Asafita, dari Harpazo Art Center, membawakan lagu rohani pembuka di Christmas Symphony by pergikuliner.com, yang berada di halaman (taman) Bintaro Xchange Mall

BANTEN – “ Yesus telah lahir ke dalam dunia ini, lambang pemerintahan berada di bahunya. NamaNya penasehat ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai, Semua Manusia pujilah dan sembah Dia, Glori bagi Dia, halleluyah, Amin,”demikian bait lagu yang “berkumandang” di ruangan terbuka, halaman (taman) Bintaro Xchange Mall, pada Minggu 14 Desember jam 17.00 Wib, yang dipersembahkan oleh Harpazo Art Center.

Lagu dengan judul “Yesus Telah Lahir” ciptaan Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo menjadi lagu pembuka, dinaikkan oleh Asafita di Christmas Symphony by pergikuliner.com, yang dikemas atau dalam bentuk Christmas Market Festival.

Pengunjung yang berada di Bintaro Xchange Mall, tepatnya di Christmas Symphony by pergikuliner.com

Pada saat itu, vocal dan band dari Harpazo Art Center, (Kursus Musik dan Tari berbasis Kristiani) , tampil memainkan musik dan menyanyikan lagu – lagu Gereja (rohani) kepada para pengunjung Christmas Symphony by pergikuliner.com, sedang berbelanja di tenant – tenant yang menjual berbagai macam, termasuk makanan dan minuman.

Pantauan media ini, pengunjung Christmas Symphony by pergikuliner.com yang berbelanja di  tenant – tenant di area atau halaman (taman) nongkrong Bintaro Xchange Mall, datang dari berbagai latarbelakang suku dan agama menikmati performance dari Harpazo Art Center.

Anak – Anak muda berseragam sinterklas memberikan hiburan sembari membagi – bagi kan balon

Ada yang menikmati dengan mengambil gambar (foto) atau video melalui telephone genggamnya diarahkan ke pohon Natal yang disediakan ataupun ke panggung tempatnya para personil Harpazo Art Center yang sedang melakukan performance, baik solo drum yang dipersembahkan oleh salah satu murid bernama Item ataupun pujian – pujian Gereja yang dipersembahkan oleh Asafita dan Gunadi Haryono.

Anak – anak yang berkunjung ke Christmas Symphony, juga ikut menikmati. Pasalnya, ada orang – orang yang menggunakan kostum sinterklas (santo pelindung anak – anak) membagi – bagikan balon yang bertuliskan Marry Christmas kepada anak – anak.

“Para pengunjung yang penasaran lebih lanjut tentang Harpazo Art Center, Sekolah Musik Kristiani atau tempat les musik vocal dan tari yang berbasis Kristiani di daerah Tangerang. Bila ada yang ingin tahu tempat lesnya, dan seperti apa tarian musik Kristiani, dapat mengunjungi booth yang tersedia di depan panggung. Boleh tanya – tanya, dan bila tertarik mengikuti les, bagi yang mendaftar sekarang akan mendapatkan promo,” begitu yang disampaikan pembawa acara dari atas panggung Christmas Symphony.

Pohon natal menjadi salah satu yang mendapatkan perhatian pengunjung saat berada di area Christmas Symphony by pergikuliner.com

Lanjut pembawa acara, Harpazo Art Center berbeda dari tempat les tari pada umumnya, di mana tidak sebatas kemampuan memainkan musik dan tarian tetapi juga akan ditanamkan nilai – nilai Kristiani. “Kurikulum yang kita susun itu berbasis Kristiani—oleh karena itu lagu – lagu (musik) yang digunakan dalam les semuanya berbasis Kristiani. Kami tentu menaruh harap, setiap murid dari Harpazo Art Center tidak hanya mampu memainkan musik, menari dan bernyanyi tetapi juga bertumbuh dalam kerohanian,”

BACA JUGA  Pdt. Samuel Jianto : Roh Kudus Bukan Meninggalkan GPdI, Sebaliknya GPdI yang Meninggalkan Roh Kudus

Memasuki azan magrib, Performance Harpazo Art Center, berhenti sejenak, sebagai bentuk menghormati pengunjung yang beragama muslim, agar dapat melaksanakan sholat Magrib.

Pengunjung Mall memasuki Gerbang Christmas Symphony by pergikuliner.com

Semakin malam, semakin banyak pengunjung yang hadir di area atau halaman (taman) nongkrong Bintaro Xchange Mall untuk berbelanja di tenant – tenant yang berada dalam area Christmas Symphony, dan menikmati lagu – lagu Gospel yang dipersembahkan oleh Harpazo Art Center, sampai pukul 19.00 Wib.

Kepada media ini, ada seorang ibu yang tidak mau namanya ditulis, mengatakan sangat senang ada penampilan (live) music gereja di ruang publik terbuka, untuk menemani pengunjung berbelanja atau makan dan minum. “Saya berharap, seperti ini makin banyak di mall – mall,”katanya yang mengiyakan inisial namanya boleh dicantumkan, berinisial NK.

Ketua Umum Musyawarah Pimpinan Gereja (MUSPIJA) yang ada di Banten, Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th, “menikmati” performance dari Harpazo Art Center

Ditelusuri lebih jauh, ternyata salah satu mentor Harpazo Art Center, adalah Ketua Umum Musyawarah Pimpinan Gereja (MUSPIJA) yang ada di Banten, Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th. “Ini untuk kesekian kali Harpazo Art Center diberikan kesempatan memuji dan menyembah Tuhan, BUKAN di dalam Gereja, tetapi di Mall atau outdoor seperti ini. Harpazo Art Center, sudah pernah performance di Mall Tangerang City, MaxxBox Lippo Karawaci dan sekarang di Bintaro Xchane Mall (outdor),”

Performance Harpazo Art Center di ruang – ruang publik, kata Pdt. Pieter Faraknimella, S. Th, tujuannya untuk memberikan kesempatan, melatih murid – murid Harpazo Art Center untuk tampil di ruang – ruang terbuka publik. Tapi lebih dari itu, untuk memuliakan Tuhan.

Performance dari personil – personil (murid) Harpazo Art Center

Kepala Kursus, Harpazo Art Center, Asafita, melengkapi apa yang disampaikan oleh Ketua Umum MUSPIJA. “Tujuan hadirnya Harpazo Art Center di ruang – ruang terbuka publik, biar banyak orang makin mengenal lagu – lagu Gospel dan banyak orang makin tahu bahwa lagu – lagu Gospel hanya untuk diberikan kepada Tuhan Yesus,”

Asafita berharap, dengan Harpazo Art Center tampil membawakan lagu – lagu Gospel di ruang – ruang publik terbuka akan membuat semua orang familiar dengan lagu – lagu Gospel, dan tidak menjadi hal yang tabuh lagi ketika lagu – lagu Gospel dinyanyikan di ruang publik terbuka.

Makin malam, Harpazo Art Center, makin bersemangat membawakan lagu – lagu Kristiani Natal

“Kami rindu melihat orang – orang walau mereka berada di Mall tetapi mereka bisa berjumpa dengan Tuhan, lewat pujian – pujian yang dinaikkan buat Tuhan di ruang publik terbuka seperti ini. Jadi kerinduan kami memulai di ruang publik terbuka ini agar jiwa – jiwa bertemu dengan Tuhan. Puji Tuhan lagi kalau lewat lagu – lagu Gospel dinyanyikan di ruang publik terbuka seperti ini, lalu ada yang dijamah oleh Tuhan,”

Keberanian tampil membawakan lagu – lagu Gospel di ruang publik terbuka, Asafita menegaskan karena ada dorongan dari kuasa Roh Kudus untuk memuliakan Tuhan, dan membuat banyak “jiwa” bertemu dengan Tuhan. Soal adanya tantangan dan rintangan, itu pasti, tetapi apapun harus dibuat untuk nama Tuhan dikenal dan diketahui semua orang. Kita tidak tahu, apakah penampilan kami di ruang publik terbuka ini ada yang tidak terima, itu juga tidak harus menjadi penghalang. Sebab Harpazo Art Center, ada untuk membawa kabar baik kepada semua orang,”

BACA JUGA  Ketum KNC, Dr. SM Ferdinand : Negara Ini Negara Hukum, Menjalankan Ibadah Dijamin oleh Hukum
Beberapa murid Harpazo Art Center, pose bersama dengan mentor Harpazo Art Center, adalah Ketua Umum Musyawarah Pimpinan Gereja (MUSPIJA) yang ada di Banten, Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th.

Harpazo Art Center, dijelaskan oleh Asafita adalah tempat kursus tari dan vocal yang berbasis kristiani, telah dimulai sejak tahun 2020, di Jl. Honoris Raya (Depan GBI Modernland) yang ada di dalam perumahan Modernland, Kota, Tangerang. “Bagi yang ingin mendaftar dapat menghubungi Instagram @ Harpazo Art Center. Ini linknya. https://www.instagram.com/harpazoartcenter?igsh=MXIxdXl6ZnQydzlqdw==”

“Harpazo Art Center, tidak sebatas untuk menjadi kan muridnya ahli dibidangnya tetapi juga menekankan karakter Kristus. Kita akan melatih kemampuan memainkan musik, vocal dan tari tetapi kita juga akan membiasakan murid – murid untuk memuji, menyembah Tuhan dan berdoa. Sebab kami berharap mereka nanti menjadi pelayan – pelayan Tuhan di dunia musik. Gol kita, murid – murid di Harpazo Art Center, dapat melayani Tuhan dan memberitakan Injil dengan keahlian yang dimiliki,”

Pengunjung Christmas Symphony by pergikuliner.com, ikut menyembah Tuhan ketika lagu penyembahan dinaikkan oleh personil Harpazo Art Center

Dijelaskan oleh Asafita, Harpazo Art Center memang berbasis rohani Kristiani, tetapi tidak ekslusif atau tidak hanya untuk orang Kristiani, melainkan terbuka kepada semua untuk memunculkan atau melahirkan talenta yang bersaing untuk membangun bangsa.  “Kami terbuka untuk umum dan tidak hanya membuka kelas les onsite tetapi juga membuka kelas les secara online,”

Diakhir performance, personil dan mentor Harpazo Art Center pose bersama

Asafita menutup perbincangan dengan menegaskan harus bangga memberikan kemampuan (talenta) yang terbaik buat Tuhan. “Kalau dunia saja bangga tampil memainkan musik dan menyanyikan lagu yang dipersembahkan kepada penonton, masa kita memberi buat Tuhan ‘kalah’? Kita harus percaya, memuji Tuhan itu akan mendapatkan reaksi dari Tuhan, sebab lewat puji – pujian besar kuasanya.  Puji – pujian itu bukan sekadar musik, bukan sekadar melody tetapi di situ ada kuasa yang sangat besar yang tidak boleh disepelehkan. Kita berdoa di moment Natal ini khususnya banyak orang lewat puji – pujian Gospel dapat ketemu Tuhan, baik itu di Mall, di Pasar atau di jalan,”katanya sembari mengajak semua untuk bangga dengan musik Gospel, bangga ketika memberikan pujian kepada Tuhan, tanpa dibatasi ruang, dan bangga memiliki Tuhan Yesus Kristus.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
1
+1
1
+1
5
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini