Pdt. Tony Mulia di ruangan kerjanya.

Jakarta – Belum juga tuntas Masyarakat Indonesia ‘bergulat” dengan situasi yang sulit dikarenakan adanya pandemi Covid-19, sudah harus diperhadapkan pada hari – hari ini (akhir Februari – Maret 2022) dengan berbagai kesulitan – kesulitan lainya.

Semisal adanya kelangkaan, minyak goreng, tahu – tempe, belum lagi kenaikan harga bahan pokok dikarenakan Gas dan BBM naik—akibat dari perang Rusia dan Ukraina.

Menurut salah satu petinggi Jaringan Doa Nasional (JDN), Pdt. Tony Mulia, berkata kondisi yang terjadi saat ini percaya atau tidak, ada hubungannya dengan namanya The Sevent Years Circle. “Menurut saya ada yang namanya siklus 7 tahunan,”

Pdt. Tony Mulia mengungkapkan Seven Years of Circle memiliki landasan Firman Tuhan dalam Ulangan 15 : 1. “Setiap 7 tahun ada yang namanya masa penghapusan hutang atau kemerdekaan. Dan penghapusan hutang atau kemerdekaan tidak akan diperoleh bila tidak terlebih dahulu mengalami ikatan, kesesakan, tekanan ataupun penderitaan,”tegasnya.

Lanjut Pdt. Tony Mulia, tahun 2022 Indonesia akan berusia 77 tahun. Artinya 77 tahun yang lalu Indonesia mengalami hal sama—sebelum merdeka, di mana terjadi kelangkaan kebutuhan – kebutuhan pokok masyarakat. “Sebelum kemerdekaan tahun 1945, masyarakat Indonesia mengalami kesulitan, sampai siput/keong pun dimakan karena pada saat itu zaman Jepang. Tetapi pada tahun 1945, Indonesia bisa merdeka,”

“Saya sebagai hamba Tuhan, melihat secara rohani, siklus 7 tahun, di kemerdekaan Indonesia ke 77, akan mengalami kemerdekaan dari Natural ke secara Supranatural. Caranya bagaimana? Menurut saya luar biasa, hari ini Selasa, (8 Maret 2022), kita tadi doa se dunia, semua percaya Indonesia akan menjadi berkat bagi bangsa – bangsa,”paparnya.

Sekretaris Umum (Sekum) Gereja Kristen Bersinar (GKB) menjelaskan doa yang dilakukan bersama kelompok doa lintas negara, untuk menyongsong World Prayer Asambly (WPA) kedua. Kalau yang pertama itu berlangsung 2012. “Kami sedang doa puasa setiap minggu, dan akan menjadi puncak pada Mei 2022 di SICC. Acara doa di SICC ini namanya WPA kedua, dan akan dihadiri hamba – hamba Tuhan dari bangsa – bangsa, berdoa bersama bagi Indonesia,”urainya.

BACA JUGA  Pdt. DR. Mulyadi Sulaeman : Polarisasi Dukungan Politik di Kristiani Sudah Biasa 

“Saya percaya, doa yang akan kami lakukan dari sekarang sampai Mei di SICC, untuk menyongsong HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, (17 Agustus 2022). Saya mendorong teman – teman, untuk tema acara tersebut, ‘Natural to Supranatural’”, terangnya. 

Kembali pada siklus 7 tahunan, Pdt. Tony Mulia meyakini sebelum Indonesia merdeka tahun 1945, didahului dengan banyak masalah. “Kalau sekarang minyak goreng hilang, bahan makanan pokok naik, itu sama dengan sebelum kemerdekaan. Itulah yang saya kasih nama siklus 7 tahunan,”tukasnya.

Walau begitu, Pdt. Tony Mulia meminta umat Kristen untuk tenang, dan terus berdoa supaya mengalami perubahan. “Solusi dari apa yang kita hadapi ini hanyalah doa. Sebab tidak ada yang bisa kita lakukan selain doa,”

Selain doa, rahasianya diungkap Pdt Tony Mulia, jangan pernah membesar – besarkan masalah karena yang besar itu adalah Tuhan. “Masalah yang kita hadapi harus diingat! Jangan takut karenan ada Tuhan yang akan menyelesaikan masalah kita,”

Selain itu, kata kuncinya menurut Pdt. Tony Mulia, jaga dan miliki damai sejahtera. “Percayalah Tuhan Yesus tetap ada bersama dengan kita. Saya dapat rema begini, yang dikatakan damai sejahtera itu bukan pada waktu banyak uang, menurut Nabi Daud, damai sejahtera itu harus terjaga walau dalam masa kesusahan, dan  tetap percaya di situ ada Tuhan. Itulah damai,”terangnya.

“Sebagai orang Kristen mau ada masa kesusahan atau apapun namanya percayalah dalam hidup kita ada Yesus, dan Yesus tidak meninggalkan kita, itulah yang namanya damai sejahtera,”. 

BACA JUGA  Dr. Jeane di HUT GSPDI Ke -72 : Kebenaran Alkitab Berusaha Diganti dengan Kebenaran Manusia.

Lebih jauh, Pdt. Tony Mulia meyakini di tengah – tengah kesulitan Tuhan Yesus tetap akan memberikan pertolongan pada umatNya—tetapi syaratnya harus tetap setia dan tetap berdoa serta percaya ada damai di dalam Yesus.

Pdt. Tony Mulia melihat hari – hari ini Tuhan telah memberikan pesan dalam Mazmur 57. Pertama, (Ay 1 – 2), percaya badai itu pasti berlalu. “Untuk itu kita jangan fokus kepada badai, kita harus berdiri di atas badai. Karena badai itu ternyata memang Tuhan ijinkan,” 

Kedua, (Ay 3 – 4) Tuhan akan menyelesaikan bagimu. Ketiga, (Ay 5 – 7), jangan sampai damai sejahtera itu hilang. “Kita tidak perlu takut karena kita memiliki Tuhan yang hidup. Jangan pernah kita besar – besarkan atau tinggikan masalah, sebaliknya tinggikan Tuhan karena Tuhan lebih tinggi dan lebih besar dari masalah yang dirimu hadapai,”.

Keempat, (Ay 8 – 12), Tinggikan Tuhan bukan tinggikan masalah. Tidak salah meminta doa dari orang yang tepat namun jangan terlalu diobral ceritera masalah kebanyak orang yang nantinya masalah tersebut yang ditinggikan. Seharusnya Tuhan saja yang ditinggikan.

Contoh, ketika Pdt. Tony Mulia mengalami masalah (anak dalam bisnis mengalami keterpurukan, istri sakit), tidak pernah diumbarnya bahwa ia sedang menghadapi masalah. “Ke depan mungkin bukan masa yang lebih mudah tetapi percaya Yesus ada bersamamu dan Yesus adalah gembala yang Agung, yang sekali – kali tidak pernah meninggalkan kita. Teruslah memuhi Tuhan, Matius 24 :13 berkata, orang yang bertahan sampai kesudahannya, mereka akan memperoleh hadiah,”.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
6
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini