
BANTEN – Gereja Bathel Indonesia (GBI) Modernland, Rayon 3, Tangerang yang digembalakan oleh pasangan suami – istri, Pdt. Pieter Faraknimella dan Pdt. Kristina Faraknimella, dengan gembala pembina, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, menggelar ibadah ucapan syukur, Hari Ulang Tahun ke-32 GBI Modernland, pada Kamis (21 Desember 2023).

Halleluyah menjadi lagu pembukaan dalam ibadah ucapan syukur HUT GBI Modernland, Tangerang. “Hari ini kita bersama – sama beribadah ucapan syukur 32 tahun, Tuhan menyertai GBI Modernland,” kata Worship Leader, Gunadi Haryono.
Ibadah berjalan seperti pada umumnya, Worship Leader (WL) bersama dengan tim musik membawa umat untuk terus makin masuk dalam hadirat Tuhan.
Ada lagu berbahasa Jawa yang dipilih WL untuk dinyanyikan bersama dengan semua yang hadir, “nggandol Gusti (bergantung kepada Tuhan), saben dino, rino wengi, (setiap hari siang malam), nggandol Gusti (bergantung kepada Tuhan), kulo amung pracoyo, ora bakal ciloko (saya hanya percaya, tidak akan celaka).
Setelah pujian dan penyembahan, pihak multi media GBI Modernland, Rayon 3, Tangerang, menampilkan video perjalanan dari GBI Modernland berdiri sampai berusia 32 tahun.
Tuhan Memakai Pdt. Pieter Faraknimella dan Pdt. Kristina Faraknimella.
GBI Modernland dimulai dari sebuah bioskop di Cimone, berpindah ke Restoran Nelayan Jatiuwung. “GBI Modernland, bermula dari 70 orang umat Kristiani di Tangerang, mengikuti ibadah di Wisma Karsa Pemuda, dengan gembala sidang Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo. Memakai nama GBI Cimone, ibadah perdana diadakan pada tanggal 22 Desember 1991, bertempat di Gedung Bioskop Cimone, dan dalam waktu singkat jemaat berkembang menjadi 600 hingga 700 orang dengan dua kali ibadah. Oleh karena itu ibadah GBI Cimone pindah ke Restoran Nelayan Jatiuwung, yang berkapasitas 1000 orang, pada tanggal 30 Oktober 1992,”

Ibadah kemudian berpindah ketika GBI Cimone sudah memiliki Gedung sendiri di Perumahan Modernland Tangerang. “Dalam pembangunan Gereja, gembala sidang, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo mengutus Pdt. Pieter Faraknimella ke Tangerang, pada bulan Desember 1994. Puji Tuhan, pada 26 April 1995, gedung GBI Modernland diresmikan dengan Pdt. Pieter Faraknimella dan Pdp. dr. A.S. Gunardi sebagai Staf Gembala. Kemudian GBI Modernland berkembang menjadi sub rayon 1F,” begitu suara dalam video yang ditayangkan.
Pada 1 September 1998 GBI Modernland menjadi rayon 7, dan pada 1 Desember 2000 menjadi rayon 3 dari pengembalaan GBI Jl. Gatot Subroto dengan gembala jemaat, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo.
Tuhan memakai suami – istri, Pdt. Pieter Faraknimella dan Pdt. Kristina Faraknimella untuk terus mengembangkan GBI Modernland. Lewat kuasa Tuhan bagi pasangan suami – istri tersebut, GBI Modernland mendirikan Menara Doa 24 Jam pertama di bawah pengembalaan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo pada tahun 1998. Menara doa tidak didirikan karena keinginan gembala suami – istri, tetapi adalah tuntunan dan penyertaan Tuhan.

Karena melihat ada beban yang harus dikerjakan yaitu untuk menjangkau wilayah Banten Barat, mencakup Serang, Cilegon, Pandeglang, Anyer dan Merak, Menara doa 24 jam untuk Banten Barat dimulai sejak 1 Maret 2012.
Oleh karena kasih karunia Tuhan, 28 September 2023 telah berumur 25 Tahun, Tuhan Yesus Dahsyat. Biar melalui Menara Doa, Api doa, pujian dan penyembahan terus menyala sampai Tuhan Yesus datang,”.
GBI Modernland terus berkembang, hadir juga Harpazo Art Center, pusat pelatihan bagi pemuji dan penyembahan agar bangkit menjadi prajurit – prajurit Tuhan yang gagah perkasa dan siap dipakai Tuhan untuk penuaian jiwa-jiwa.

“Di Harpazo Art Center, kita akan diperlengkapi dan dilatih dalam bidang musik, vokal, tari dan media, dan art agar dimenangkan untuk kemuliaan nama Tuhan,” demikian tayangan video yang ada.
Ada banyak torehan pekerjaan Tuhan yang telah diukir Tuhan dengan menggunakan Pdt. Pieter Faraknimella dan istri serta tim. Di antaranya menjalin semangat persatuan dan menjadi berkat bagi provinsi Banten bersama Musyawarah Pimpinan Gereja (MUSPIJA) di Banten. Seperti, mengadakan aksi sosial berbagi kasih, berbuka puasa bersama, berbagai dialog keagamaan untuk mempererat kerukunan, antar umat beragama di Indonesia.
Selain itu, GBI Modernland, Rayon 3 dan Pdt. Pieter Faraknimella beserta istri menjadi “motor” kebangkitan generasi Yeremia. Generasi yang Tuhan bangkitkan untuk berjalan dalam otoritas dan pengurapan Tuhan, untuk berdiri tegak dan berani melawan arus dunia, melalui Banten Warrior Bride Revival 2015 yang dihadiri kurang lebih 7.000 anak muda. Indonesia Warrior Bride Revival 2018 dihadiri lebih dari 20.000 anak muda Indonesia. Dan Virtual Indonesia Warrior Bride Revival 2021, Konferensi Generasi Muda Interdenominasi Gereja di Indonesia – International dihadiri lebih dari 4.400 anak muda dari 24 Negara di dunia dan 34 Provinsi di Indonesia serta dari 554 Gereja. Tuhan Yesus Dahsyat.

“Saat ini GBI Modernland, Rayon 3 telah berusia 32 Tahun, dan Tuhan sudah sertai dengan memiliki 102 Cabang/Ranting, baik di dalam dan di luar negeri,”.
Sementara yang hadir terkesima dengan “perjalanan” sejarah GBI Modernland, ternyata Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo telah berada di panggung untuk menyampaikan pesan Tuhan. Tapi terlebih dahulu melakukan proses menyerahkan kepada Tuhan putri bernama Clarisse, anak dari pasangan Niko Aldi Putra dan Asafita Faraknimella.

Proses penyerahan anak berakhir, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengajak semua yang hadir untuk menyembah Tuhan hampir 15 menit. Sebagai informasi, penyembahan kepada Tuhan adalah kekuatan dan sudah melekat dalam pribadi Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, dilanjutkan dengan doa pemberitaan Firman Tuhan.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo pernah “disidang” saat merintis GBI Modernland.
“Selamat Ulang Tahun untuk GBI Modernland yang ke-32, Tuhan Yesus memberkati dengan berlimpah – limpah. Waktu saya melihat video jalan cerita GBI Modernland sampai usia 32 tahun, ada cerita yang belum dimasukkan. Itu yang saya mau cerita,”kata Pdt. DR. Ir. Niko Njotoraharjo.

Pada saat merintis GBI Modernland, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menceritakan bahwa tidak mudah. Dulu, saya mau masuk (buka atau perintisan Gereja) di mana-mana tidak gampang. Apalagi semua Gereja yang bernaung di GBI Jl. Gatot Subroto waktu itu namanya Bethany, untuk masuk di satu daerah tidak gampang, termasuk di Jakarta, apalagi masuk di Tangerang.
Waktu ibadah di Cimone dan di Restoran Nelayan, ungkap Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo tidak ada masalah. Muncul masalah ketika di Modernland, waktu itu bangunan Gereja yang sudah selesai dibangun dan akan diresmikan, ia “disidang” oleh hamba-hamba Tuhan. “Saya cerita sebagai nostalgia bukan menjelekkan, ini supaya jemaat tahu bagaimana jalan cerita GBI Modernland, Rayon 3 menjadi ada,”tuturnya.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo saat disidang di dampingi oleh Om Ho (Pdt. H.L. Senduk) pendiri GBI. “Dalam persidangan” tersebut, intinya tidak diperbolehkan menggunakan nama Bethany, karena akan menarik banyak orang.

“Waktu itu saya pertimbangkan, nama GBI Modernland. Saya tanya dalam pertemuan dengan hamba-hamba Tuhan waktu itu, kalau pakai nama GBI Modernland boleh tidak? Serentak hamba – hamba Tuhan yang ada memperbolehkan. Ini pertama kali terjadi di keluarga besar GBI Jl. Gatot Subroto, dimana hanya di Modernland yang menggunakan GBI Modernland, di tempat lain semuanya Bethany,”.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengatakan walau sudah menggunakan nama GBI Modernland, apa yang ditakutkan hamba-hamba Tuhan waktu itu, yaitu akan menarik banyak orang, itu terjadi. “Di sini Tuhan berikan pelajaran, Gereja akan berkembang bukan karena nama tetapi karena Tuhan yang berkenan.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo : Yesus Lahir untuk Membawa Damai Buat Semua
Seperti biasanya, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, di tengah pemberitaan firman Tuhan menaikkan pujian. Pada saat ini, ia menyanyikan lagu “aku percaya berkatMu…”. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengajak yang hadir untuk mendengarkan pesan Natal. Pada saat Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia, ada dua kelompok orang yang menyambut-Nya, menyembah Tuhan Yesus.
Kelompok pertama adalah kelompok gembala. Kelompok ini dapat disebut mewakili orang –Yahudi dan mewakili orang sederhana baik secara ekonomi maupun kepandaian. Kelompok kedua adalah kelompok orang Majus dari Timur. Kelompok ini dapat disebut mewakili orang non Yahudi dan mewakili orang yang kaya serta pandai.

Pesan dari firman Tuhan tentang kelahiran Yesus Kristus, sangat jelas yaitu Yesus datang bukan hanya untuk orang Yahudi saja, tetapi juga kepada orang yang bukan Yahudi, termasuk semua yang hadir.
Tuhan Yesus juga kata Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, tidak datang hanya untuk orang kaya saja, tetapi juga kepada orang yang kurang kaya, termasuk yang miskin. Tuhan Yesus juga tidak datang hanya untuk orang pandai, tetapi juga untuk orang yang kurang pandai, kepada yang bodoh juga. Tuhan Yesus datang untuk semua orang.
Mendasari khotbahnya, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengajak semua yang hadir membuka alkitab (Firman) Tuhan, dalam Lukas 2:8-14. “Ada apa dengan manusia, sehingga Tuhan Yesus harus datang sebagai juruselamat? Alkitab mengatakan semua orang telah berbuat dosa, dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa adalah maut, mati tempatnya di neraka,”
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengatakan neraka tempat yang sangat mengerikan, dan berharap jangan sampai ada yang hadir dalam ibadah perayaan HUT GBI Modernland masuk neraka. “Saya percaya kita tidak akan masuk neraka, semua masuk sorga, bersama-sama dengan Tuhan Yesus untuk selama-lamanya. Sebab untuk itulah Tuhan Yesus datang ke dalam dunia,” katanya dan diperkuat dengan menyitir kata-kata yang ada di dalam Yohanes 3 : 16. “Sekali lagi Tuhan menghendaki, kalau bisa semua orang masuk sorga.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menegasan di dalam Lukas 2:8-14, ada pesan Tuhan yang diinginkanNya agar dilakukan manusia. Pertama harus menghormati hadirat Tuhan, (Lukas 2 : 9). Pada penjelasan ini, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, berkata semua yang hadir harus mengerti bahwa Tuhanlah yang berinisiatif menghampiri manusia, menyatakan kemuliaan-Nya. Jangan di balik, umat manusia dapat merasakan hadirat Tuhan, itu semua karena kemurahan Tuhan. Untuk itu hormatilah hadirat Tuhan, terus berusaha merasakan hadirat Tuhan, terus menjaga hadirat Tuhan dari waktu ke waktu.
“Kalau saya mulai kurang merasakan hadirat Tuhan, saya akan langsung koreksi diri, kenapa ya, Tuhan? Dan Tuhan langsung tunjukkan, saya langsung minta ampun. Sebab syarat utama untuk bisa merasakan hadirat Tuhan harus hidup kudus, menyenangkan hatiNya Tuhan. Saya mengingatkan, masuk tahun 2024, kita terus menghormati hadirat Tuhan,”jelasnya.
Kedua, harus memberitakan kabar baik, (Lukas 2:10-11). Bila memperhatikan ayat ini, pertama kali memberitakan kabar baik itu adalah Malaikat. Sekarang, menjadi tugas utama orang percaya kepada Tuhan adalah untuk memberitakan kabar baik, untuk menyelesaikan Amanat Agung, Tuhan Yesus Kristus, menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus Kristus. “Ingat! Hanya murid yang bisa memuridkan. Kita semua harus menjadi murid. Siapa murid Tuhan Yesus Kristus? I Yohanes 2:6 berkata, barang siapa berkata bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup, sama seperti kristus telah hidup. Murid Tuhan Yesus adalah mereka yang hidupNya sama seperti Kristus,”.
Ketiga, memuliakan Yesus, (Lukas 2 :14a). Hidup orang percaya harus memuliakan Tuhan. Apapun yang dilakukan oleh orang percaya, termasuk perkataan atau memutuskan yang berhubungan dengan masalah – masalah hidup ini, semua harus ditimbang, apakah memuliakan Tuhan atau tidak.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo naikkan pujian, “All My Life Have Been So…” Keempat, membawa damai bagi dunia, (Lukas 2 : 14b). Dunia yang semakin jahat membuat orang susah untuk merasakan damai sejahtera. “Tetapi saya mau katakan, Dia telah lahir ke dalam dunia ini, Dia membawa damai ada di hati kita. Untuk itu kita harus melakukan hal-hal yang membawa damai untuk dunia. Memasuki tahun 2024, saya mengajak kita semua untuk makin sungguh-sungguh dengan Tuhan,”.
Kelima, menjadi orang yang berkenan kepada-Nya, (Lukas 2:14b). Damai sejahtera hanya bisa dirasakan oleh orang yang berkenan kepadaNya. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menaikan pujian, “Menyenangkan-Mu senangkan-Mu…”
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengajak semua yang hadir harus membawa damai untuk Indonesia. “Saya setiap hari doa, damailah Indonesiaku. Kita akan masuk Pemilu, kita telah puasa selama 11 hari, kita telah menghancurkan roh-roh yang mau membuat kekacauan, yakinlah pasti dihancurkan oleh Tuhan. Saya begitu yakin, karena setiap hari saya berdoa, kau roh yang mau membuat kekacauan, membuat chaos dalam nama Yesus, diam tenanglah,”
Pendeta yang juga tokoh Kristiani di Indonesia dan international ini, mengungkapkan telah menerima bukti dari doa – doanya. “Saya kemarin ketemu dengan Ganjar Pranowo, saya ngomong pesan untuk Indonesia, damai, rukun, menghadapi Pemilu. Saya percaya itu hasil dari doa puasa 11 hari GBI Jl. Gatot Subroto. Kalau saya ngomong ke seluruh masyarakat Indonesia seperti itu tidak gampang, kan? Tapi Tuhan atur saya ngomong kepada Ganjar Pranowo dan Ganjar Pranowo yang ngomong kepada Indonesia. Karena itu saya sangat yakin, damailah Indonesiaku, Yesus sang Raja Damai sudah lahir ke dalam dunia, sudah lahir di Indonesia,”ungkapnya.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menaikan pujian, “Oh Yesusku, Engkaulah Raja Damai…”. Setelah itu mengajak umat yang hadir untuk bersamanya mengatakan “Aku perintahkan, roh – roh yang akan membuat kekacauan, yang akan membuat chaos, dalam nama Yesus diam, tenanglah,”. Apa yang dikatakan itu dimintanya harus terus diperkatakan di dalam doa. “saya percaya apa yang diperkatakan, saat ini mulai diberitakan di Indonesia, damai – damai, memasuki pemilu semua hidup rukun dan damai,”.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menaikan pujian, “Kemuliaan bagiMu, ditempat Maha tinggi…”, dan menjelaskan saat ini umat Tuhan sedang memasuki tahun Pey Dalet, salah satunya berbicara mengenai pintu yang sudah terbuka.
“Saudara perhatikan, pintu-pintu yang tertutup dalam kehidupan saudara, sekarang sudah dibuka oleh Tuhan, dan kalau Tuhan yang sudah membuka tidak seorangpun yang bisa menutupnya,”tutur Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, dan mengingatkan yang hadir untuk hati-hati menggunakan mulut, termasuk untuk mengetik kata-kata ke media sosial.
Di akhir, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengajak umat yang hadir untuk banyak sembahyang. Kata sembahyang, berasal dari kata sembah hyang. Kata Hyang dari bahasa sansekerta, Jawa Kuno dan Bali berarti yang maha suci, yang maha kuasa, yang maha besar, siapa Dia? Bagi umat Kristiani, dikenal dengan sebutan Yesus Kristus, yang disembah.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, menjelaskan sembah itu memiliki dua arti. Pertama, arti sempit, masuk dan merasakan serta nikmati hadirat Tuhan, melalui doa, pujian dan penyembahan. Kedua, arti luas, taat kepada firman Tuhan.
Selain itu, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, meminta umat Tuhan untuk bangkit, tidak hanya menjadi pemenang tetapi juga jadi terang Kristus. “Saya berjanji kepada Tuhan akan habis-habisan melayani Tuhan, sampai tahun 2033, sepuluh tahun tidak lama. Saya percaya tahun 2033 Tuhan Yesus bisa datang, sebab Tuhan bisa datang kapan saja,”.
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menaikan pujian, “Layak dipuji disembah, Kalaulah yang bertahta…” dan mengakhiri firman Tuhan dengan doa.
Saat Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo mau turun meninggalkan panggung, WL meminta Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo untuk tidak meninggalkan panggung, dan mengajak Pdt. Hermien Njotorahardjo, begitupun gembala GBI Modernland, Rayon 3, Pdt. Pieter Faraknimella dan istri, Pdt. Kristina Fraknimella, untuk ke atas panggung, merayakan HUT GBI Modernland ke 32.
WL mengajak semua untuk menyanyikan umur panjang di tangan kanan, ditangan kirinya kekayaan dan kerhormatan sampai selamanya. Setelah itu, dilakukan proses peniupan lilin dan pemotongan kue HUT yang sudah disediakan.
Pdt. Pieter Faraknimella memimpin dan mengajak semua yang hadir untuk berdoa buat bapak rohani GBI Moderland, Rayon 3, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo. Juga ada pemberian tanda kasih dari jemaat GBI Modernland, Rayon 3, yang diserahkan oleh Pdt. Pieter Faraknimella bersama istri kepada Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dan istri. Wow termasuk Pdt. Pieter Faraknimella dan istri juga mendapatkan tanda kasih dari jemaat, yang diserahkan oleh perwakilan, Pdt. Audy Rohadi dan istri.
Ibadah ditutup dengan doa berkat yang langsung dipimpin oleh Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo. Dan jemaat yang pulang semuanya mendapatkan jamuan kasih yang disediakan oleh GBI Modernland, Rayon 3.