JAKARTA – Seminari Bethel Jakarta mengakui ada banyak informasi yang tidak benar (hoaks) di masyarakat setelah kabar mahasiswa yang positif Covid-19 tersebar di berbagai media.
Pihak Seminari Bethel kemudian menyampaikan pernyataan resminya melalui Surat Terbuka kedua dengan Nomor : 58/SEK/SBJ/IV/2020 pada Rabu, 22 April 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Seminari Bethel Jakarta Pdt. Kiki Sadrach, M.Th dan HRD/GA Pdp. Oktaria Inkiriwang, S.Th.
“Melalui surat ini kami menyampaikan beberapa hal perkembangan terkini di Seminari Bethel Jakarta dalam menghadapi dan mencegah penyebaran pandemi virus Covid-19. Kami berharap semua pihak dapat menjadi jelas dan memahami dengan tepat setelah mendapat informasi dari kami,” kata Pdt. Kiki Sadrach dalam Surat Terbuka yang diterima tabloidmitra.com, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: Seminari Bethel Jakarta Jelaskan Kronologi 36 Mahasiswa Positif Covid-19
Dalam surat tersebut dijelaskan, pada hari Jumat, 18 April 2020 sore di Seminari Bethel Jakarta, tim dokter Puskesmas telah melakukan Swab test lanjutan kepada 94 orang anak Asrama yang pada rapid test sebelumnya menunjukkan hasil negatif.
“Sampai saat ini kami masih menunggu hasil dari swab test tersebut. Kami semua berharap dan berdoa hasilnya adalah negatif. Namun, bila hasil testnya positif tentu dipastikan kami segera memindahkan mereka ke Wisma Atlet sesuai arahan dan rujukan dari dokter Puskesmas Tanah Abang dan kita semua berdoa supaya mereka dapat cepat disembuhkan dipulihkan,” jelasnya.
Pihak Seminari Bethel Jakarta juga telah melaporkan pihak yang telah menyebarkan ujaran kebencian dan provokatif dalam video yang beredar di masyarakat pasca 36 orang anak asrama yang dievakusi ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. “Kami telah melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian untuk ditindaklanjuti secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Pdt. Kiki Sadrach.
Saat ini, Seminari Bethel Jakarta terus mengingatkan semua dan penghuni asrama untuk melaksanakan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, jaga jarak dan jaga kebersihan. Serta segera ke dokter puskesmas bila mengalami gejala batuk kering, pilek, demam dan sesak nafas untuk dapat ditangani dengan baik sesuai protokol penanganan dan pencegahan covid-19.
Pdt. Kiki Sadrach juga menjelaskan berbagai informasi yang tidak benar soal mahasiswa Seminari Bethel Jakarta yang terjangkit Covid-19. Berikut informasi yang tidak benar.
Ada PDP yang meninggal di asrama
Sejak awal ketika ada 1 anak yang menjalani pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan protokol penanganan Covid-19, Seminari selalu mengingatkan, menegaskan agar semua penghuni asrama selalu setiap saat menjaga kesehatan dan melakukan protokol kesehatan dengan ketat seperti tertulis di atas sambil menunggu arahan dari tim Kemenkes cq Puskesmas Tanah Abang.
Bila ada penghuni asrama yang memiliki gejala batuk, pilek, demam dan sesak nafas, Seminari segera menghubungi puskesmas Tanah Abang atau RS rujukan terkait untuk pemeriksaan lebih lanjut dan menerima arahan tindakan-tindakan yang diharuskan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan R.I.
Perlu diketahui bersama bahwa semua anak asrama yang sakit maupun yang dirawat di RSUD Cengkareng dan Wisma Atlet semua berada dalam keadaan semakin sehat dan sedang menunggu hasil test yang sedang mereka jalani.
36 mahasiswa sudah pulang dari Wisma Atlet
Sampai saat ini 36 mahasiswa masih menjalani isolasi mandiri di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet sesuai dengan arahan dari tim dokter Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Baca juga: Kondisi Terkini 36 Mahasiswa Seminari Bethel Jakarta
Virus Covid-19 di Seminari Bethel Jakarta berasal dari klaster Lembang
Tidak ada satu orang pun mahasiswa dari asrama Seminari Bethel Jakarta yang mengikuti kegiatan di Lembang. Jadi, kasus Covid-19 yang terjadi di Seminari Bethel Jakarta tidak ada kaitannya dengan kasus Covid-19 yang terjadi di Lembang. Dalam hal ini, Seminari Bethel Jakarta telah mendapatkan klarifikasi dari Bapak Yassin Pasaribu, Camat Tanah Abang, bahwa apa yang disampaikan hanyalah dugaan pribadi beliau. (NW)