JAKARTA – Alumni Sekolah Alkitab Cianjur (SAC), menyelenggarakan ibadah PASKAH 2024, Selasa (23 April 2024) di penggembalaan salah satu Alumni SAC yang sudah terukir namanya duduk di Majelis Pusat GPdI, Pdt. Herry Lumatauw, S.Th, M.Th.
Rencananya, yang ditugaskan untuk memberitakan Firman Tuhan, salah satu alumni SAC yang juga namanya telah tercatat sebagai Gembala GPdI Ratatotok, Sekretaris 2 MD GPdI Sulut, Pdt. Dr. Leonardo Berty Motulo, S.Th.
Pukul 9.30 WIB, para Alumni SAC dari berbagai pelosok mulai memenuhi kursi – kursi yang ada dalam GPdI Shekina Nusa Loka BSD. Tepat pukul 10.00 WIB, pimpinan pujian, lagi – lagi Alumni SAC, Pdt. Helpy Rawis mengajak semua yang hadir untuk berdiri dan menyanyikan pujian penyembahan untuk doa pembukaan.
Ibadah berjalan seperti biasa, memasuki pemberitaan Firman Tuhan, Pdt. Helpy Rawis menyampaikan, Pdt. Leonardo Berty Motulo, S,Th, tidak dapat hadir dikarenakan Bandara Samratulangi, ditutup adanya Gunung berapi Raung sedang erupsi.
Tidak hadirnya, Pdt. Leonardo Berty Motulo, S,Th, bukan berarti tidak ada yang memberitakan Firman Tuhan, tetapi sebaliknya Tuhan menyediakan yang terbaik, yaitu anak dari pendiri SAC, Pdt. Revy Awondatu.
Sebelum firman Tuhan, terlebih dahulu diminta oleh pemimpin pujian, tuan rumah, Gembala GPdI Shekina, Pdt. Herry Lumatauw, S.Th, mengatakan Ibadah Paskah SAC hari ini boleh terlaksana dengan baik karena seijin dan campur tangan Tuhan.
Menurutnya, ibadah Paskah SAC tahun 2024 ini sudah lama diminta oleh pengurus alumni SAC angkatan IV. “Saya diberitahu atau diminta oleh pengurus sejak lama. Pengurus mohon untuk ibadah Paskah Alumni SAC tahun 2024 buat di Gereja ini. Tepatnya, bulan Januari pengurus menghubungi saya, sebagai alumni tentu saya siap saja, apalagi untuk dipakai ibadah,”kata Pdt. Herry Lumatauw, S.Th, di depan para alumni dan Ketua MD Banten 2022 – 2027 beserta jajaran serta gembala – gembala GPdI Banten.
Pdt. Herry Lumatauw, S.Th menegaskan kembali, pembicara Firman Tuhan di Ibadah Paskah Alumni SAC 2024 semestinya Pdt. Berthi Wotulo, dari Sulawesi Utara, tetapi karena Gunung Ruang yang di Sulut erupsi membuat Bandara Samratulangi ditutup. Akibatnya, Pdt. Berthi Wotulo yang juga salah satu alumni SAC tidak bisa hadir tepat waktu. “Bersyukur, Pdt. Revi Awondatu sebagai anak dari pendiri SAC bersedia untuk menggantikannya,”tegasnya.
Pada kesempatan itu, Pdt. Herry Lumatauw menyaksikan pertolongan Tuhan dalam hidup pengembaliannya di GPdI Shekina, BSD. “Gereja saya ini awalnya hanya berukuran 6 X 20, dan yang resmikan adalah pendiri SAC, Pdt. J.E Awondatu. Beliau sangat sayang sama saya. Saya belum pernah dibentak, tapi kalau siswa yang lain, orang Manado bilang pica – pica. Kami melayani di sini dari satu orang (jiwa), dan terus bertambah sampai ibadah minggu sekarang sudah 2 kali ( Pagi dan Sore).,”
Salah satu Ketua Majelis Pusat GPdI ini berkata banyak orang berpikir saya ini pendeta yang memiliki usaha, atau memiliki saham di perusahaan. “Pada kesempatan ini saya mau tegaskan, saya adalah hamba Tuhan, sebagai gembala, istri saya hanya sebagai ibu gembala. Kami hidup selalu berharap kepada ayapan dan belas kasihan serta cinta kasih Tuhan,”katanya dan membuka bahwa masakan yang akan dimakan oleh semua yang hadir adalah dimasak oleh istrinya.
