terbiasa memberikan PR kepada mahasiswa, kini justru diberikan PR oleh narasumber. Mengenai hal ini, Lyna Rahardjo, M.M., dosen Fakultas Ekonomi UKS memberikan komentar. “Penugasan yang diberikan kepada kami adalah para dosen diminta membuat standar, misalnya standar tekhnik penilaian, standar pengelolaan pembelajaran, dll. Dengan demikian kami semakin mengerti aturan yang telah ditetapkan Dikti sehingga dapat menjadi pedoman dalam pembelajaran di kampus UK Surakarta ini,” bebernya kepada tabloidmitra.com melalui aplikasi WhatsApp.

BACA JUGA  Pelayanan Sosial Orientasi PGTI untuk Indonesia

“Kami sangat berterima kasih kepada narasumber dari UK Petra yang membuat lokakarya ini menjadi sangat aplikatif,” tambah Lyna Rahardjo.

Hal senada disampaikan oleh S.M. Santi Winarsih, S.Kom., M.Cs., dosen UK Surakarta. “Tugas yang diberikan pada hari pertama setelah materi disampaikan sangat membantu kami dalam menyusun dokumen SPMI. Lagi pula saran dan masukan narasumber semakin memantapkan kami dalam mengerjakan tugas-tugas demi kemajuan kampus yang kami cintai ini,” bebernya.

Pada hari ketiga (10/7) diberikan kesimpulan-kesimpulan penting, rencana tindak lanjut, jadwal, dan target yang akan dilakukan oleh perguruan tinggi asuhan, dalam hal ini Universitas Kristen Surakarta. Tentu saja, harapan dan kerinduan semua pihak, UK Surakarta semakin dimampukan untuk menjawab tantangan zaman pada era disrupsi ini. Tantangan pasti ada, tetapi bagi setiap yang berusaha pasti ada jalan keluar terbaik. (MIZ)

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini