Jakarta – Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (STTBI) mengadakan webinar dengan tema “The Man of Excellence and Integrity”, Senin (21/6/2021). Hadir sebagai narasumber Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham (Ketua Umum BPH GBI), Pdt. Dr. Ir. Yonathan Wiryohadi (Ketua Yayasan Bethel Indonesia/YBI) dan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo (MP BPH GBI).
Ketua STTBI periode 2020-2024, Pdt. Dr. Frans Pantan menjelaskan webinar ini diadakan dalam rangka ‘mempromosikan’ nilai E-Christ yang dimiliki STTBI. “E-Christ tidak hanya relevan bagi warga kampus STT Bethel Indonesia, tapi bagi semua orang Kristen, khususnya para hamba Tuhan,” kata Pdt. Frans dalam sambutan.
Pdt. Frans menjelaskan E-Christ merupakan akronim dari kata Excellence, Connected, Humility, Responsible, Integrity, Smart, dan Trusworthy. “Hari ini kita membahas tentang Excellent dan Integrity. Setelah ini kami akan bahas nilai-nilai yang lainnya dalam webinar yang berbeda,” jelasnya.
Pdt. Rubin Adi mengatakan karakter yang baik ditentukan oleh nilai-nilai luhur atau nilai inti yang dihargai, dijunjung tinggi dan dilakukan secara pribadi maupun organisasi. Ketika nilai luhur dijunjung, maka aspek pemikiran dan tingkah laku akan dipengaruhi nilai luhur.
Lebih jauh, Pdt. Rubin berkata, antara kemampuan dan integritas harus selaras. Ini penting supaya tidak mengalami kekosongan jiwa di tengah kemampuan yang dimiliki seseorang. “Banyak orang yang mengejar prestasi tapi melupakan relasi dengan Tuhan, hal ini menyebabkan kekosongan jiwa.
Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham
Pdt. Rubin kemudian memberikan contoh dari kisah Daniel. Menurutnya, ada dua hal yang membuat Daniel dipakai Tuhan yaitu memiliki integritas dan spirit of excellent. Integritas artinya ada keselarasan dalam omongan dan perbuatan. Integritas juga menjadikan orang jujur, tulus dan dapat dipercaya. Sedangkan spirit of excellent, Daniel selalu tekun berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Pdt. Rubin mengungkapkan spiritualitas rohani yang baik merupakan kunci untuk bisa meraih keberhasilan. “Orang selalu bilang karakter. Tapi setelah saya merenung, spiritualitas adalah kunci dari semuanya. Ketika spiritualitas baik, maka karakternya juga akan baik, lalu bisa mengerti hikmat Tuhan yang kemudian diaplikasikan lewat skill dan performa,” tuturnya.
Di sisi lain, Pdt. Wiryohadi menjelaskan di zaman saat ini, orang harus memiliki pemikiran out of the box agar bisa mencapai kinerja yang excellent. “Excellent berbeda dengan perfectionist. Perfectionist adalah orang yang selalu tidak puas dengan hasil yang dicapai dan selalu melihat kekurangan diri serta orang lain,” urainya.
Senada dengan Pdt. Rubin Adi, Pdt. Wiryohadi menjelaskan bahwa excellent performance akan membuat seseorang dapat bekerja lebih baik sehingga akan lebih mudah mencapai berbagai target yang ingin atau sedang disasar.
Pdt. Dr. Ir. Wiryohadi
Namun, excellent performance hanya bisa diperoleh ketika seseorang terlebih dulu memiliki excellent spirit. “Excellent dan the best berbeda. Kalau the best tidak bisa menjadi the best di setiap lini karena masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda. Tapi excellent bukan menjadi the best, tapi menjadi being you best (saudara menjadi terbaik dari diri sendiri),” paparnya.
Sementara itu, Pdt. Niko Njotorhardjo mengingatkan agar semua orang dapat memiliki integritas. Integritas yang dimaksud adalah serupa dengan Tuhan Yesus.
“Tuhan Yesus adalah panutan dalam integritas. Semua yang Tuhan Yesus ajarkan, contohkan, karakter-Nya dan bagaimana Ia berinteraksi dengan berbagai pihak; harus dipelajari, dilakukan dan diajarkan kepada semua orang percaya.”