“Kami ada karena kemurahan Tuhan, dan hari ini selain perayaan Paskah Alumni SAC, juga sekaligus Happy Wedding Anniversary (HWA) kami ke 27. Kami suami – istri mengucap syukur atas kesempatan dari Tuhan, telah memberikan kesempatan untuk merayakan dengan pergi berlibur ke Jepang. Orang pikir saya banyak duit, padahal orang yang bayarin kami ke Jepang,” tutupnya dan berterima kasih kepada semua yang tidak henti – hentinya berdoa buatnya dan keluarga. “Mari kita tetap setia dan tetap ada di dalam pelayanan serta maju di dalam Tuhan,”
Pembicara Firman Tuhan, Pdt. Revi Awondatu, membuka dengan berterima kasih kepada panitia yang sekitar 25 jam lalu memintanya untuk melayani dalam ibadah Paskah Alumni SAC. “Hari ini Tuhan memperlihatkan cara kerjaNya, di mana Tuhan tutup akses Pdt. Berti Wotulo untuk datang, dan Tuhan bukakan supaya saya menyampaikan pesan Tuhan pada hari ini di tempat ini kepada semua yang hadir. Itulah rencana Tuhan tidak bisa kita baca,”.
Pdt. Revi Awondatu memulai pemberitaan firman Tuhan dengan mengajak yang hadir untuk membacakan Firman Tuhan dalam Mazmur 27 : 1 – 4. “Mazmur 27 ini adalah satu doa dari Daud yang pada saat itu sedang dalam kesesakan dan dalam kondisi sedang diserang,”
Pada kesempatan itu, Pdt. Revi Awondatu menjelaskan ayat 4 dari Mazmur 27. “Dalam hidup manusia tidak akan lepas dari yang namanya KEINGINAN. Kita lihat pada pagi ini, Daud menyatakan satu keinginannya. Daud mengatakan hanya satu keinginannya. Kalau saudara belajar psikologi saat manusia dari kecil bertumbuh menjadi remaja, muda, dewasa muda, separu baya dan tua, itu ada yang namanya Piramida kebutuhan,”
Menurutnya manusia ada banyak keinginan tetapi semakin dewasa ( tua ) maka keinginannya semestinya makin fokus ke satu arah. Daud berkata satu hal yang telah dimintanya kepada Tuhan. Dan permintaannya satu, pertama dan menjadi prioritasnya adalah diam di rumah Tuhan.
Ingat! Saat Daud meminta hal ini, Daud sudah menjadi Raja, semua sudah dimilikinya. Tetapi mendengar permintaan ini, jelas semua hal dunia yang telah dimilikinya tidak memuaskannya dan tidak membuatnya lupa siapa dia yang sesungguhnya. Makanya Daud berkata, “siapakah aku ini Tuhan, siapakah keluargaku Tuhan, sehingga Engkau membawa aku dari padang gembala hingga ke Istana,”
Dijelaskan anak dari Pdt. J.E. Awondatu ini, berkat Tuhan tidak membuat Daud berubah, keberhasilan Daud mengalahkan lawan – lawannya dan berbagai prestasi yang diperolehnya tidak membuatnya jauh dari Tuhan. Sebaliknya, Daud hanya berkeinginan diam di rumah Tuhan.
“Kenapa Daud meminta hanya satu? Daud tahu, kalau dia bisa tinggal bersama di rumah Tuhan, tentu memiliki semuanya (ada ketenangan ). Daud berkata hanya dekat Allah saja aku tenang. Ini menjadi bukti bahwa Daud berada di istana bukan berarti tenang, menjadi pahlawan bukan berarti bebas dari serangan melainkan dekat dengan Allah semuanya aman dan ada ketenangan. Daud mengerti dengan jelas apa yang akan membuatnya tenang,”.
Pdt. Revi Awondatu menegaskan meminta bukan berarti tinggal diam, menunggu Tuhan bekerja, tidak. Daud tidak begitu, ayat 4 ini dalam Bahasa inggris memberikan pengertian, Daud mencari satu keinginannya tersebut. Makanya Tuhan berkata, “kepada hambaKu, hatiKu berkenan,”.
Kenapa Tuhan berkenan? Jawab Pdt. Rei Awondatu, selain karena Daud mencari Tuhan dan mau tinggal di rumah Tuhan, Daud juga kata Tuhan, hatinya sama dengan hati Tuhan yaitu Tuhan menginginkan persekutuan dengan manusia. “Makanya saat Adam melakukan dosa, Adam sudah tidak bisa berjalan bersama Allah, manusia (Adam) terpisah dengan Tuhan dan Tuhan sedih. Apa yang dilakukan Tuhan? Lihat dari kitab Kejadian sampai Wahyu, Tuhan melakukan berbagai hal untuk supaya Tuhan dapat bersekutu (bersama) dengan manusia tanpa batas apapun. Dan begitu susahnya Tuhan mengerjakannya itu, sampai akhirnya mengirimkan anakNya yang tunggal. Tuhan sampai mengirim anakNya, bukti dari Tuhan menginginkan selalu bersama dengan manusia,” tutup Pdt. Revi Awondatu pemberitaan firman Tuhan dengan mengajak semua berdoa.
Pdt. Recky Palit, sebagai Ketua Alumni SAC Angkatan IV, maju ke depan menjelaskan bahwa iba had Paskah Alumni ini bisa terlaksana karena adanya kemauan dan kesatuan dari Alumni – alumni SAC, lebih khusus alumni angkatan IV. “ Kalau say benar – benar alumni karena tingkat I dan II semuanya di SAC, istri saya juga dan anak saya juga, komplit semuanya alumni SAC,”paparnya.
“Pada kesempatan ini saya mengucapkan HWA kepada Pdt. Herry Lumatauw dan istri. Saudara, Pdt. Herry Lumatauw ini adalah sahabat saya dari Manado. Saat kami ketemu di SAC, kaget. Kenapa? Karena Pdt. Herry Lumatauw ini ke Jakarta untuk mengikuti PON utusan cabang olahraga Pencak Silat, setelah itu sudah tidak kembali ke Manado, ternyata sudah masuk SAC,” tuturnya dan membeberkan alasan pelaksanaan ibadah Paskah SAC tahun 2024, dilangsungkan 23 April, karena Angkatan 4 SAC ditamatkan pada 23 April 1992.
Pada kesempatan itu, panitia juga memberikan ruang kepada MD GPdI Banten 2022 – 2027 untuk memberikan kesempatan sambutan, yang diwakilkan kepada Sekda MD GPdI Banten, Pdt. Voudy Mokoagouw. “Kami di Banten itu tidak ada masalah, cuma ada orang tertentu yang dari luar mau buat masalah. Bukti kami tidak ada masalah, semua kegiatan MD sampai Wilayah berjalan seperti biasa,”
Pdt. Voudy Mokoagouw, berkata GPdI Banten itu aman – aman saja, sekali lagi hanya orang – orang tertentu yang tidak aman. “Kami MD GPdI Banten mengucapkan selamat beribadah Paskah, selamat ber reuni dan selamat buat Pdt. Herry Lumatau dan istri. Juga terima kasih sudah mau berkunjung ke Banten,”
Sedangkan mewakili hamba – hamba Tuhan senior, sambutan diberikan oleh Ketua MD Banten, Pdt. Samuel Ch Tumbel, berkata rasa kegembiraannya karena melihat anak sahabatnya ( Pdt. Alm. J.E. Awondatu) dapat berdiri di depannya menyampaikan firman Tuhan. “Saya baru pertama kali ketemu dengan putra (Pdt. Revi Awondatu) dari rekan baik saya ( Pdt. Alm. J.E. Awondatu) waktu di sekolah. Jadi kalau Pdt. Herry Lumatauw berkata sebagai murid paling disayang oleh Pdt. (Alm) J.E. Awondatu, saya juga boleh katakan saya adalah teman yang paling disayang oleh Pdt. (Alm) J.E. Awondatu. Kami satu Angkatan di Sekolah Alkitab Beji Batu Malang. Angkatan 13 – 14. Puji Tuhan, istri Pdt. (Alm) J.E Awondatu (Pdt. Melany) satu Angkatan juga dengan istri saya. Saya dengan Pdt. (Alm) J. E. Awondatu juga selalu main music bareng dalam tim ibadah. Saya main Biola atau Ukulele, Pdt. (Alm) J.E Awondatu Gitar atau Bass,”
Ibadah perayaan Paskah Alumni SAC yang dimotori angkatan IV ini ditutup dengan doa berkat oleh Pdt. Samuel. CH Tumbel, dan sebelum hamba – hamba Tuhan meninggalkan GPdI Shekina, semuanya diberkati oleh Pdt. Herry Lumatauw dengan perjamuan kasih serta hal lainnya.