JAKARTA – Jaringan Doa Nasional (JDN) terus menerus melakukan panggilannya untuk menggerakan doa dalam kesatuan. Seperti dimasa yang semakin tidak menentu ini, JDN menggelar gerakan doa 24/40 dengan tema “Tahta-Nya”.
24/40 adalah gerakan doa, pujian dan penyembahan yang dilakukan 24 jam penuh selama 40 hari nonstop ini dilaksanakan secara online mulai tanggal 8 Juli sampai 17 Agustus 2020.
Pdt. Tony Mulia sebagai Fasilitator JDN mengungkapkan acara merupakan kerjasama antara JDN dengan para network JDN di berbagai daerah se-Indonesia. “Kita jangan terlalu fokus dengan masalahnya (Covid), itu bisa membuat orang semakin takut. Kenapa kita enggak bikin ibadah, mencari Tuhan dan sepakat membangun tahta serta mezbah Tuhan?,” ungkap Pdt. Tony Mulia ditemani panitia melalui aplikasi Zoom, Senin (29/6/2020).
Salah satu inisiator kegerakan doa di Indonesia ini menjelaskan, sekarang waktunya lebih dekat dengan Tuhan untuk mengetahui apa mau-Nya di era new normal untuk umat maupun gereja di Indonesia. “Ini waktu yang tepat untuk kita menghadirkan Takhta-Nya sebagai pusat perhatian melalui penyembahan, doa, dan syafaat kita 24 jam selama 40 hari, bersama-sama melepaskan penyembahan, pujian suara kita sehingga Takhta Tuhan itu hadir di Indonesia,” katanya sembari mengutip ayat dari Yesaya 66:1.
Menurut Pdt. Tony Mulia, 24/40 merupakan panggilan kudus bagi setiap dari anak-anak Tuhan, keluarga, gereja lokal, pelayanan, rumah-rumah doa, dan semua suku-suku di Indonesia untuk menanggapi sebagai sebuah Keluarga Indonesia (Indonesian Family) yang sudah disiapkan Tuhan untuk waktu seperti ini (Ester 4:14).
“Penyembahan 24/40 adalah sebuah ukupan (incense) yang bau harumnya seperti wangi-wangian (perfume) yang akan semerbak di seluruh Nusantara, dari Papua sampai Aceh, dari Miangas sampai pulau Rote. Sebuah awal normal yang baru yang dikehendaki surga, menjadi penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran, sesuatu yang selalu menjadi kerinduan hati Bapa (Yohanes 4:24). Pesan yang hendak disuarakan melalui suara ini adalah umatNya kembali hidup dalam Keintiman/Intimacy (Mazmur 27:4), percaya pada Pertolongan Tuhan/Grace (Ibrani 4:16), Tuhan akan menyatakan isi hatiNya atau memberi Pewahyuan/Revelation (Keluaran 25:21-22), bahwa Tuhan lah yang memilliki Otoritas (Authority),” paparnya.
Ketua Pelaksana, Pdt. Samuel Oey menjelaskan tantangan terbesar dalam membuat gerakan 24/40 ini bukan hanya bagaimana membuat jemaat terus terisi (on air) melainkan bagaimana membuat setiap umat yang ikut juga benar-benar menyembah Tuhan.
Senada, seorang Worship Leader kawakan tanah air Welyar Kauntu menjelaskan ia sangat bergairah ketika mendengar visi gerakan 24/40, meskipun satu sisi dirinya sadar ada tantangan yang cukup besar yaitu soal pribadi masing-masing orang.
Menurutnya, menggelar acara doa secara live streaming mudah sekaligus sulit dalam hal membuat umat untuk tetap stay dan ikut menyembah Tuhan.
“Ini adalah pendewasaan. Penyembahan biasanya di gereja dimotivasi dengan musik, ruangan yang bergemuruh sehingga emosi seseorang menyembah terbawa dengan atmosfir yang ada. Padahal kita percaya penyembahan sesungguhnya terjadi ketika orang mengenal Tuhan secara pribadi,” jelasnya.
Nantinya acara ini akan dibagi menjadi 12 segmen setiap hari dan setiap segmen 2 jam dimulai pukul 00.00 secara bergantian dari berbagai kota di Indonesia. Untuk itu catat tanggalnya dan ikuti gerakan 24/40 melalui melalui kanal Youtube MDK Nasional dan Facebook Jaringan Doa Nasional. (NW)